With or Without You :
Kita Belum Usai."Brengsek!! Berhenti gak lo semua!! Laki bukan lo? Beraninya main keroyokan! Mana Vanessa?!" teriaknya.
Vanessa membuka matanya, ia langsung mengenali pemilik suara itu, "Bang Dirga ... iya itu Drax. Kak Sal ... " Vanessa berhenti berbicara saat dilihatnya Salman sudah lemas, nafasnya sudah melemah. "Kak Salman yang kuat yaa, tahan sebentar Bang Dirga ada buat nolongin kita."
"Oho ho ho jagoan. Kita gak punya urusan ya, lo mending pergi deh. Kalo lo ikut campur, The BJ bakal gue minta pertanggung jawaban juga"
"Lo bawa Vanessa berarti lo cari masalah sama gue!"
"Vanessa Vanessa Vanessa kenapa semua orang tertarik sama dia, lo juga ikut kepancing kesini cuman gara-gara cewek itu..."
"Gak usah banyak bacot sama gue, mana dia? Lepasin gak!"
"Noh," kata Reno menunjuk dengan dagunya.
Dengan titah Reno, anak Athlas yang tadi berdiri menutupi Vanessa dan Salman bergeser, membuat pandangan Drax tidak terhalangi.
Drax terbelalak melihat kondisi Vanessa dan Salman yang sudah babak belur. Dengan nafas yang terengah-engah Salman memberikan senyuman pada Drax.
"Sialan! Si Salman dateng kesini sendiri, babak belur sendiri," umpat Drax sambil berjalan menghampiri.
Namun saat Drax sudah lebih dekat, orang-orang yang tadi menutupi Vanessa dan Salman, menghalanginya lagi.
"Awas! Berani sama gue?!" tantang Drax.
Drax memukul, salah satu dari mereka membuat yang lainnya terpacu.
"Wow wow wow wow ... Kalo tau begini gue lapor polisi ajaaa."
Drax berputar melihat sekelilingnya, dia di kelilingi oleh anak-anak Athlas. Drax mengangguk-ngangguk.
"Oh jadi gini mainnya? Keroyokan kayak bocah?"
Mereka semua mulai menyerang Drax tapi Drax bertahan sangat baik dengan beberapa ilmu bela diri yang ia punya.
"Mana si Azzam gak dateng-dateng katanya temen-temennya masih di sekolah, kalo 20 menit gue ngelawan mereka sendirian bisa mati gue," risau Drax yang ternyata mengabari orang yang ia rasa kenali di sekitaran sekolah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
With or Without You : Kita Belum Usai.
Roman pour Adolescents"Jika cinta tidak akan membuatmu bingung lantas mengapa aku termenung?" -Vanessa- Bagiku, dia adalah orang ketiga dihubungan kita. Tapi untuknya, yang memilikimu lebih dulu, akulah pelakunya, akulah yang telah merebutmu. Tapi, bukankah seharusnya...