With or Without You :
Kita Belum UsaiKini bukan aku, kini bukan miliku.
Kini pukul 6 pagi, kolam renang berukuran sedang sudah aktif tidak seperti biasanya, karena sebelum sang kejora menampakan diri, Vanessa sudah berada di dalam air, mendinginkan pikirannya dengan berenang.Semalam Vanessa menangis sambil memakan es krim lalu tertidur di meja belajarnya. Lalu kembali terbangun pukul 1 dini hari. Bahkan setelah tertidur pun kesedihannya tidak luntur begitu saja. Tidak mengherankan pikirannya masih terus-terusan penuh karena ia tidak bisa bagikan isi pikirannya pada semua orang.
Hingga saat ini hanya ia dan orang yang bersangkutan yang mengetahui usainya perjalanan bersama mereka.
Jalan yang selama ini ia tapaki bersama kian menemukan jurang di depanya. Jalan yang tidak pernah ia sangka akan usai secepat ini. Sekalipun jalannya berbelok tidak ada fikiran untuk menemukan jalan buntu di ujung sana jika pergi bersamanya.
Langkah yang jika ku ambil, langkah yang jika kupaksakan untuk terus bersamanya hanya akan membuatku semakin jatuh dan sakit. Hingga aku pun dipaksa memilih.
Maka dari itu, ia menyibukan diri dengan banyak aktifitas, bahkan sejak di pagi buta saat ia terbangun dari mimpi, sejak cahaya matahari sedikit demi sedikit menyingsing, Vanessa langsung berenang.
"VANESSA!!! STOP!!!"
Vanessa terkejut karena ada yang berteriak memanggilnya pagi buta begini. Vanessa yakin ini tidak mungkin Veroz dan kedua temannya, mereka saja baru tertidur. Vanessa yang memastikannya sendiri, setelah terbangung Vanessa ikut begadang bersama mereka main game.
Vanessa muncul ke permukaan dan melihat ada Agil yang sudah siap menunggunya di pinggir kolam renang. Vanessa menopang dagunya dengan kedua tangannya di tepi kolam renang.
"Kamu parah sih, Si Derrel baru balik pagi tadi dari Khortass katanya gara-gara kamu. Anak Walker marah-marah sama aku," ucap Agil sedikit menyalahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
With or Without You : Kita Belum Usai.
Ficção Adolescente"Jika cinta tidak akan membuatmu bingung lantas mengapa aku termenung?" -Vanessa- Bagiku, dia adalah orang ketiga dihubungan kita. Tapi untuknya, yang memilikimu lebih dulu, akulah pelakunya, akulah yang telah merebutmu. Tapi, bukankah seharusnya...