With or Without You :
Kita Belum UsaiPenyesalan karena salah mengambil langkah. Langkah yang sekiranya akan meninggalkan jejak untuk masa depan harus dipilih dengan hati-hati dan dipijak dengan penuh keberanian.
Reno bertepuk tangan melihat kedatangan Salman sendirian. Senyum kemenangan tampak di wajahnya.
"Gampang banget mancing lo dateng ke sini Salman!" kata Reno.
"Kalo gampang kenapa baru sekarang? Lepasin Vanessa, dia gak tau apa apa"
"Enak aja. Lo sih ngapain laporin Khortass ke polisi hah? Lo juga ngapain laporin The Brothers ke polisi waktu kasus Agil? Mau jadi pahlawan? Lo bisa jawab aja gak tau, simple."
"Bukan gue Ren," sangkal Salman.
Reno menaikan ujung bibir juga salah satu alisnya. Cuih!! Reno meludah depan wajah Salman.
"Bohong. Bodoh, lo kira gak akan ketauan hah? Lo yang ngelakuin, gue yang kena tau gak!!"
"Sorry kalo lo kena pukul karena mereka kita gue pelakunya."
"Kira,,, kira,,, bukan cuman kira,,, gue tau-mereka juga tau kalo lo cepu nya!!"
Salman hanya bisa menghela nafas, dan kukuh pada pendiriannya bukan dia pelakunya. Dia tidak akan mengakui apapun di depan Reno. Karena saat melapor, polisi pun berjanji akan melindungi identitas dia, Salman pegang janji itu.
"Gak mau jujur?"
Salman bergeming di tempat selama beberapa saat, "Apa bedanya? Jujur atau gak jujur lo sama temen-temen lo pasti mukulin gue kayak sebelumnya, waktu gue keluar Athlas."
Reno tersenyum, lagi lagi tersenyum menatap tajam Salman. Kedua tangannya di dalam saku.
"Kepung dia!" titah Reno.
Spontan anggota Athlas yang lain langsung menyerang Salman. Sementara Salman hanya bisa melawan sekuat tenaga. Tidak ada yang bisa Vanessa lakukan saat tubuhnya diikat ke kursi. Vanessa hanya bisa geleng kepala melihat perbuatan Reno pada Salman. Vanessa menitikan air mata melihat Salman yang tidak bersalah berjuang sendirian melawan banyak orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
With or Without You : Kita Belum Usai.
Teen Fiction"Jika cinta tidak akan membuatmu bingung lantas mengapa aku termenung?" -Vanessa- Bagiku, dia adalah orang ketiga dihubungan kita. Tapi untuknya, yang memilikimu lebih dulu, akulah pelakunya, akulah yang telah merebutmu. Tapi, bukankah seharusnya...