"Jika cinta tidak akan membuatmu bingung lantas mengapa aku termenung?" -Vanessa-
Bagiku, dia adalah orang ketiga dihubungan kita.
Tapi untuknya, yang memilikimu lebih dulu, akulah pelakunya, akulah yang telah merebutmu.
Tapi, bukankah seharusnya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
With or Without You : Kita Belum Usai.
"Takdir tidak akan pernah melewatkan pemilik takdirnya. Takdir dari Tuhan lebih tau kemana arahnya."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari sabtu telah tiba, hari ini adalah hari Kak Valerie bertunangan. Semalam Vanessa juga sudah diberikan baju seragam dari Opa Hendris. Opa bilang, ditunggu di tempat pukul 3 sore dan tidak perlu datang lebih awal. Acara ini akan berlangsung selama dua jam.
Kabar dari lain sisi dikatakan setelah putus dari Alessia, kini Veroz kembali bersama dengan mantannya, Prisha. Veroz kata, tidak ada mantannya yang sesabar Prisha dalam menghadapi dirinya. Itulah yang menjadi alasan kuat Veroz menarik Prisha kembali ke dalam hidupnya.
Vanessa kini mencari nama dirinya dalam tumpukan baju batik seragam untuk laki-laki yang Opa berikan, "Papah... Pahh...," teriak Vanessa memanggil Papahnya.
"Kenapaa sih Dek, teriak teriak segala ya ampun," timpal Anggara sembari berjalan tergesa menghampiri.
Yang dipanggil satu yang datang lima. Veroz, Prisha, Ale dan Drax yang baru datang pun ikut menghampiri Vanessa ke halaman belakang.
"Papah kemarin gak lupa kan bilang ke Opa Hendris kalo Eca dateng sama pacar Eca juga? Kok bajunya gak nemu, bajunya dimana ya?" tanya Vanessa.
"Iya ada di situ semua, tadi udah Papah liat satu-satu. Ada bajunya ada, cari yang bener jangan teriak teriak duluan."
"Eh, Pah ... ini Prisha...," ucap Veroz lalu melirik wajah Prisha sebentar, "pacarnya Veroz." Veroz mengenalkan Prisha pada Anggara di depan Vanessa yang baru pertama kali juga bertemu dengan Prisha.
Prisha pun salam dengan sopan kepada Anggara dan disambut baik oleh Anggara, "Iya salam kenal. Ini juga kenalin yang barusan teriak berisik ini, adiknya Veroz. Om harap kalian akur akur yah, sama sama perempuan biar kamu tidak merasa sendirian," ucapnya sambil meraih tangan Vanessa agar bergerak lebih mendekat.
Anggara memberikan kode dengan menatap Vanessa yang terdiam menatap Prisha curiga, Anggara menariknya agar Vanessa juga mengulurkan tangannya memperkenalkan diri.
