(12) It's always you, Never changed.

92 22 0
                                    

Vanessa sedang mengendarai mobil untuk perjalanan pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vanessa sedang mengendarai mobil untuk perjalanan pulang. Vanessa masih bisa menghadapi semuanya dan kini dia harus menerima telepon dari Papahnya.

"Halo Ecaa"

"Kenapa Pah? Tumben.."

"Ini Papah dapet telepon dari Pak Andrian katanya dia minta kamu datang ke rumahnya Salman pulang sekolah ini. Kamu mau ya dateng..."

"Gak mau Pah, besok lagi aja. Aku lagi nggak mood ketemu orang."

"Tapi Ecaa, ini Pak Andrian loh... Beliau bisa bantu usaha Papah kalo kamu mau bantu dia, kayaknya dia lagi ada masalah."

Vanessa menghela nafas lagi lagi Vanessa harus tunduk pada orang yang lebih berkuasa, dia tidak bisa mengutarakan keinginannya.

"Vanessa...

"Seorang seperti Pak Andrian saja rela menelpon Papah hingga menawarkan batuan untuk Papah saat dia kesulitan.
Apa hati kamu tetap tidak tergerak Eca?"

"Iya Pah... Eca mampir ke rumah Pak Andrian ya sekarang."

Vanessa berputar arah menuju rumah Salman. Vanessa sedikit berpikir apa yang mereka alami? Tapi Vanessa tidak ingin memikirkan banyak hal, memikirkan dirinya sendiri saja sudah pusing apalagi mikirin keluarga orang lain.

Saat sampai di rumahnya Vanessa sudah ditunggu oleh satu orang dan langsung mengajaknya masuk. Vanessa pernah ke sini bersama Opa, kini dia datang sendiri atas permintaan Pak Andrian.

Vanessa memasuki rumah megah itu, menapaki lantai yang terlihat sangat mewah dan Vanessa terkejut mendengar pantulan suara tinggi dari Salman.

"Mih, aku gapapa, aku cuman lagi gak pengen ngomong aja. Jangan paksa aku, aku lagi pengen sendiri!"

Saat Vanessa berjalan mendekat sumber suara, Vanessa malah melihat Salman berjalan menjauh menaiki anak tangga menuju lantai dua. Vanessa melihat Mamih Salman kecewa dalam pelukan Pak Andrian.

Pria yang tadi datang bersama Vanessa memberi tahu Pak Andrian jika Vanessa sudah datang.

Pak Andrian menengok Vanessa yang sedang berdiri canggung di belakang dengan tangan yang disimpan di depan tubuhnya, lalu Andrian menyuruh untuk duduk di kursi seberangnya. "Duduk Vanessa!" titah Andrian dan Vanessa menurut saja.

"Vanessa maaf ya harus diganggu sebentar waktunya," ucap Andrian basa basi.

"Iya gapapa Om. Ada apa ya?" tanya Vanessa to the point.

Andrian menengok istri keduanya dan ternyata Mamih Salman yang akan menjelaskan langsung inti masalahnya.

"Vanessa ... jujur saja tidak pernah ada teman yang Salman ceritakan selain kamu. Setiap Tante tanya soal teman-teman basket, osis atau yang lainnya gak pernah Salman benar-benar jawab punya temen. Cuman kamu, makanya Tante minta kamu ke sini."

With or Without You : Kita Belum Usai.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang