With or Without You :
Kita Belum Usai.Sikapnya tak lagi sama.
Sudah banyak yang berubah, apalagi perasaannya.
Kecewa, kata yang tak pernah ku lontarkan sebelumnya.
Rasa cinta yang selama ini menutupinya kini sudah tak sanggup menahannya.
Aku kecewa.Di jalanan Vanessa yang sedang memegang kendali supir kini harus mendengarkan Agil berbicara juga. Agil mensejajarkan motornya dengan mobil yang Vanessa kendarai. Tak lupa Vanessa menurunkan kaca mobilnya, agar suara Agil terdengar.
"Ca, kalo kamu jago, bisa dikencengin lagi gak mobilnya? Tapi harus hati-hati jangan grasak grusuk."
Mendengar omongan itu Vanessa langsung menunjukan jempolnya kemudian menjalankan mobil dengan kecepatan tinggi.
Hingga sampai di rumah mewah milik Mami Salman dengan cepat. Agil langsung turun memanggil satpam yang ada di dalam posnya.
"Pak Satpam! Pak!! Bukain gerbangnya Pak!" teriak Agil dari luar gerbang.
Dengan dinginnya satpam keluar melalui pintu kecil di samping.
"Bukain yang gede Pak, kok malah muncul dari situ," kesal Agil.
"Lah Masnya siapa? Mas Salman gak pernah bawa temen ke rumah, pernah sih cewek tapi. Lah Mas temennya, orang Mas Salmannya juga belom pulang, kok alasan datang ke sini."
"Liat tuh!!! Ini mobil siapa?!! Kok gak kenal mobil majikan! Liat juga dalemnya tuh!"
Agil benar-benar sedang dalam emosi yang tidak stabil, dia benar-benar kesal dan Pak Satpam ini mengulur waktunya. Bahkan di jalan tadi Agil menjalankan motor benar-benar ngebut seperti orang dikejar hutang.
Satpam itu memeriksa orang dalam mobilnya setekita panik melihat Salman terkapar di kursi penumpang. Satpam itu langsung berlari dan membuka gerbang untuk mereka masuk.
"Gitu doang lama!!!" kesal Agil sebelum kembali menaiki motornya dan menjalankan motornya dengan cepat meninggalkan Pak Satpam yang menunduk sambil memegang pagar.
KAMU SEDANG MEMBACA
With or Without You : Kita Belum Usai.
Teen Fiction"Jika cinta tidak akan membuatmu bingung lantas mengapa aku termenung?" -Vanessa- Bagiku, dia adalah orang ketiga dihubungan kita. Tapi untuknya, yang memilikimu lebih dulu, akulah pelakunya, akulah yang telah merebutmu. Tapi, bukankah seharusnya...