"Sebagai apa kau melihatku selama ini Jun?" tanya Zhehan pada Gong Jun
"Aku ... Ehmmm sebagai teman baikku Han" jawab Gong Jun sambil meremas jemarinya yang sedikit bergetar menutupi kegugupannya.
"Kau pengecut Jun! Lain waktu bila ada perlu dengan...
Begitu satu persatu yang hadir bergantian menggodaku
Akhirnya kekakuan yang selama ini terjadi cair dalam acara makan bersama malam itu.
Tentu saja selalu aku dan Gong Jun yang menjadi sasaran bahan candaan mereka.
Walau sedikit malu namun saat itu aku merasa malu. Suatu hal yang tidak biasa terjadi dalam diriku. Seorang Zhang Zhehan yang dikenal pembuat rusuh disetiap acara berkumpul, tiba-tiba menjadi Zhang Zhehan yang hanya menunduk fokus terhadap makanannya.
"Kau kenapa?" tanya Gong Jun yang melihat wajahku sedikit pucat.
Sambil mengelus perutku yang semakin meronta aku hanya bisa berusaha menahannya untuk tidak mengeluarkan isi perutku.
Melihat bahwa diriku semakin tidak nyaman Gong Jun segera minta ijin kepada Sutradara Hong
"Maaf Bos, sepertinya Han Ge mulai tidak nyaman, aku akan mengantarkannya kembali dulu, biar Jeanny yang mengurus sisanya untukku" ujar Gong Jun sambil menatap Jeanny
"Aaah ya...ya...silahkan. Apakah perlu kerumah sakit?" demi melihat wajah Zhehan yang memang semakin memucat itu.
"Nanti aku lihat, kalau tidak membaik baru aku bawa dia ke rumahsakit" Jawab Gong Jun sambil memapahku keluar.
Namun baru saja beberapa langkah perutku semakin meronta dan rasa mual itu semakin menjadi jadi.
"Toilet!" ujarku lirih
Gong Jun yang mengerti maksud Zhehan segera membawanya ke toilet.
Setelah tiba di pintu toilet Zhehan segera mendorong tubuh Gong Jun untuk tidak mengikutinya.
Zhehan setengah berlari segera masuk ke dalam toilet dan segera mengeluarkan seluruh isi dalam perutnya.
Hoekkkk.... Hoeeeek
Terdengar suara Zhehan yang sedang muntah dari dalam
Xiao Yu yang baru saja datang segera mengambil langkah untuk masuk membantu Bosnya itu.
Namun langkahnya ditahan oleh Gong Jun dan mengambil tas juga kotak obat milik Zhehan dari tangan Xiao Yu.
"Kau temani Jeanny saja, biar Hanhan bersamaku" ujar Gong Jun dengan suara khas bossnya.
Entah mengapa Xiao Yu menurutinya, dan meninggalkan mereka berdua di toilet.
"Sudah merasa lebih baik Ge?" tanya Gong Jun sambil mengusap punggung Zhehan dengan lembut.
"Aku..." belum sempat menyelesaikan pembicaraannya Zhehan kembali memuntahkan isi perutnya hingga tidak ada yang dapat dikeluarkan lagi dari sana.
"Aaaaah... Kau kenapa juga sih diet terlalu ketat, perutmu hingga kosong begitu" omel Gong Jun sambil terus mengusap lembut punggung Zhehan.
Setelah beberapa saat, sakit pada perut Zhehan pun sudah lebih terasa membaik. Namun dia baru menyadari bahwa kini bajunya sedikit kotor terkena air saat membersihkan bekas muntahannya tadi.
"Coba kau copot kaosmu, ini pakai saja jaketku. Lalu kita kembali ke rumah sekarang, kau sanggup?" ujar Gong Jun sambil.membuka jaketnya dan membantu Zhehan mengganti pakaiannya.
Saat Zhehan mengganti kaosnya menampakan dadanya yang bidang Dan kedelapan otot perutnya itu. Membuat adrenalin tubuh Gong Jun naik turun sehingga membuat gerah diruangan ber ac itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Namun Gong Jun segera melepaskan jacketnya dan mengenakannya pada Zhehan.
Merekapun segera berjalan menuju mobil milik Gong Jun.
Zhehan lantas berbaring sambil meminum obat yang dibawakan oleh Xiao Yu tadi. Kini perutnya mulai terasa lebih nyaman. dan wajahnya sudah tidak pucat lagi.
"Perutmu sekarang pasti kosong. Asistenmu masih berada di sana, lebih baik kau ke tempatku saja, nanti aku akan masakkan makanan untukmu" ujar Gong Jun
"Memangnya kau bisa memasak?" Ledek Zhehan
"Jangan sebut orang Chengdu kalau laki-laki tidak memasak, kau bisa merasakannya nanti" jawab Gong Jun sambil tersenyum.
Akhirnya mereka tiba di trailer milik Gong Jun, suasana sekelilingnya sepi karena waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam.
"Kau ingin makan apa Ge" tanya Gongjun
" Berikan aku buah saja, perutku masih tidak nyaman" jawab Zhehan dengan mata mengantuk, mungkin karena pengaruh obat tadi pikirnya.
Saat Gong Jun selesai menyiapkan buah untuk Zhehan, dia melihat bahwa Zhehan telah tertidur di kursi.
Melihat wajah Zhehan yang tertidur itu membuat jantung Gong Jun berdebar.
Kenapa dia begitu tampak mengucapkan saat tidur seperti itu.
Lalu Gong Jun membopong Zhehan untuk memindahkannya ke tempat tidur. Saat mengangkat tubuh Zhehan tanpa sengaja bibirnya menyentuh pipi Zhehan.
Dia menciumku!! Batin Zhehan, namun dia tidak berani membuka matanya
Lalu Zhehan hanya memalingkan wajahnya ke dalam dada Gong Jun dan mendengarkan detak jantung pemilik dada itu yang berdetak kencang.
Saat tubuhnya d baringkan ke pembaringan sekali lagi 'tanpa sengaja' bibir Gong Jun menyentuh bibir merah milik Zhehan.
Karena terkejut Zhehan membuka matanya, kini mata mereka saling menatap satu sama lain dalam diam, tangan Gong Jun masih merangkul tubuh Zhehan hingga hanya dapat diam terpaku menunggu reaksi Zhehan.
Apakah dia akan menamparku? Apakah dia akan menendangku karena kecupan tadi? Batin Gong Jun
Tidak ada reaksi dari Zhehan, lalu mata Zhehan kembali terpejam dan tangannya merangkul leher Gong Jun.
Apa maksudnya ini, apakah dia menerima kecupanku. Apakah aku harus meneruskannya. Aaah ini terasa gila... Apa yang harus kulakukan? Batin Gong Jun