BAB 63: Aku Lelah

148 28 2
                                    

"Bao jadi menurutmu apa harus kita lakukan mengenai hal itu?" tanya Zhehan.

"Bila aku bertanya balik padamu, apakah kau sanggup kita berpisah?" tanya Junjun.

"Untuk apa kau tanyakan padaku lagi bila kau tahu jawabannya" jawab Zhehan.

" Namun ini menyangkut nama baik dan juga perusahaan yang kau sudah dirikan sedemikian lama" ujar Zhehan.

"Sekarang aku tanya padamu sayang, apabila kita bertukar posisi, apa yang akan kau lakukan?" tanya Junjun

".............." bibir Zhehan hanya terkatup rapat

Lalu dengan lirih dia menjawab

"Aku memilih bersamamu tentu saja" jawab Zhehan.

"Walau dengan itu kau tidak lagi seorang aktor?" tanya Junjun.

"Aku masih trauma memikirkan itu Bao. Seandainya aku bisa kembali apakah akan jadi jaminan tidak akan terulang lagi untuk kasus yang lain"

"Tidak... Lebih baik aku menjadi penyanyi, pegolf atau penembak saja mewakili negeriku. Jadi aku bisa keliling dunia lagi sambil menikmati tempat-tempat yang belum aku kunjungi"

"Atau aku menjadi bekerja di balik layar saja" Jawab Zhehan dengan sedikit ada nada ragu di sana.

Junjun tahu, walau Zhehan sedikit mengalami trauma namun dunia akting adalah impiannya.

"Kenapa begitu, bukankah menjadi aktor adalah impianmu?"

"Jun, selama masa penenangan ini aku mulai banyak merefleksi diri. Aku menyadari bahwa manusia hanya bisa berencana namun belum tentu merupakan RencanaNYA"

"Terkadang aku berfikir, mengapa begitu sulit aku ingin mencapai impianku, saat aku sudah mencapai puncaknya aku kembali terhempas"

"Maksudmu?" tanya Junjun

"Coba kau pikirkan, saat aku mencapai penghargaan di dunia olah raga aku menderita luka"

" saat aku berjuang meniti karir aku ditipu dan dimanfaatkan orang hingga akhirnya aku mendirikan perusahaanku sendiri"

"saat aku mulai bisa menerima kenyataan untuk tidak bermain basket dan menekuni golf dan memiliki prestasi di sana, karena masalah saat ini aku harus berhenti"

"Begitu juga dengan dunia nyanyi, model iklan dan lainnya kini hanya kenangan"

"Aku lelah Bao.." ujar Zhehan sambil menyandarkan kepalanya ke dada bidang Junjun.

Lalu dengan penuh kasih Junjun memeluk Zhehan dan mengecup kepala Zhehan.

"Baby.. Akan terasa basa basi bila aku katakan aku mengerti mengenai perasaanmu saat ini"

"Namun aku akan menghargai segala keputusanmu nantinya. Kita jalani saja proses ini dengan penuh harapan bahwa semua ini hanyalah proses untuk dirimu untuk menjadi lebih baik dan semakin baik lagi kedepannya juga untuk menguji seberapa besar kita bisa dapat terus bersama" jawab Junjun sambil menunduk dan mengecup bibir Zhehan.

Zhehanpun membalas mengecup bibir Junjun.

Akhirnya bibir mereka saling mengkulum dan lidah mereka saling bertautan.

Setelah beberapa saat bibir mereka pun berpisah dengan enggan namun mereka sudah hampir kehabisan nafas.

"Seandainya bila aku ditanya kalau aku diberi kesempatan memilih untuk kembali ke masa lampau atau tetap di masa sekarang maka aku akan tetap memilih saat sekarang" ujar Zhehan

" Kenapa? Bukankah kau dapat mengantisipasi masalah saat ini tidak akan terjadi?" ujar Junjun.

Belum sempat Zhehan menyampaikan pendapatnya, handphone Gong Jun berdering

Drrrrrt......drrrrrt.....

Bos Yue memanggil

"Yue Jie" ujar Junjun pada Zhehan sambil menunjukkan layar handphonenya pada Zhehan.

"Kau mengobrolah di luar sana, aku mau tidur" jawab Zhehan sambil merebahkan dirinya di tempat tidur.

"Istirahatlah... Aku akan segera menyusul nanti" ujar Junjun sambil menepuk bokong Zhehan dengan gemas.

Junjun pun segera keluar kamar dan menutup pintu dengan perlahan.


Kiss Me TonightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang