"Sebagai apa kau melihatku selama ini Jun?" tanya Zhehan pada Gong Jun
"Aku ... Ehmmm sebagai teman baikku Han" jawab Gong Jun sambil meremas jemarinya yang sedikit bergetar menutupi kegugupannya.
"Kau pengecut Jun! Lain waktu bila ada perlu dengan...
"Baik bos Juj, Han.. Kau harus kuat ini bukan hal pertama bagimu" ujar Xiao Yu pada Zhehan.
"Aku ke kamarku dulu" ujarnya lagi
"Baby, kau ganti pakaianmu dulu lalu makan, aku sudah masak pangsit kesukaanmu" ujar Gong Jun dengan lembut
"Aku tidak selera Bao, aku mau tidur saja" Jawab Zhehan lirih.
Tahu akan tabiat Zhehan yang akan bertahan tidak makan saat emosinya terganggu, membuat Gong Jun tidak menuruti keinginan Zhehan kali ini.
"Tidak, kau harus makan, kalau tidak aku juga tidak akan makan. Aku sengaja menunggumu untuk makan bersamamu" jawab Gong Jun berlasan.
Gong Jun tahu bahwa Zhehan pasti tidak akan tega membiarkannya tidak makan.
"Kau belum makan? Ya ampun sudah jam berapa ini?. Kalau kamu sakit nanti bagaimana" jawab Zhehan khawatir.
"Baik aku akan mandi dulu" jawab Zhehan
"Kau sudah mandi?" tanya Zhehan
"Kenapa? Kau ingin aku mandi bersamamu?" goda Gong Jun
"Anak sinting, panaskan sana makanannya" Zhehan bergegas menuju kamar tidur.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hei... Jangan cemberut begitu dong, memang masakanku begitu tidak enaknya?" ujar Gong Jun pura-pura kecewa.
"Tadi katanya belum makan.. Ayo cepat makan, sudah jam berapa ini, besok kita kesiangan lagi" jawab Zhehan sambil menunjuk piring di depannya.
"Iya..iya makan, galak banget sih. Nanti cepat ubanan lho kalau sering marah" jawab Gong Jun.
"Makanya rambut Wen Kexing putih semua karena sering memarahi orang" ejek balik Zhehan sambil tersenyum mengenang adegan drama mereka.
"Bao tentang berita itu....." ujar Zhehan terputus demi melihat wajah Gong Jun yang menatap tajam dan menunjukkan sumpit ke arah Pangsit kemudian ke arah mulutnya.
"Makan!!" jawab Gong Jun datar.
Akhirnya Zhehan hanya bisa menuruti perkataan Gong Jun, menghabiskan makanannya.
Biasanya setelah makan mereka berdua akan keluar dan berjalan-jalan sebentar disekitar rumah. Namun karena takut ada awak media atau paparazi yang mengintai merekapun hanya dapat melakukan olah raga di rumah.
Waktu telah menunjukkan pukul 1 dini hari saatnya mereka berdua untuk istirahat.
Di atas tempat tidur. Barulah Gong Jun menanyakan mengenai wanita itu.
"Jadi apakah dia orang yang kau ceritakan waktu itu?" tanya Gong Jun sambil meraih kepala Zhehan dan membaringkan didadanya.
Tangan Zhehan memainkan cincin pasangan segi enam yang ada di jemari Gong Jun.
"Han apakah betul dengan berita itu" tanya Gong Jun hati-hati.
"Menurutmu apakah aku seperti itu terhadap wanita?"
"Coba kau pikir Jun, dengan melihat bgaaimana mama mendidikku, maka bila memang terjadi seperti yang mereka katakan apakah kau berfikir mama akan membuat aku hidup dengan nyaman?" jawab Zhehan
Benar juga mama Zhehan adalah orang yang menjunjung tinggi kejujuran dan tanggung jawab. Batin Junjun
Junjun juga masih mengingat apa yang telah mama Shan katakan tadi malam.
"Jadi coba ceritakan kisahmu yang sebenarnya" tanya Gong Jun.
"Saat itu aku dan dia masihlah sangat muda dan aku baru 5 tahun masuk keduni hiburan, kami mengenal di salah satu event karena dia juga salah satu pengisi acara"
"Awalnya dia baik dan mendukung segala kegiatanku sebagai aktor baru. Mama tentu saja mengenalmu, kau tahu khan saat mulai kuliah hingga sekarang. Mama pasti selalu ada disamping mendampingiku"
"Tak ada yang bisa ditutupi dari mama, termasuk saat aku mulai menyukaimu, radar mama langsung bergerak" jawab Zhehan sambil tersenyum mengingat bagaimana mama mulai curiga bahwa aku menyukai Junjun.
"Seperti halnya pasangan pada umumnya kami melakukan hal-hal yang biasa para pasangan lakukan" jawab Zhehan
"Seperti apa?" Gong Jun mulai tidak nyaman mendengarnya.
"Ya biasa..jalan-jalan, nonton, makan, pergi bersama teman" Jawab Zhehan
"Bercinta?" akhirnya lepas juga pertanyaan itu dari mulut Gong Jun
"Aku tak ingin meneruskan kalau kau mencampur adukan dengan cemburumu" jawab Zhehan sambil beranjak dari sisi Zhehan
Namun dengan sigap tangan Junjun menarik tubuh kekasihnya yang mulai ngambek itu ke atas pangkuannya.
"Memangnya kau tidak melakukannya? bukankah ciuman pertamamu dengan mantanmu itu" balas Zhehan.
"Ciuman iya namun mana ada aku melakukan hal itu dengan dia, karena kemudian dia memutuskanku bahkan sebelum 100 hari kami berpacaran" Jawab Gong Jun cepat.
"Hah? Orang setampanmu diputuskan wanita? Masih mending aku dong kami putus setelah 10 bulan berpacaran karena jadwalku terlalu padat juga dia terlalu banyak mendikteku melebihi mamaku"
"Karena saat kuliah aku tidak dapat mencapai target nilai dalam bahasa Inggris, menurut dia bila tidak pandai bahasa inggris maka kemungkinan keluar negeri akan kecil" jawab Gong Jun.
"Ha...ha.....ha.... dasar Junjun bodoh. Tentu kini dia telah menyesal telah memutuskanmu" jawab Zhehan
"Eh, Jun jadi kau belum pernah bercinta dengan wanita sebelumnya? Dan sekalinya kau bercinta adalah denganku ya"
"Ha..ha....ha.. Suamiku ini ternyata adalah seorang perjaka sebelumnya, apakah kau reinkarnasi seorang biksu?" goda Zhehan.
"Biksu yang tergoda oleh kemolekan seekor kucing nakal" jawab Gong Jun sambil memukul bokong Zhehan dengan gemas.
"Bao..bao.. Besok aku ada pemotretan aaah jangan digigit!!" teriak Zhehan
"Rasakan!!!" jawab Gong Jun yang merasa lega dengan jawaban Zhehan itu