BAB 38: Tak Berdaya

109 30 0
                                    


Akhirnya Gong Jun dapat informasi mengenai keberadaan Zhehan yang diberikan oleh Mama Shan melalui orang suruhannya.

MAMA ZHANG POV

Mama Shan sangat mengenal karakter anaknya namun masalah kali ini memang sangat berat dan beresiko tinggi dengan keselamatan dirinya.

Tuduhan sebagai seorang yang tidak memiliki rasa cinta pada negara sama saja dengan membunuh karakter seseorang dan juga harga diri seorang anak bangsa.

Ini bukan hal yang sepele bagi keluarga Zhang.

Dimana Zhehan sendiri telah dididik dengan keras oleh dirinya sebagai seorang ibu sedari kecil bagaimana untjk menjadi manusia yang berguna bagi nusa dan bangsanya.

Membiasakan Zhehan untuk membaca buku filsafat juga mengenai para pahlawan bangsa negeri ini.

Menghukum Zhehan saat dia berbuat 'kenakalan'  bukan dalam bentuk hukuman fisik yang biasa dilakukan oleh para orang tua pada umumnya.

Namun mengharuskan Zhehan menulis Essay beratus kata mengenai tanggung jawab sebagai bentuk penyesalan.

Karenanya saat dia menerima tawaran berakting di drama bertemakan sejarah Zhehan dia menjadi lebih menjiwai.

Walaupun saat itu hanya pemeran pendukung.

Aku juga teringat saat Zhehan terpilih sebagai perwakilan aktor dari negerinya mengisi acara olahraga aktor persahabatan dengan aktor Korea Selatan, dia melihat bagaiman Zhehan begitu bersemangat berusaha memenangkan pertandingan itu dengan sungguh-sungguh.

Walaupun memang kemenangan diperoleh oleh Group negaranya, namun Zhehan harus menerima beberapa jahitan di pelipisnya karena terluka saat pertandingan tersebut.

Bagaimana Zhehan menjadi orang pertama dari negerinya  pertama yang menerima penghargaan tertinggi international di bidang olah raga basket.

Jalan Zhehan untuk meraih mimpinya itu awalnya tidak kami dukung, karena walaupun aku mengakui anakku tampan namun menjadi seorang aktor itu sebuah pekerjaan yang beresiko tinggi.

Namun setelah Zhehan melarikan diri dari rumah dan dia dengan sungguh-sungguh bekerja paruh waktu demi memperoleh uang agar dia dapat sekolah di sekolah akting membuat hati kami lumpuh oleh kegigihannya.

Akhirnya aku mengalah menyerahkan pekerjaanku dimana saat itu aku sudah mencapai jabatan yang tinggi.

Aku juga menyerahkan perusahaan yang telah  aku rintis selama ini  kepada kerabat kami.

Aku juga rela meninggalkan suamiku yang karena faktor kesehatannya yang tidak baik di kampung halaman kami demi menemani anak semata wayangku ini ingin sekolah.

Ternyata biaya hidup dan sekolah di kota ini begitu mahal.

Kami hanya dapat menyewa tempat yang hanya cukup untuk 1 ruang saja, aku bersedia tidur di tempat yang sempit asalkan anakku dapat tidur dan belajar dengan nyaman.

Saat gurunya menyatakan bahwa lebih baik Zhehan memilih bidang pendidikan lain, sebenarnya hatiku sangat senang.

Namun saat melihat wajah kekecewaan di mata Zhehan membuatku tidak tega mematahkan semangatnya yang sudah berjalan sejauh ini.

Karenanya aku menyarankan dia untuk ikut pelajaran tambahan sebelum ujian masuk pada guru yang menerima bimbingan belajar.

Akhirnya dengan penuh air mata juga darah yang kami perjuangkan, tahun demi tahun karier Zhehan semakin terlihat. Bahkan kami kini telah memiliki perusahan agensi atas nama Zhehan.

Hal ini kami lakukan karena aku menilai bahwa usaha keras anakku tidak begitu dihargai dan terlalu banyak memanfaatkan dirinya semata di perusahaan lamanya.

Maka dengan adanya tuduhan ini aku merasakan bahwa masalah kali ini tidaklah sekedar masalah persaingan bisnis semata namun juga masalah politik pemodal.

Karenanya keluarga Zhang segera memilih menyelamatkan Zhehan dari pihak-pihak yang mungkin menggunakan kesempatan ini untuk melindungi  Zhehan.

Mungkin menurut kalian hal ini berlebihan namun aku hanya seorang  ibu yang telah melihat anakku berjuang meraih mimpinya tanpa belas kasihan dari orang lain.

Karenanya hal pertama yang kami lakukan adalah menarik diri dari perhatian, penyampaian permohonan maaf walaupun itu sama saja kami mengaku hal yang tidak kami lakukan .

Namun permohonan maaf ini juga sebagai bentuk intropeksi diri Zhehan untuk lebih berhati-hati dalam bersikap kedepannya.

Namun rupanya hal tersebut justru membuat marah dan menuntut penghapusan nama Zhang Zhehan di dunia hiburan. Sungguh suatu tuntutan yang tidak masuk akal.

Namun kami lebih baik memilih diam dan menghilang sementara.

Aku membawa Zhehan ke rumah salah satu relasi kami di kebun teh milik perusahaan keluarga kami.

Kami juga meminta maaf kepada seluruh keluarga besar bila ada gangguan dari media mengenai masalah ini dan agar jangan sampai ada yang terpancing untuk memakan ikan di kail yang mereka lempar.

"Hanhan... Kau, Yuyu dan Su Su segera pergi kebun teh, bawa beberapa pengawal, pergi segera jangan mencolok perhatian"

"Gunakan mobil perusahaan yang telah kami siapkan" ujar Mama pada Zhehan

"Tapi ma, Junjun....jangan sampai dia terlibat, karirnya baru saja membaik"
Ujar Zhehan.

"Sudah mama atur, mama yakin Junjun bia menemukan cara untuk kalian"

"Jaga kesehatan dan tetap hidup itu saja saat ini yang utama" Ujar Mama

POV END
---------

Begitu memperoleh informasi keberadaan Zhehan malam itu juga dia menuju ke lokasi Zhehan yang ternyata hanya berjarak 3 jam melalui jalan darat dari lokasinya shooting saat ini.

"Jeanny atur aku mau ke lokasi ini malam ini juga. Alihkan perhatian media dari fans" perintah Gong Jun.

Kiss Me TonightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang