BAB 23: Hadiah Membawa Petaka (18+)

244 41 0
                                        

"Semoga kau menikmatinya"

Tertulis nama pengirim pesan Jhony H.

" aaaah segarnya" ujar Zhehan sambil keluar dengan handuk mandi di pinggangnya

Melihat Zhehan yang hanya mengenakan handuk dengan rambut basah itu membuat rasa cemburu bercampur rasa yang sulit untuk dijelaskan saat ini.

Yang Junjun tahu dia hanya segera mengangkat tubuh Zhehan kemudian menggendongnya sambil melumat bibir merah Zhehan menuju ke tempat tidur.

Kini lidah mereka saling bertautan didalam mulut mereka dan jemari Zhehan membuka satu demi satu kancing kemeja Junjun dengan cekatan.

Kemudian lutut Zhehan mengepit pinggang Junjun lalu menggulingkan tubuhnya dimana kini dia berada atas Junjun dengan masih saling bertautkan bibir.

Keduanya mulai merasa pusing karena kekurangan oksigen, akhirnya mereka melepaskan bibir mereka untuk mengambil nafas sejenak.

"Aaaah baby.. Kau hanya milikku" desah Junjun sambil membuka handuk yang melilit pinggang Zhehan.

Jemari Zhehan semakin terampil membuka kancing pengait kancing celana Junjun dan menurunkan celana dalamnya sekaligus.

"Mmmmmmph.... Slruuup" suara kecapan mulut Zhehan di pangkal paha Junjun seolah menjawab perkataan Junjun tadi.

Kedua tangannya mengusap paha Junjun yang kini terbuka lebar dan sesekali mengepit kepala Zhehan di bawah sana

"Sssssh...aaaaah baby... It's great.. Aaaah....yeaaaah...semuanya milikmu...." racau Junjun demi menerima pelayanan mulut Zhehan

"Baby... Kesinikan bokongmu, aku ingin aaaah bermain dengan Xiao Han ssssssh, " ujar Junjun.

Tanpa melepaskan mulutnya dari Xiao Jun. Zhehan segera memposisikan bokongnya menghadap wajah Junjun.

Plak!! Plak!! 🍑👋
Terdengar Suara bokong Zhehan yang ditampar oleh Junjun.

Dan meninggalkan semburat merah bekas tamparan Junjun tadi di bokongnya yang montok dan putih mulus itu.

"Aaaah.... Saaakit" erang Zhehan sambil menengadahkan kepalanya kebelakang

Namun tamparan tadi membuat Zhehan merasa menjadi terangsang hingga juniornya pun berdiri sempurna menanti diberi penghargaan oleh Junjun.

Melihat junior Zhehan yang menggemuk sempurna itu, membuat Junjun semakin tidak kuat lagi hanya melihat.

Kemudian mulutnya kini telah dipenuhi oleh Xiao Han yang seolah tidak muat dalam mulut Junjun itu.

"Emmmmmph...mmmmmmmp" kini mereka berdua seolah sedang berlomba menghabiskan kudapan mereka agar dapat segera masuk pada menu utama mereka.

"aaah baby aku lupa bawa pelumas" seolah Junjun teringat sesuatu.

" kita ke kamar mandi saja ya" ajak Junjun pada Zhehan

"Eh Bao.. Tadi Yuyu menitipkan sesuatu tidak padamu?" tanya Zhehan sambil berbalik dengan tubuh masih diatas Junjun

"Ooooh dari JH itu?" ujar Gong Jun sinis. Dia seperti teringat sesuatu yang membuatnya kesal tadi.

"Tuh ada di atas meja. Siapa itu JH?" tanya Junjun ketus

Tanpa menjawab pertanyaan Gpng Jun, Zhehan segera melompat untuk mengambil barang tersebut.

"Taraaaaa" ujar Zhehan sambil menunjukkan sebuah botol yang dikeluarkan dari dalam box tanpa melihat tulisan diatasnya.

Orang ini malah tanpa bersalah memamerkan hadiah dari JH itu.

" Tuan Zhehan... Aku tanya siapa JH itu dan kenapa dia memberikan barang seperti itu!" ujar Junjun sambil mengepit tubuh Zhehan.

"Aaah...aduuuh..... Itu Jingyu Jun.. Kau khan kenal dia juga" jawab Zhehan

Lalu Gong Jun melepaskan kedepannya dna meminta penjelasan dari Zhehan.

Zhehanpun menjelaskan mengenai asal muasal kenapa Jingyu sampai memberikan barang tersebut.

Tadinya Zhehan bersemangat untuk segera mencoba barang tersebut, namun karena tadi Gong Jun mencurigai dan membuatnya jadi kesal.

Dia sudah menurunkan harga dirinya di depan Jingyu tapi malah dicurigai Gong Jun, pikir Zhehan.

Lalu Zhehan segera beranjak akan turun dari tempat tidur.

"Eeeeh mau kemana?" tanya Gong Jun
Sambil memeluk dan mencium Zhehan dengan mesra.

"Minggir..aku mau kembali ke kamar saja" rajuk Zhehan.

Melihat Zhehan merajuk seperti itu membuat Gong Jun percaya bahwa memang tidak ada hubungan apa-apa antara mereka berdua.

"Iya..ya maafkan aku..aku salah ehmmm?" ujar Gong Jun .

Bibirnya kemudian mulai menjelajahi tubuh Zhehan. Menyesap dan menggigit kecil kedua ujung dada bidang Zhehan.

Mengecup di sana sini dan meninggalkan banyak jejak bibirnya di sana.

Zhehan yang semula merasa kesal dan marah pada Gong Jun. Kini hanya bisa mengerang menerima kecupan bertubi-tubi dari bibir Gong Jun.

Dan jemari Gong Jun yang bermain di bokongnya itu. Membuat Zhehan hanya bisa bisa mendesah dan mengerang menikmatinya.

"Ehmmm, bao.. Akuu ingin sekarang..aaaah" desah Zhehan.

Dengan masih di posisi di atas tubuh Gong Jun. Zhehan membelai junior Ukuran senior Gong Jun hingga akhirnya dia membimbingnya untuk masuk ke dalam lorong sempitnya itu.

"Aaaaaaakh.... Sssssh.... Jun... " erang Zhehan yang merasakan sedikit nyeri di sana.

"Aakh .... Pelan-pelan baby aaaah... Yeaaaah terus.. Baby"

"Oooh...Sh*t... It's f***ing great baby" desah Gong Jun sambil menggoyangkan panggul Zhehan yang telah menelan semua Juniornya dan bergoyang di atas panggulnya.

Erangan, umpatan, desahan, suara  tamparan seolah tiada hentinya terdengar dari kedua mulut orang itu

Sialan, kenapa begitu nyaman salep yang diberikan oleh Jingyu itu, selain tidak terasa lengket namun juga membuat kenikmatan yang sebelumnya tidak dia rasakan.

"Baby... Aaah... Pesan yang banyak saalepnya. Ehmmm. Ini benar-benar sangat gila ujar Gong Jun.

Entah sudah berapa kali mereka berganti posisi, hingga akhirnya

"Bao.. Aakh aku mau datang" teriak Zhehan.

"Sebentar..tunggu aku" ujar Gong Jun dengan panik

"Aaaakh...Sssssh baby .. Ayo sama-sama"

"Aaaaaaakh.... Mmmmmmph" bibir mereka saling mengulum demi meredam suara erangan puncak yang pasti mereka teriakan.

Dengan nafas tersengal-sengal keduanya kini berbaring berdampingan.

Mata Zhehan mulai meredup karena mengantuk setelah beberapa kali tadi dia mencapai puncaknya.

"Eeeeeh jangan tidur dulu, ayo bersihkan dulu di kamar mandi"

"Aaah besok saja, aku ngantuk" jawab Zhehan

"Eeeh ayo bangun lihat itu lengket semua ayo"

Akhirnya dengan malas Zhehan pun berjalan menuju kamar mandi dengan tubuh masih telanjang.

"Eeeeh Han tunggu aku..." ujar Gong Jun menyusul Zhehan

Seperti yang di duga, kembali terdengar suara erangan dari dalam kamar mandi tersamarkan suara gemercik air shower.

Kiss Me TonightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang