Bab 26: Bahagia Bersamamu

170 32 3
                                    

Melihat Gon Jun akan mengambil posisi menghormat resmi kepada mereka, kedua orang tua itu segera mengambil sikap formal dengan duduk tegak.

Zhehanpun kini turut berlutut disisi Gong Jun.

"Paman, Bibi Aku Gong Jun dan Zhang Zhehan telah mengambil keputusan untuk hidup bersama hingga rambut kami memutih"

"Kami mengerti bahwa kami tidak dapat seperti pasangan yang lainnya"

"Namun kami saling mencintai satu sama lain"

"Ma...Pa...aku ingin hidup bersama Gong Jun hingga rambut kami memutih, mohon restui kami bersama"

"Dalam kehidupan ini mungkin aku akan menjadi anak yang tidak berbakti. Namun aku akan membalasnya pada kehidupan yang akan datang"

Mereka berdua kemudian bersujud memberi hormat bersamaan.

Tanpa terasa air mata kedua orang tua itu menetes. Begitu juga dengan Xiao Yu yang melihatnya meneteskan air mata haru dmel melihat kebahagiaan orang yang sangat dia kagumi sekaligus dia sayangi melebihi dirinya sendiri itu sambil mengambil gambar moment tersebut.

"Anakku Zhehan apa yang dapat kami lakukan selain melihatmu bahagia" Ujar Papa

"Anakku Gong Jun, kau tahu Hanhan adalah puteraku satu-satunya, dia adalah nafasku, karena dia telah memilihmu maka aku hanya bisa merestui kalian"

"Namun kau perlu tahu, bila kami tidak bisa menyakitinya maka jangan harap orang lain bisa melakukannya, walau nyawa kami taruhannya" ujar Mama Zhang

"Kami merestui kalian, hiduplah penuh bahagia, dalam suka mapun duka hingga rambut kalian memutih bersama nanti" ujar Papa dan Mama Zhang sambil menepuk bahu Zhehan dan memeluk mereka berdua.

"Terima kasih Ma..Pa.. aku mencintai kalian" ujar Zhehan dengan air mata berlinang di pipinya.

"Terima kasih Paman dan Bibi Zhang, aku akan menjaga Hanhan dengan sepenuh jiwaku" ujar Gong Jun menahan tangis

"Eeeh kenapa masih manggil paman dan bibi?" ujar Papa Zhang

"Ma..Pa.." ralat Gong Jun sambil tersipu malu

"Eiii" jawab mereka berdua

"Waaaaah selamat ya Bos, akhirnya kau tidak jomblo lagi.." ujar Xiao Yu sambil memeluk keduanya.

"Terima kasih, bro.. Kau siapakan amplop merah tebal untukku ya' goda Zhehan

"Ehmm amplop merah?"
"Waduuuh itu si bibi sepertinya lupa mematikan kompor lagi..biiii kompornya matikan  dulu.." Xiao Yu segera ngacir ke dapur menghindar lagi

"Ha...ha....ha.... Anak itu " ujar mereka semua.

Setelah acara permohonan restu selesai kini mereka pindah ke ruang makan dimana telah tersaji berbagai macam hidangan yang sangat menggugah selera.

"Maaf aku tidak tahu kau suka makanan apa, jadi mama hanya memasak apa yang mama bisa saja" ujar mama Zhang sambil memberikan Mangkuk nasi kepada suaminya.

"Han..kau ambilkan mangkuk nasi untuk Junjun" ujar papa

"Yu..." namun kata-katanya terhenti demi melihat mata mamanya yang menatap tajam padanya.

Dengan sedikit enggan Zhehan melangkah ke dapur untuk mengambil mangkuk nasi.

"Biar aku saja.." ujar Gong Jun

"Kau duduk saja, itu tugasnya sekarang" ujar papanya sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah Gong Jun

Gong Junpun hanya tersenyum mendengarnya.

"Bos... Akhirnya kau kena karma juga. kepangeranmu  akhirnya berakhir di dapur.. Aduh!!" kepala Xiao Yu terasa sakit di getok dengan sendok oleh Zhehan yang kesal karena digoda terus menerus.

"Tenang saja Sayang, saat bersamaku nanti kau hanya perlu mencintaiku saja" gombal Gong Jun

"Phiiuuuuuuh, hoeeeek, kalian mulai menjijikkan" riuh suara yang lain menanggapi ucapan Gong Jun tersebut.

Wajah Zhehan hanya memerah karena semakin malu.

"Jadi kalian akan berangkat lusa ke Chengdu?" tanya papa

"Benar pa, setelah dari sana nanti kedua orangtuaku akan menemui Anda berdua di sini" jawab Gong Jun

"Kenapa terkesan anakku seperti yang diminta ya. Anakku khan laki-laki jadi juga harus menjadi yang meminta"

"Tidak..tidak..ini tidak benar" ujar Papa

"Maksud papa bagaimana, bukankah kalian tadi sudah merestui kami, jangan bilang kau akan menarik kata-katamu pa" ujar Zhehan panik.

"Bukan...bukan itu maksud papa"

"Aku hanya tidak ingin anakku diperlukan seolah seperti dari pihak wanita" jawab Papa serius

"Jadi maksud papa bagaimana, apa yang harus aku lakukan" jawab Gong Jun dengan tenang dan tangannya menekan jemari Zhehan memberi tanda untuk tenang karena melihat Zhehan  hendak mulai bicara lagi.

"Begini.. Bagaimana kalau kami juga ikut ke Chengdu, untuk saling meminta" jawab Papa

"Khan sama saja artinya Junjun menjadi sebagai pihak yang diminta.."jawab Zhehan.

"Ih anak ini, sudah kau katakan saja pada orang tuamu mengenai hal ini. Mereka pasti akan mengerti maksudku" jawab Papa

"Baik Pa, aku akan segera memberi kabar kepada mereka"

"Anda berdua bisa menempati rumah kami berdua di sana, walaupun tidak besar namun aku rasa cukup nyaman"  jawab Gong Jun

"Rumah kita?" tanya Zhehan heran karena dia belum pernah mendengar akan hal ini sebelumnya. Karena yang dia tahu Gong Jun membeli rumah untuk keluarganya.

"Tadinya aku akan memberikan kejutan untukmu.. He...he..he.." jawab Gong Jun.

" Ha..ha..ha.. Tidak usah kami akan tinggal di tempat kami saja" jawab mama

"Hah? Sejak kapan kau punya properti di sana ma?" tanya Zhehan lebih heran lagi

"Ya semenjak kau mulai mengekori Junjun" cetus Xiao Yu.

"Ish...ish.. Anak ini sudah tau tapi menyembunyikan dariku" ujar Zhehan sambil memukuli bahu Xiao Yu

----------

YA AMPUN SUDAH 27 BAB AJA YA.

KALAU CERITANYA MENGENAI JUNZHE HINGGA KABAR TENTANG MEREKA HARI INI BAKALAN BIKIN BETE READERS GA YA..

GALAU MIN TAPI ....

Kiss Me TonightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang