BAB 39: Merindukanmu

115 31 3
                                    

Segala akses komunikasi baik Zhehan, Su Su maupun Xiao Yu  telah dinonaktifkan. Saat ini mereka hanya mengandalkan telepon rumah relasi orang tuanya Zhehan dan sebuah handphone yang terdaftar atas nama orang kepercayaan ibunya Zhehan.

Semua orang begitu melindungi Zhehan bahkan para bodyguard yang menjaganya juga menutup rapat mulut demi menjalankan misi ini.

Mereka melakukan ini bukan karena perjanjian tugas namun karena mereka memang melihat bahwa Zhehan memang layak mereka lindungi dengan sepenuh jiwa.

Akhirnya Zhehan dapat tertidur setelah beberapa kali semua orang membujuknya untuk istirahat.

Sepanjang hari ini tatapan mata Zhehan begitu kosong, dalam sekejap dia menghadapi pukulan bertubi-tubi di hatinya.

Bahkan lebih menyakitkan dari pukulan fisik di tubuhnya.

Dia menyesali kebodohan masa mudanya itu, dia begitu takut  bila masalahnya ini kemudian menyeret banyak orang di sekitarnya, tidak hanya keluarga, relasi, perusahaan, para pegawainya, namun dia juga takut bila penggemarnya akan terdampak juga.

Karenanya untuk menghindari keributan diantara penggemar setia dengan penggemar penyusup maupun penggemar yang baru saja ingin mengenalnya, Zhehan segera menutup semua akun pribadi media sosialnya sendiri.

Namun dia tidak menyangka bahwa akun resmi Perusahaannya kini di blokir secara resmi oleh aplikasi.

Belum lagi dia tidak bisa menghubungi apalagi untuk bertemu dengan Junjun.

Bagaimana dia bisa makan dan istirahat dengan tenang.

Beberapa kali dia muntah di kamar mandi karena stress yang membuat asam lambungnya meningkat.

Akhirnya dokter daerah itu memberikan infus berisi nutrisi dan sedikit obat penenang agar dia dapat istirahat walaupun mungkin hanya sejenak.

"Hai Jackson, apakah bos Han ada di dalam?" tanya Gong Jun di depan pintu.

Setelah memastikan tidak ada kamera maupun orang yang mengintai, Jackson mengantar Gong Jun menuju ke sebuah rumah di tempat yang berbeda dari tempat di berjaga tadi.

"Maaf atas ketidak nyamanan ini tuan Gong ini" Jelas Jackson.

"Tidak apa, aku mengerti, terima kasih" Jawab Jun perlahan.

"Tuan Han baru saja istirahat mohon jangan ganggu Tuan Han nanti" ujar Jackson

"Apa yang telah terjadi?" tanya Jun was-was

"Tuan bisa melihatnya sendiri  dan  menanyakan langsung dengan Tuan Yu. Aku hanya menyampaikan pesan Tuan Yu bila ada keluarga yang datang" terang Jackson

Keluarga.. Ada sedikit rasa bahagia bercampur sedih mendengat kata keluarga.

"Aku telah gagal melindungi keluargaku sendiri" batin Jun dengan raut wajah sedih.

"Ge.." ujar Jun saat melihat Xiao Yu dan Zhang Su.

Mereka berdua langsung memberi isyarat untuk berbicara perlahan.

"Maaf ini begitu mendadak, namun sementara hanya ini yang bisa kami lakukan" ujar Xiao Yu seolah meminta pengertian dari Gong Jun.

"Tidak mengapa, yang penting aku bisa menemuinya" jawab Gong Jun.

"Bos, kalau nanti Hanhan emosi atau bagaimana biarkan saja dia meluapkannya, dia sangat terpukul dan hampir gila karena ini" terang Xiao Yu lagi.

Gong Jun mengangguk lemah menyetujui omongan Xiao Yu

"Kalian berdua makan dan istirahat biar aku yang mengurus Hanhan, aku cuti dua hari ke depan, karena lokasi ke sini juga tidak terlalu jauh mungkin aku bisa lebih sering ke sini bila situasi aman" ujar Gong Jun pad mereka berdua.

"Baiklah, kau juga jangan sampai sakit, Zhehan sangat bergantung padamu" jawab mereka sambil keluar dari rumah kecil itu.

Gong Jun membuka pintu kamar dan air matanya hampir tumpah dmi melihat Zhehan tengah terbaring dengan selang infus menempel ditangannya. Wajahnya begitu kuyu dan tidak bercukur..

Hati Gong Jun terasa begitu sakit dan tanpa sadar kini air matanya mengalir dengan deras di pipinya.

Akhirnya Gong Jun segera menuju kamar mandi menyalakan keran shower dan air wastafel demi menutupi suara  isakan tangisnya.

Setelah merasa tenang Gong Jun segera mandi dan berganti dengan pakai tidurnya. Ternyata Xiao Yu Juga membawa baju ganti alat mandi miliknya.

Gong Jun pun segera merebahkan tubuhnya di sisi Zhehan dengan perlahan.

Tiba-tiba Zhehan bergumam

"Maafkan aku"
"Jauhi aku, selamanya diri kalian"

Lalu gimana itu menjadi suara isakan

"Sssssh....baby......tidur yang tenang"
"Aku akan menjagamu" jawab Junjun sambil mengusap kerutan pada dahi Zhehan

"Junjun.... Aku rindu padamu" gumamnya dengan air mata menetes di sudut matanya yang terpejam

Kiss Me TonightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang