Merasakan pungungnya basah, kini Junjun menjadi sadar sepenuhnya dari pengaruh alkohol.
Dia segera berbalik dan memeluk Zhehan yang air matanya mengalir dengan deras membuat matanya menjadi sedikit bengkak.
"Baby..baby.. Sssssh sudah sudah jangan menangis lagi. Maafkan laogongmu ini"
Namun kini tidak hanya air mata Zhehan berhenti namun suara tangannya pun menjadi pecah keluar dari mulutnya.
"Hiks... Aku memang bukan kekasih yang berguna, aku hanya membuat kalian semua menderita karena diriku hiks....hiks..." suara Zhehan diantara sesunggukan tangisnya.
"Bila begini terus lebih baik aku mati saja Jun" ujar Zhehan lagi sambil menepuk nepuk dadanya.
"Tidak... Kau tidak boleh berkata demikian, ini bukan karenamu ini karena keserakahan orang-orang itu saja"
"Isteri tampanku adalah orang yang kuat, justru kaulah orang yang paling menderita sayang"
"Sudah jangan menangis lagi. Aku berjanji tidak akan minum alkohol lagi seperti tadi" ujar Junjun sambil mengacungkan ketiga jarinya seperti orang bersumpah.
"Kau tidak marah lagi padaku?" tanya Zhehan.
"Bagaimana aku bisa marah kepadamu, aku tidak berani..aku tidak berani" jawab Junjun sambil mencium mata dan pipi Zhehan.
"Sungguh?" tanya Zhehan meminta kepastian
"Kau boleh melemparku lagi kalau aku berani memarahimu" jawab Junjun.
"Oke.. Kau yang bilang ya. Tidak akan memarahiku, aku sudah rekam lho di sini" jawab Zhehan sambil menunjukkan rekaman video dari HP yang tadi sengaja dia letakkan di atas meja dekat tempat tidur.
"Ooooh jadi kau sedang mengerjaiku ya... Sini... Aku tidak akan memarahimu.. Namun kau harus tetap dihukum karena tadi kau meninggalkanku sendirian di dalam kamar" ujar Junjun sambil mengangkat tubuh Zhehan dan membaringkannya di atas tempat tidur .
"Aaaah tidak... Tadi kau sudah berjanji untuk tidak marah... He...he...he.. Geli Bao aaaah... Emmmph" kata-kata Zhehan terhenti karena dilumat oleh bibir Junjun.
Tangan Junjun juga dengan cepat menelusup masuk ke dalam kaos Zhehan dan memelintir dan menarik dua tonjolan di dadanya yang mengeras itu.
"Eeeeng... Mmmnmph" erang Zhehan kakinya mengepit pinggang Junjun.
Tangannya kini menelusup masukin dalam celana Junjun guna mencari benda kesayangannya yakni Xiao Jun.
Dengan kakinya dia menurunkan celana Junjun hingga sebatas paha.
Sedang tangan yang lainnya sibuk memilin niple Junjun yang juga mengeras.Lalu Zhehan pun segera mengangkat tubuh Junjun dan membalikkannya hingga kini dia berada diatas tubuh Junjun.
Dia pun segera melepas kaosnya begitu juga dengan Junjun. Zhehan mulai mengeksplor tubuh Zhehan dengan lidah dan bibirnya yang sesekali mengisap disana sini meninggal garis panjang merah menimpa jejak biru sebelumnya.
Tangannya masih mengenggam junior rasa senior Junior Junjun yang menggemuk menampilkan guratan-guratan disana.
"Ehmmm yeaaaah it's good baby" erang Zhehan sambil membuka lebar kakinya seolah memberikan ruang bagi Zhehan untuk menikmati Juniornya.
"Ayo sayang layani Xiao Jun, dia sudah tidak sabar, Aaaaaah apa yang.. Aaaah yeaaah hmmmm terus baby" erang Junjun demi merasakan satu demi satu jemari Zhehan bermain dalam lubang asternya.
Aku tidak perduli apakah aku atau dia yang mendominasi, asalkan aku bisa bersamanya itu sudah lebih dari cukup, batin Junjun.
Zhehanpun merasa heran entah mengapa kali ini ia ingin menjadi pemimpin dalam permainan ini, dan Junjun tidak memprotesnya. aaah aku tidak perduli aku hanya ingin bercinta dengan kekasih tampanku. Batin Zhehan.
Merasa bahwa Junjun telah 'siap' maka Xiao Han perlahan mulai berkelana masuk ke gua aster Junjun.
"Aaaaah hemmmmmph..." erang Junjun. Kakinya otomatis mengepit pinggang Zhehan.
Zhehanpun menahan kepitan itu dengan memindahkan keatas bahunya lalu dengan sekali hentak seluruh daging juniornya telah berada dan mengaduk aduk isi dalam lorong sempit itu.
"Aaaaagh.... Saaakit pelan-pelan baby" rengek Junjun sambil meremas sprei dan menutup wajahnya dengan bantal untuk meredam suara erangannya sendiri.
"Ehmmm apakah aku harus menghentikannya atau harus seperti ini ehmmm?" goda Zhehan sambil menggoyangkan panggulnya.
" Ehmmm, yeaah... S**t, ini terlalu enak baby... Ah tidak aku tidak tahan lagi.. Baby aku mau datang" erang Junjun pada akhirnya.
" sebentar!! Tunggu aku, kita datang bersama-sama" perintah Zhehan dengan terus menggoyangkan panggulnya dan memperlamban gerakan tangannya pada Xiao Jun..
" OH .. baby, laopo...ini terlalu enak, Eeeng aku sudah tidak tahan lagi.. " rengek Junjun.
"Aaah...aggh..Oke sekarang aaaaargh" Zhehan mengeram dengan mendorong sekali lagi .
"Ah, baby kau memang luar biasa" ujar Junjun dengan nafas keduanya yang tersengal-sengal.
"He..he..kau juga... Apakah kau suka?" tanya Zhehan penuh arti.
Melihat maksud Zhehan segera menjawab.
"Sesekali boleh namun tidak untuk selamanya" jawab Junjun sambil memencet hidung Zhehan .
"Dasar pelit!!"
"YA AMPUN!!" Zhehan tiba-tiba terbangun dan mengambil kamera yang tadi dia lupa matikan videonya.Saat dia melihat durasi lama perekamnya wajahnya menjadi merah menahan malu.
" kenapa?" tanya Junjun sambil mengambil rekaman tadi yang menunjukkan durasi perekaman
"Ha...ha..ha ... Ternyata laogongmu lebih bisa lama darimu" ujar Junjun dengan bangga.
"Aaah itu khan tadi karena kau ribut tidak tahan. Jadi mengganggu konsentrasiku" sanggah Zhehan
"Ayo ulang lagi" tantang Zhehan
"Tidak..tidak hasilnya akan sama" elak Junjun."Aaaah ayo!!" perintah Zhehan sambil mendorong Junjun kembali ke atas tempat tidur
![](https://img.wattpad.com/cover/288618501-288-k493323.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss Me Tonight
Fanfiction"Sebagai apa kau melihatku selama ini Jun?" tanya Zhehan pada Gong Jun "Aku ... Ehmmm sebagai teman baikku Han" jawab Gong Jun sambil meremas jemarinya yang sedikit bergetar menutupi kegugupannya. "Kau pengecut Jun! Lain waktu bila ada perlu dengan...