BAB 17: Ijinkan Kami

230 39 2
                                    

Pagi itu disebut ruang privat di sebuah Cafe milik relasi Keluarga Zhang, mereka bertiga bertemu.

"Selamat pagi Tuan dan Nyonya Zhang. Perkenalkan saya Gong Jun" ujar Gong Jun sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

"Aaah panggil saja kami Paman dan Bibi, kamu khan teman putera kami, senang bertemu denganmu" Jawab Papa Zhang sambil menjabat tangan erat Gong Jun

Sedang Mama Shan hanya diam tidak berkata apa-apa saat berjabat tangan.

Matanya terus menatap tajam wajah Gong Jun.

Anakku memang bermata tajam, anak ini memiliki aura yang positif, walau nampak seperti anak lugu namun anak ini mempunyao karakter yang kuat dan jelas. Batin Mama Shan

Anak ini tidak hanya tampan namun berbakat sebagai pemimpin yang tegas juga berambisius. Batinnya lagi

Melihat bahwa mama Shan menatap tajam, Gong Jun tidak menyurutkan pandangannya bahkan memberikan senyuman manisnya kepada Mama Shan.

"Oh ya Bi, ini ada Bunga dan buku untuk Bibi, semoga Bibi mau menerimanya" ujar Gong Jun sambil mengangsurkan buket bunga yang cantik dan sebuah tas kecil berisi buku.

"Ha....ha...ha..lihat wajah mamanya Zhe begitu bahagia menerima bunga darimu"

"Namun kenapa kau hanya membawakan hadiah untuk Isteriku. Tapi tidak membawakan apapun untukku" sindir Papa Zhang

"Heh.... Apa kau kekurangan sesuatu? Sehingga berkata demikian, iri saja kerjanya" ujar Mama Shan.

"Tenang Paman, ini ada juga untuk paman semoga Anda menyukainya" jawab Gong Jun sambil mengangsutkan kotak hadiah untuk Papa Zhang.

Papa Zhang hendak membuka langsung kotak tersebut. nun dicegah oleh Mama Shan.

"Ist.. Nanti saja. Biarkan anak ini sarapan dulu" ujar Mama Shan

"Oh iya.. Iya.. Kau biasa sarapan ala barat atau China?" tanya Papa Zhang.

"China, Paman, kami biasa memasak sendiri di rumah" jawab Gong Jun sedikit pamer.

"Oh Ya? Kau bisa memasak?" tanya Mama Shan.

"Tradisi di keluarga kami bahwa Pria haruslah bisa memasak agar pasangan kami tidak terlalu repot memasak dan bisa lebih fokus mengurus suami dan anak-anak nanti" Jawab Gong Jun sambil tersenyum

"Wah.. Lain kali masakkan untuk kami ya"

"Eh Mamanya Zhe, bukannya si Zhe pernah mengatakan bahwa kalau dia punya isteri  yang bisa memasak?" ujar papa Zhang

Mama Shan tidak menanggapi perkataan suaminya itu. Namun memberikan potongan telur untuk suaminya dan Gong Jun.

"Jadi ada perlu apa, Kau ingin menemui kami pagi ini Jun" tanya Mama Shan sambil menatap wajah Gong Jun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jadi ada perlu apa, Kau ingin menemui kami pagi ini Jun" tanya Mama Shan sambil menatap wajah Gong Jun

Mendengar pertanyaan mama Shan, segera Gong Jun meletakkan mangkuk bubur dan sumpitnya.

Kemudian mengambil sikap berdiri yang tegak Gong Jun berkata

"Paman, Bibi, kalian mungkin secara rumor telah mendengar hubungan kami, secara nyata kalian melihat bahwa Zhehan mencintaiku namun beberapa waktu aku masih belum dapat menetapkan hatiku"

"Namun kini aku dengan segenap hatiku secara resmi, memohon ijin dari Kalian untuk merestui hubungan kami"

"Aku berjanji akan Mencintainya, menemaninya baik dalam suka maupun duka, aku berjanji untuk bertanggung jawab atas hubungan kami ini"

" Walau menurut pandangan orang cinta kami ini salah namun yang kami inginkan adalah hidup bersama dalam kebahagiaan" ujar Gong Jun sambil membungkukkan badannya kehadapan kedua orang tua Zhehan.

Setelah hening sesaat lalu papa Zhan menjawab.

"Bangkitlah, nak, apakah kau sudah sangat yakin? Dan tidak akan mengecewakan Zhehan kami seperti yang lalu?"

"Bagaimana dengan keluargamu? Apakah mereka mengetahui hal ini?"Tanya mama Shan

"Restu dari orang tua adalah kebahagiaan kami, keluargaku menyerahkan sepenuhnya kepada Zhehan dan Anda berdua" jawab Gong Jun lirih.

"Bagaimana dengan Zhehan sendiri apakah dia sudah menerimanya?" tanya Papa dan Mama Zhang bersamaan.

"Hingga saat ini Zhe masih belum mau memaafkanku"

"Dimasa lalu aku begitu banyak mengkhawatirkan orang lain dan mengabaikan perasaan Zhehan sesungguhnya"

"Namun setelah masa dingin kami ini, aku dapat melihat bahwa kami tidak bisa membohongi perasaan kami yang sesungguhnya" jawab Gong Jun

"Anakku itu memang orangnya keras namun hatinya sebenarnya rapuh"

"Mungkin karena kami terlalu memanjakannya jadi dia seperti itu"

" tapi sifat manjanya itu membuatku he....he...he... Semakin mencintainya"

"Zhe memang layak dimanjakan"
Ujar Gong Jun dengan tersipu-sipu

"aiyuuuuuu lihat mereka berdua, isteriku, sungguh tidak tahu malu di usia seperti itu namun masih bicara gombal" ujar Papa Zhang.

"Jadi kami mau.bilang apa, semua tergantung Zhehan" jawab mama Shan akhirnya.

"Selamat datang dalam keluarga kami, masalah Zhehan kini kami serahkan padamu"

"Bila kau dapat menahlukkan Zhehan saat ngambek atau marah maka kau layak menjadi pasangannya". jawab papa Zhang sambil tertawa.

"Saat ini Zhehan ada di rumahnya. Kau kesanalah sampaikan padanya bahwa kami baru bisa pulang malam nanti karena kami akan main mahjong di rumah lama Wang" ujar Papa Zhang

"Hah? Bukannya kau bilang besok?" tanya mama Shan dengan polosnya.

"Oh ya jangan lupa bawakan dia sarapan, untuk makan siangnya biar Yu pesankan saja". Ujar Papa Zhang sambil meremas tangan isterinya memberi kode untuk menyetujui.

"Aaah iya aku lupa, maklum sudah tidak muda lagi" jawab Mama Shan

"Terima kasih Paman Bibi untuk dukungan kalian" jawab Gong Jun membungkuk lagi

Zhe tunggu aku, kau akan mendapatkan cintaku yang sesungguhnya, batin Gong Jun

Kiss Me TonightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang