"Sebagai apa kau melihatku selama ini Jun?" tanya Zhehan pada Gong Jun
"Aku ... Ehmmm sebagai teman baikku Han" jawab Gong Jun sambil meremas jemarinya yang sedikit bergetar menutupi kegugupannya.
"Kau pengecut Jun! Lain waktu bila ada perlu dengan...
"Baby...jangan bergerak terus!! Gimana mau nyabunin juga ih" ujar Gong Jun yang kewalahan karena Zhehan terus bergerak ke sana sini.
"Ha..ha..ha.. Geli tau aaaah.. Sudah. Sudah biar aku sendiri saja" Jawab Zhehan sambil berusaha untuk kabur namun karena banyak busa sabun di lantai dia hampir tergelincir.
"Nah khan apa aku bilang.. Sini diam jangan bergerak lagi" dengan cekatan tangan Gong Jun menarik tubuh Zhehan yang hampir jatuh tadi ke pelukannya.
"Hmmm Jun apa kau biasa memandikan orang sebelum aku?" tanya Zhehan sambil menahan geli.
"Seringlah dulu saat aku belum sesibuk seperti sekarang ini" jawab Gong Jun dengan serius.
Wajah Zhehan langsung mengeras dan menepis tangan Gong Jun.
"Dengan siapa saja?" tanya Zhehan ketus.
"Siapa lagi kalau bukan para sepupu keponakanku atau kakekku saat dia sakit dulu" jawab Gong Jun yang tidak menyadari kalau Zhehan tengah cemburu
"Ist.. Orang bodoh ini. Maksudku dengan kekasihmu lah" jawab Zhehan mulai merajuk.
"Ya ampun Zheeee.... Mana pernah aku melakukan hal ini" jawab Gong Jun yang masih belum menyadari maksud pertanyaan Zhehan ini.
"Bohong!!" jawab Zhehan ketus.
"Eeeiii untuk apa aku berbohong" "Heiii jangan-jangan kau sering mandi bersama dengan kekasihmu terdahulu ya" kini Gong Jun mulai merasa cemburu
"Ha...ha...ha.. Aku seorang laki-laki normal tentu saja sering mandi bersama para kekasihku dulu" jawab Zhehan sombong
"Oh ya dimana coba bilang" tanya Gong Jun sambil membanting handuk kecil yang dipakai untuk menggosok tubuh Zhehan tadi.
"Di kolam renang, memangnya bukan mandi bersama namanya" ejek Zhehan merasa puas
Baru sadar bahwa dia sedang dibohongi Zhehan wajahnya segera memerah dan menyiramkan air ke tubuh Zhehan kemudian segera membalutnya dengan Handuk dan menggendong Zhehan ke tempat tidur.
"Kau mengerjaiku ya.. Ehmm?" ujar Gong Jun sambil menarik handuk yang tadi dililitkan pada tubuh Zhehan.
Merasa Gong Jun mulai akan memulai pembalasannya, dengan segera turun dari tempat tidur dan berusaha melarikan diri.
Namun dengan sigap Gong Jun menarik tubuh Zhehan dan membantingnya diatas tempat tidur.
Tok..tok...tok...
"Bos..aku ke kantor dulu ya ambil berkas. Sore nanti aku kembali"
"Oh ya, kalau bercanda jangan keras-keras suara kalian bisa terdengar hingga balaikota" ujar Xiao Yu dari luar.
"Ha..ha..ha... Geli.. Ampun...lepaskan aku" terdengar suara Zhehan dari dalam
"Sini... Mau lari kemana kau" terdengar suara Gong Jun
Tuh khan, dicuekin lagi. Memang dasar Bos gila!! Suaminya juga lebih gila!!, gerutu Xiao Yu yang merasa diabaikan oleh kedua orang di dalam kamar itu.
"Zhe.. Baby... aaaahhh ..... " Nafas Gong Jun terengah engah menerima pelayanan spesial dari mulut Zhehan ini.
Tangannya menekan kepala Zhehan yang berada dibawah lututnya itu.
"Baby... Kakiku lemas aku tidak kuat berdiri.. aaaah...." desah Gong Jun sambil mengangkat kepala Zhehan dan membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur.
Tangan mereka berdua saling meraba, bibir mereka saling menggigit, melumat dengan bergairah.
"Zhe... Baby.. Aku... Apakah kau sudah siap sekarang?" tanya Jun dengan suara nafasnya yang menjadi berat.
"Ada di laci paling bawah" bisik Zhehan.
Dengan cepat Gong Jun membuka laci yang dikatakan Zhehan tadi. Lalu mengambil 1 kotak pengaman dan dua botol pelumas dari dalam sana.
"Bao kenapa ngambil segitu banyak" tanya Zhehan.
"He..he..he.. Namanya juga pemula jadi mungkin tidak cukup hanya satu kali" ujar Gong Jun menyeringai menggoda.
Lalu segera Gong Jun mendekati Zhehan kemudian terdengar suara Zhehan
"Ngak mau jadi bottom aku mau jadi Top aku ini .... Eeeegh aaaah juuuun akuuu mau ja..." kalimat Zhehan terputus karena jemari Gong Jun telah bermain di dalam bunga asternya.
Sedangkan ujung dadanya tengah dilumat dan di tarik oleh mulut Gong Jun
Walau terasa perih di sana namun juniornya sepertinya malah dengan senang dengan semakin membesar dari semula.
"Apakah kau menyukainya sayang?" bisik Gong Jun di telinga Zhehan. Tangannya yang lain menggengam Xiao Zhe yang terasa penuh dalam tangannya itu.
" Aaah Juuun ... Ini rasanya ... Aaaah aku tidak tahan lagi cepat Jun" ujar Zhehan sambil mendorong bokongnya.
Akhirnya mereka tertidur karena kelelahan.
Mata Zhehan terbuka dan melihat bahwa Gong Jun tidak ada di sisinya dan dia telah mengenakan baju tidur. Dan ada gelas air minum di meja samping tempat tidurnya.
"Apakah aku tadi bermimpi?" batin Zhehan namun saat terbangun dia merasakan tubuhnya bagaikan terasa remuk dan tanda merah di sana sini.
"Berarti aku tidak bermimpi tapi dimana Junjun", batinnya lagi.
Dengan sedikit tertatih dia berjalan sambil memegang pinggangnya yang terasa pegal itu.
"Jun..." panggil Zhehan
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Eiiii.... Kau sudah bangun?" jawab Jun sambil terus memasak untuk mereka makan.
Melihat Junjun memasak seolah dia merasakan harapannya terkabul yakni bila dia ingin isteri yang bisa memasak untuknya.
Namun masalahnya sekarang orang yang sedang memasak makanan untuknya adalah berperan sebagai suaminya.
"Kenapa bengong, sudah makan saja dulu itu yang di meja. Ini sebentar lagi juga selesai" jawab Junjun
Tiba-tiba
"Aaaaah" Zhehan berteriak
Gong Jun langsung meninggalkan masakannya dan berlari menghampiri Zhehan
" Kenapa? Ada apa zhe?" tanya Jun Jun dengan cemas
" Sakiit" sambil menunjuk bokongnya saat mau duduk tadi