BAB 56: Masakan Kasih Sayang

104 29 2
                                    

Kehadiran mama hari ini adalah untuk mengantar masakan untuk mereka.
Sekaligus menengok keadaan putera semata wayangnya ini.

"Han, itu mama sudah siapkan stok makanan, nanti tinggal dihangatkan saja" ujar mama

"Yoooo mama memang paling mengerti aku" ujar Zhehan sambil mencium kepala mamanya dengan penuh kasih.

"Hmmm jadi selama ini kalau aku masak untukmu itu tidak masuk dalam hitungan mengerti kamu" ujar Junjun sembari mengerucutkan bibirnya sebagai protes karena Zhehan hanya memuji mamanya.

"Ya ampun umur berapa kamu sekarang sih, masa sama mamah sendiri saja masih bisa merajuk seperti itu" ujar Zhehan sambil mengusap kepala Junjun dan mencubit pipinya dengan gemas.

Melihat itu mama Zhang hanya dapat tersenyum kecil. Dalam hatinya dia merasa bersyukur karena kini Zhehan bisa tersenyum seperti itu.

Mama Zhang masih mengingat dengan jelas bagaimana hancurnya perasaannya saat melihat puteranya menerima tuduhan dan penghinaan yang luar biasa dari orang-orang yang menjadikan Zhehan sebagai korban demi kepentingan orang-orang itu.

"Jun, saat ulang tahunmu nanti kau ingin mama masakan apa?" tanya Mama Zhang kepada menantunya itu.

"Waaah... Benar ma? Apa saja ma. Karena semua masakan mama itu enak semua" jawab Junjun sambil tersenyum.

"Heleeeeh waktu itu yang bilang bibirnya menjadi tebal karena terlalu banyak makan masakan pedas akhir-akhir ini siapa?" ejek Zhehan

"Itu bukan karena masakan mama tapi masakan yang kau bu..." bibir Junjun lantas menutup rapat menyadari kesalahannya

Ups!! Junjun lalu menyadari bahwa Zhehan paling tidak suka kalau siapapun mengungkit masalah masakan pedas yang dia masak itu.

Namun tampaknya Zhehan tidak memperhatikan apa yang dibicarakan Junjun karena saat itu tengah asyik membuka kotak makanan berisi makanan ringan yang dibawa oleh mamanya.

Setelah beberapa saat akhirnya mama berpamitan untuk kembali ke rumah karena merasa telah lama meninggalkan papa Zhang yang saat ini sedang berada di rumah salah satu kerabat mereka.

Zhehan memeluk mamanya dan mengecup kepala mamanya dengan haru sambil berkata.

"Ma, maafkan Hanhan demi aku yang egois ini kalian menjadi menderita"

"Aku hanyalah orang yang sudah lama hidup didunia ini. Bagiku bila harus menukar dengan nyawaku demi kebahagiaanmu aku tak hanya siap namun juga rela nak" ujar mama sambil mengusap kepala Zhehan dengan penuh kasih.

Junjun hanya dapat memandang mereka berdua dengan mata yang berkaca kaca. Kemudian dia ikut memeluk keduanya ke dalam lengannya yang panjang itu.

Dan entah kapan datangnya kedua sahabat Zhehan yakni Xiou Yu dan Su Su turut memeluk mereka semua.

"Ah...sudah..sudah mengapa jadi teletubies begini. Sudah aku mau pulang. Su Su kau ikut dengan bibi, pamanmu menanyakan kabarmu" ujar Mama Zhang sambil menghapus air matanya.

"Kalian semua jaga kesehatan ya, dan kalian berdua baik-baik saja ya" pesan mama lagi sambil menutup pintu depan.

Kini kembali tinggal mereka bertiga di rumah ini.

"Bao, kamu sudah latihan lagu yang akan kau nyanyikan nanti?" tanya Zhehan

"Ehmm sudah dong" jawab Junjun dengan pasti.

"Coba kau nyanyikan sekarang" perintah Zhehan sambil duduk di sofa.

Maka sepanjang siang hingga sore itu Junjun berlatih hingga Zhehan merasa puas.

"Oke.. Sudah lebih baik, kamu hebat Bao" ujar Zhehan sambil menunjukkan jari jempolnya.

"Cuma jempol saja? Tidak ada penghargaan lain?" ujar Junjun sambil menyandarkan kepalanya di bahu Zhehan dengan manja..

"Ist.. Masih terang ini Bao" ujar Zhehan sambil berjalan menuju kamar.

"Baby..... Kau mau ke mana... Aku ikuuut" teriak Junjun sambil bergegas membuntuti kekasih tampannya itu ke kamar.


Kiss Me TonightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang