BAB 29: Mengenang Saat itu (18+)

167 33 0
                                    

Bibir Gong Jun segera melumat bibir orang yang dirindukannya selama ini, orang yang membuatnya merasa sakit di dadanya karena tidak diacuhkan beberapa waktu ini.

Merasa Gong Jun menciumnya, Zhehan menggigit bibir Gong Jun sehingga terasa asin dari darah yang mengalir dari sudut bibirnya itu.

Namun Gong Jun tidak perduli dengan hal tersebut,  dia tetap memeluk erat tubuh Zhehan hingga dia merasakan tubuh Zhehan mulai tenang, bibirnya mulai terbuka menerima lidah Gong Jun yang melesak masuk.

Suara amarah kini berganti suara erangan.

Hentakan kaki yang tadi Zhehan untuk menendang Gong Jun menjadi mengait pinggang Gong Jun.

Ya kini mereka tengah  berciuman dengan posisi Gong Jun menggendong Zhehan.

Lalu Gong Jun perlahan membawa masuk Zhehan masuk ke dalam mobil dan membaringkannya di kursi belakang mobil.

Jalanan itu sangat sepi dan gelap bahkan sedikit berkabut juga jauh dari jangkauan CCTV. Jadi tentu saja tidak ada yang memperhatikan perbuatan mereka saat itu.

Merasakan bahwa Zhehan kini benar benar telah tenang. Gong Jun pun melepaskan bibirnya.

"Baby.. Kita cari tempat yang nyaman dulu ya" bisik Gong Jun dengan nafas yang sedikit terengah-engah

Sedikit enggan Zhehan pun berdiri dan keluar dari mobil dan saat ini dia memegang kemudi.

"Kita mau kemana?" tanya Gong Jun

Namun Zhehan tidak menjawab pertanyaan itu dan hanya berkonsentrasi menuju ke lokasi sesuai dengan maps di handphonenya.

Ternyata mereka menuju ke sebuah penginapan pribadi rekomendasi dari Jingyu yang juga telah membantu Zhehan untuk memesannya di sana.

Jadi mereka berdua bisa langsung masuk tanpa banyak pertanyaan.

Begitu pintu kamar tertutup Gong Jun segera menyambar tubuh Zhehan dan mencium bibirnya dengan penuh gairah melebihi saat tadi tepi jalan.

Tubuhnya mendorong Zhehan hingga menempel pada dinding dekat pintu. Tangannya menelusup masuk ke dalam kemeja Zhehan dan menjepit ujung dada Zhehan dan sesekali dijepit  dengan jemari tangannya.

Jemari mereka berdua seolah tengah berlomba untuk membuka baju mereka masing masing.

Lalu Zhehan kemudian mendorong tubuh Gong Jun hingga menempel pada tembok dan menciumi telinga, area leher dan sesekali menggigit kecil lalu bibirnya terus merambah ke arah dada dan lidahnya bagaikan menari di kedua ujung dada Gong Jun yang bidang itu.

Keempat otot perut Gong Junpun tak luput dari lidah Zhehan yang kemudian dia segera menarik celana Gong Jun dan mengulum Juniornya tanpa ampun.

Sedikit bergetar tubuh Gong Jun demi menerima sensasi yanh diberikan oleh pelayanan dari lidah dan bibir Zhehan pada junior yang telah menggemuk dan seolah memenuhi mulut Zhehan itu.

Erangan kenikmatan pun tak lagi dapat ditahan oleh Gong Jun keluar dari mulutnya.

"Baby.... Aaah... Terus baby.... " ujar Gong Jun dengan meremas rambut Zhehan.

Panggulnya pun bergerak mengikuti irama dari mulut Zhehan yang tengah mengulum juniornya hingga kadang membuat Zhehan tersedak karenanya.

Kini mereka berdua berada dalam tempat tidur besar dan empuk itu.

"Baby... Aaah Aku merindukanmu" ujar Gong Jun sambil membaringkan Zhehan dan menekuk kedua paha Zhehan yang putih mulus itu ke pinggangnya dan mulai sedikit demi sedikit membenamkan juniornya ke dalam lorong sempit Zhehan.

"Aaaah... Bao pelan-pelan saaakit eeeeng" erang Zhehan sambil meringis menahan sakit  hingga mengeluarkan titik air mata disudut matanya.

Kedua pahanya otomatis menjepit pinggang Gong Jun

Walaupun Zhehan rutin melakukan olahraga namun tentu saja flesibelitasnya berbeda.

"Aaaah .... Ehmmm  sempiiit baby" Gong Jun pun merasakan sedikit nyeri pada juniornya.. 

Sensasi ini merupakan hal pertama  yang mereka rasakan.

Walau keduanya masalah bercinta bukanlah hal pertama yang  pertama mereka lakukan namun tentu saja kali ini sensasinya berbeda jauh. Karena dahulu mereka melakukannya dengan seorang wanita.

Kini mereka melakukannya dengan sesama pria namun semakin lama mereka berdua mulai bisa menguasai dan mulai dapat merasakan kenikmatan yang bisa mereka raih.

Setelah menguasai keadaan kini Zhehan berada diatas namun dengan Junior Gong Jun yang masih di dalam lorong sempitnya itu.

Kini Zhehan mulai benar-benar menikmati sensasi bercinta ini.

"Aaaah ini rasanya sangat gila Bao, eeeehm. Tidak.. Ini terlalu.. Nikmat" racau Zhehan sambil menggoyangkan bokongnya di atas pangil Gong Jun.

"Aaaah... Terus baby... Aku suka ini. "Aaah.... Baby jangan terlalu cepat aku bisa tidak tahan ini" erang Gong Jim sambil memainkan junior Zhehan diatas perutnya itu.

Hingga beberapa waktu kemudian, peluh ditubuh mereka mulai mengucur, panggul Zhehan semakin cepat berputar dan sedikit berterima Zhehan berkata

"Jun.. Ah...Junjun aku tidak tahan lagi" rengek Zhehan menahan sensasi ini.

Mendengar hal tersebut, Gong Jun segera membalikkan tubuh Zhehan dan membungkukan tubuhnya dan dengan cepat bokong mereka saling beradu, dengan tangan Gong Jun masih pada Junior Zhehan.

Akhirnya keduanya berteriak bersamaan dengan  cairan kental yang menyembur ditelapak tangan Gong Jun.

Sedangkan dari lorong sempit Zhehan nampak mengalir kembali cairan milik semburan Gong Jun yang tidak tertampung di dalam lorong tersebut.

Keduanyapun kini terkulai dengan nafas tersengal sengal juga peluh yang membanjiri tubuh keduanya

"Coba kau katakan padaku, apa yang membuatmu begitu marah hari ini" ujar Gong Jun sambil mengusap kakinya yang masih terasa ngilu akibat tendangan Zhehan tadi.

Zhehan kemudian mengusap bibir Junjun yang sudah tebal ity menjadi tambah tebal akibat gigitan Zhehan tadi.

"Sakit ya Bao" tanya Zhehan lirih menyesal.

"Tentu saja, kakiku terasa mau patah terkena tendanganmu tadi"

"Apalagi bibirku yang sexy ini, bagaiman kelak aku akan makan coba" jawab Gong Jun berpura-pura menderita.

"Coba kau bilang apakah benar kau ada hubungannya dengan dia?"
"Jadi itu alasannya tidak ingin bersamaku"
"Jadi itu alasanmu hanya ingin menjadi teman baikku"

"Ituu...mmmm"

"Jadi begitu ya konsep bertemanmu, yakni mencium bahkan bercinta dengan orang itu adalah bukti pertemanan" cerocos Zhehan meluapkan kekesalannya

"Baik, kalau begitu aku juga akan melakukan hal yang sama  dengan Jingyu, Xu Kai, Zhang Yi Fan ataupun pria-pria muda dan tampan lainnya yang menjadi temanku" ancam Zhehan.

"Baby... Jangan menakutiku seperti itu, bukan seperti itu maksudku" jawab Gong Jun sambil memeluk Zhehan

"Aku tidak ada hubungan dengan orang lain, aku hanya mencintaimu" jawab Gong Jun lirih air matanya menitik, dia merasa menyesal dengan apa yang  telah diperbuatnya pada Zhehan

Melihat itu mereka berdua berpelukan dengan erat.

"Jangan menolakku lagi Bao" jawab Zhehan

"Kau jangan menakutiku dengan perkataanmu seperti tadi Han, aku takut kehilanganmu" balas Gong Jun.

Kiss Me TonightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang