Extra Chapter

136 21 4
                                    

Lima Tahun Kemudian

"Oke.... Bungkus!!" teriak sutradara Jiang.

Semua bertepuk tangan menandakan kepuasan.

"Baik.. Terima kasih untuk semuanya dan sampai jumpa di lain waktu" ujar Zhehan sambil mendekap bunga dari perusahaan dan juga Junjun setelah sesi foto bersama.

"Kau beneran tidak ikut acara makan bersama?" tanya sutradara Jiang.

"Aku minta maaf, karena tidak dapat ditunda lagi liburanku" ujar Zhehan sambil menepuk lengan Sutradara Jiang.

"Aku yang seharusnya minta maaf, karena film ini selesai mundur beberapa hari dari jadwal" jawab Sutradara dengan raut wajah menyesal.

"Ha...ha....ha.... Tidak masalah. Hanya saja kau tau sendiri anak-anak sudah menantikan liburan keluarga ini sejak lama" jawab Zhehan memohon pengertian.

"Ya..ya... Aku mengerti. Keluarga harus didahulukan terutama untuk anak-anak" jawab Sutradara.

Tiba-tiba dari pintu masuk berlarian 5 balita sambil membawa balon bertuliskan I 💙 You Han Baba.

"Han Baba"
"Baba"
"Baba"
"Aku duluan!!"
"Ba..aduuuh!!" ujar seorang anak perempuan usia 3 tahun yang terjatuh saat berlari menuju Zhehan itu.

"Huaaaaa..huaaaaaa balonnya terbang" saat menyadari balon yang tadinya dalam genggamannya itu terlepas dan terbang melayang ke udara.

Melihat adiknya jatuh ke empat kakaknya segera melepaskan balon mereka dan bergegas menolong adik perempuannya itu.

"Sudah.. Tidak apa-apa lihat balon gege juga terlepas semua" ujar kedua anak laki-laki itu. Sambil membantu adiknya berdiri.

"Sudah jangan menangis, nanti kau berubah menjadi Shrek" goda bocah gemuk itu.

"Jangan dengarkan Juan Gege dia bohong" ujar anak laki-laki berusia 4 tahun itu sambil melotot ke arah bocah gemuk itu.

"Aiyaaaaa...  Anak cantik baba kenapa harus lari-lari" ujar Zhehan sambil menggendong anak perempuan itu.

Keempat anak laki-laki yang lainnya tidak mau kalah mereka berebut memeluk Zhehan.

Melihat suasana itu membuat iri orang yang melihat keakraban khas keluarga.

Kemudian Zhehan dan gerombolan kecilnya itu pun segera naik ke mobil van besar miliknya meninggalkan lokasi shooting.

Di dalam van keributan khas keluarga pun kembali berlanjut. Mereka berebut menceritakan pengalaman mereka hari ini.

" PERATURAN NOMOR SATU!!" Akhirnya suara Zhehan menghentikan celotehan anak-anak

"Mendengarkan papa Han !" jawab mereka bersamaan

"PERATURAN NOMOR DUA!!" tanya Zhehan lagi.

"Berbicara bergantian" jawab mereka lagi

"PERATURAN NOMOR LIMA" tanya Zhehan

"AKU SAYANG  HAN PAPA DAN DADDY JUN" Jawab mereka sambil bertepuk tangan.

"Cih!! Peraturan sialan macam apa seperti itu" ledek Xiao Yu pada Zhehan.

"Papa Yu berkata buruk!"
"Paman Yu berkata buruk!"
Ujar mereka berlima serempak sambil menunjuk ke arah Xiao Yu yang kini telah mengenakan kaca mata minusnya.

"Baik kalau begitu hukuman untuk Tuan Xiao Yu adalah mentraktir kita ke kedai Ice Cream!!!" ujar Zhehan.

"aaaaah Aku kena hukuman lagi maafkan aku anak-anak" ujar Xiao Yu dengan memasang wajah sedihnya.

Namun kelima anak itu juga Zhehan tidak ada yang memperdulikannya.

Tiba-tiba Handphone Zhehan berbunyi.

Lao Jun memanggil

"Ya Bao.." jawab Zhehan

"Baby... Kau sudah dimana?" tanya Junjun dari seberang sana

Mendengar Zhehan sedang berbicara dengan Junjun. Kelima kucrit itu kembali berceloteh

"Jun Daddy.... Jun Daddy" teriak mereka memekakkan telinga.

Segera Zhehan mengalihkan panggilan suara ke panggilan video .

"Halooo... Apakah kalian berkelakuan baik hari ini?" tampak wajah  Junjun dari layar.

"Baik dong"
"Balon aku lepas, aku menangis"
"Aku lapar"
"Paman Yu berkata buruk tadi"

Zhehan hanya memandang layar dengan wajah kerinduan pada orang yang dibalik layar handphone, saat anak-anak itu berbicara dengan Junjun.

"Baiklah, kalian tidak boleh nakal, jangan minta gendong pada Papa Han"

"Oke..." jawab mereka bersamaan

"Baby... " panggil Junjun.

" Ehm....?" jawab Zhehan sambil memandang ke arah layar handphonenya.

"Aku rindu padamu.. Muaaach" ujar Junjun dari sana

"Cieeeee papa sama daddy lagi love love an" goda kelima bocah itu bersamaan.

"Sudah, bersiap-siaplah sebentar lagi kami akan menjemputmu". jawab Zhehan wajah memerah karena di goda kelima krucil tersebut  sebelum menutup sambungan telepon itu.

Dalam Kantor Gong Jun

"Baik, sudah jelas semuanya ya"
"Jadi selama walaupun aku sedang liburan namun semua masih dalam pantauanku" ujar Gong Jun.

Matanya menyapu bersih seluruh peserta rapat hari ini.

"Baik Bos, selamat berlibur" jawab mereka semua dengan tulus.

Mereka semua mengerti bahwa di balik sikap keras Gong Jun terhadap kinerja perusahaannya itu namun dia tidak pernah melalaikan sedikitpun hak para karyawannya.

Kejujuran dan tanggung jawab pekerjaan adalah hal mutlak yang dituntut dari perusahaannya.

Tak lama kemudian Junjun mendapat informasi bahwa mobil Zhehan kini berjarak dua blok lagi.

"Aku pergi" ujar Gong Jun sambil membuka pintu ruang rapat dan keluar diikuti oleh 5 orang asisten termasuk seorang bodyguard.

Tiba-tiba langkah Gong Jun dihentikan oleh panggilan Lily salah seorang stafnya.

"Maaf bos, ini ketinggalan untuk anak-anak" ujar Lily sambil mengangsurkan 2 Tas besar.

Segera kedua asistennya beranjak hendak  mengambil alih tas besar itu. Namun Junjun bersikeras membawa kedua tas ini sendiri seolah takut hilang di curi.

"Hampir saja aku menjadi gelandangan bila sampai isi dalam tas ini ketinggalan" ujar Gong Jun yang di sambut senyum penuh pengertian

Begini ceritanya.......

Kiss Me TonightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang