Lain waktu bila ada perlu denganku kau bisa menghubungi Xiao Yu atau Zhang Su karena namamu sudah tidak ada dalam daftar pertemananku. Selamat Malam" ujar Zhehan
"Han.. Hallo... Han.." teriak Gong Jun panik dari seberang sana.
Tidak tidak... Jangan abaikan aku Han.. Bukan ini maksudku. Batin Gong Jun
Berulangkali dia mencoba menghubungi nya namun selalu di tolak.
Lalu di melihat medsosnya semua di unfollow Zhehan pribadi namun tidak yang dari studionya.
Ingin rasanya dia segera berlari menuju rumah Zhehan namun dia tidak berdaya karena kini dia berada ribuan kilo dari lokasinya .
Keesokan harinya aku kembali disibukkan dengan acara promosi drama terbaruku dengan Yu Tong.
Juga tawaran pemotretan untuk iklan kini mengalir deras setelah dramaku dengan Yu Tong mendapat respon positif dari penonton.
Tentu saja hal ini membuat pundi-pundiku bertambah. Hal ini membuatku menjadi sedikit bersemangat dan melupakan pengabaian Zhehan itu.
Targetku kini agar aku dapat berdiri sejajar disamping Zhehan di atas karpet merah menerima penghargaan bersama dengannya suatu saat nanti.
Setelah aku dapat membereskan masalah keuangan dan memberikan mereka rumah maka aku dapat fokus ke rencana membeli rumah untuk kami berdua tinggal nanti.
Jadi aku sedikit memberikan ruang bagi Zhehan sampai reda amarah karena kekecewaannya padaku.
Namun ternyata pengabaian Xhehan terhadap Gong Jun ini terus berlanjut bahkan saat Gong Jun ulangtahunpun tidak ada ucapan khusus dari Zhehan. Hanya ucapan dari kantor resmi Zhehan.
Dari situ Gong Jun menyadari bahwa hal ini menjadi serius. Bila begini terus aku akan kehilangan dirinya.
Lalu untuk ambisiku selama ini bila dia meninggalkanku.
Tidak aku tidak mau kehilangannya, diabaikan olehnya saja sudah membuatku sesak apalagi bila sampai ditinggalkannya, batin Gong Jun dengan panik
Apa yang harus kulakukan. Papa! Ya papa aku harus memberitahunya soal ini.
Lalu setelah menetapkan hatinya, Gong Jun segera menelepon Papanya
"Ya Jun, ini papa" Suara Papa Zhang di ujung sana.
"Papa sedang sibuk sekarang?" tanya Gong Jun
"Tidak.. Tidak terlalu sibuk. Sebentar papa akan pindah ke atas untuk menerima panggilanmu" jawab papanya.
Tak lama kemudian
"Nah, sekarang lebih tenang, ada berita apa nak?" tanya papanya.
Papanya tahu pasti ada hal penting yang ingin disampaikan oleh puteranya ini. Karena biasanya puteranya akan menelepon setelah restaurant mereka tutup.
"Pa.. Papa ingat saat bertanya padaku mengenai hubunganku dengan Zhehan waktu itu?"
"Ya. Lalu apa jawabanmu?" suara Papa terdengar sedikit bergetar menantikan jawaban puteranya ini.
"Aku yakin bahwa aku mencintainya Pa. Dan aku ingin mengisi hari-hari kami bersamanya" jawab Junjun mantap.
"Apa yang membuatmu merasa yakin dengan hal ini?" tanya papanya.
"Waktu itu aku masih belum yakin karena aku terlalu banyak berfikir mengenai pandangan orang lain"
"Namun setelah beberapa bulan ini saat dia mengabaikanku aku merasa bahwa aku tidak bahagia"
"Kini yang aku inginkan adalah aku ingin memberikan kebahagiaan untuk diriku sendiri"
"Jadi kali ini dengan resmi aku menyatakan aku mohon restu dan dukungan kalian untukku juga untuk Zhehan" Ujar Gong Jun dengan pasti.
Hening sesaat kemudian
"Pa... Apakah papa marah? Atau papa kecewa dengan keputusan Junjun ini?" tanya Gong Jun hati-hati.
Kini terdengar suara papanya bergetar menahan tangis
"Pa..papa menangis? Maafkan Junjun pa.. Papa jangan sedih. Selamanya Junjun tetap anak mami dan papa" jawab Gong Jun merasa cemas
"Tidak nak, papa hanya terharu, kau kini semakin dewasa, anakku dulu yang hanya tau bermain dan membuat bising kini telah tumbuh menjadi pemuda matang yang meminta ijin untuk menikah" ujar papanya
"Ih papa.. Bagaimana kami bisa menikah, walaupun aku juga menginginkan hal tersebut" wajah Gong Jun memerah mendengar jawaban papanya itu.
"Tentu..tentu kami akan selalu mendukungmu. Aku akan bicarakan dengan mami dan nenekmu mengenai masalah ini"
"Kau lebih baik temui secara resmi kekeluarga mereka, apapun yang terjadi kau harus bertindak sebagai seorang laki-laki sejati memohon ijin untuk menjalin hubungan serius dengan putera mereka" saran papanya
"Tapi Zhehan masih mengabaikanku pa, karena keraguanku tempo hari. Hingga kini belum memafkanku" ujar Gong Jun
"Dasar anak bodoh.. Apakah kau lupa cerita bagaimana aku dapat menikahi mamimu dulu?" ujar Papanya sambil tertawa
"Ha...ha...ha...dekati, tempel terus, dapatkan perhatiannya terus maka pasti akan mendapatkannya" jawab kami bersamaan
" Baik pa..terima kasih banyak pa. Aku sayang kalian semua" jawab Gong Jun
"Jangan lupa bawa dia ke rumah suatu saat nanti"
" Ah iya siapa yang menjadi suami diantara kalian?" goda papanya
"Tentu aku dong pa.. Walaupun belum tahu namun aku yakin aku pasti akan menjadi suaminya"
"Aaaah apaan sih papa nih... Sudah ya aku tutup teleponnya" jawab Gong Jun semakin malu di goda seperti itu.
Okeeee proyek proyek selanjutnya adalah menjalankan PILKADES (PIkat, LeKAt, Dekati, Enjoy, Sikat). Ujar Gong Jun
"Bos mau ikutan PILKADES?" Tanya Jeanny yang baru masuk ke ruang kerja Gong Jun sambil membawa minuman untuknya
"Hah!! Kaget aku.. Lain kali ketuk pintu dulu" tegur Gong Jun merasa terkejut tiba-tiba asistennya itu masuk.
"Saya akan menjadi pendukung no 1 bila bos mau ikutan PILKADES" Jawab Jeanny dengan mode memberikan semangat
"Ist keluar sana!!" jawab Gong Jun
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss Me Tonight
Fanfic"Sebagai apa kau melihatku selama ini Jun?" tanya Zhehan pada Gong Jun "Aku ... Ehmmm sebagai teman baikku Han" jawab Gong Jun sambil meremas jemarinya yang sedikit bergetar menutupi kegugupannya. "Kau pengecut Jun! Lain waktu bila ada perlu dengan...