part 6

27.5K 4.2K 622
                                    

VOTE KOMEN FOLLOW YA!
-

Selamat membaca

***

Kenzo, Melvin langsung memapah Rayen untuk pergi dari sana meninggalkan Vlora yang memberontak dari cekalan Mika.

"Anjing! Cupu lo maen pergi aja!" Teriak Vlora. "Sini lawan gue yang kata lo lemah ini!"

"Udah Vlo, biarin aja. Lo jangan cari masalah sama mereka." Ujar Mika terus mencekal tangan Vlora yang hendak berlari mengejar Rayen dan yang lainnya.

"Gue biarin untuk kali ini cowok lemes itu pergi, kalo ketemu lagi jangan harap." Ujar Vlora

"Udah Vlo, jangan emosi terus."

Vlora mengalihkan pandangannya ke arah Mika. "Gimana gue gak emosi? tu cowok udah rendahin kaum gue."

"Iya, iya. Tadi kan udah Lo kasih pelajaran." Mika berujar sabar agar Vlora tidak Meledak-ledak lagi seperti tadi. Gadis itu kalau sudah marah, seperti Ingin memakan orang.

"Yaudah ayo pergi. Sakit hati gue disini." Ucap Mika dengan mata menatap ke arah cafe.

Vlora menghela nafas panjang. Dia mengerti perasaan Mika. Tidak mudah juga untuk melupakan seseorang yang sudah lama ada di dalam hidup kita. Sakit itu sudah pasti, Apalagi penyebab putus mereka karena perselingkuhan.

"Yaudah tunggu di sini, gue bawa motor dulu." Ujar Vlora di angguki Mika.

Vlora datang dengan motor trail hitam nya. "Cepet naek."

Mika naik dengan tangan berpegangan ke pundak Vlora. "Pelan-Pelan aja Vlo, gue males pulang cepet." Ujar Mika.

Vlora hanya berdehem pelan. Gadis itu menjalankan motornya dengan santai, tidak seperti biasanya yang selalu Ugal-ugalan.

Suasana malam ini lumayan dingin. Angin berhembus lumayan kencang menerbangkan rambut Mika. Gadis itu berpegangan ke jaket yang di kenakan Vlora. Kepalanya dia sandarkan di punggung sahabatnya itu.

Mika menatap Gedung-Gedung menjulang tinggi yang di laluinya. Satu tetes cairan bening berhasil keluar dari matanya. Cekalan ke jaket Vlora juga semakin mengerat.

"Sakit banget tau Vlo." Adu Mika.

Vlora menatap Mika yang sedikit terlihat di kaca spion. Hah! Memang sulit berurusan dengan orang yang sudah mengenal cinta.

"Jangan cengeng." Ucap Vlora sedikit keras.

"Gue gak bisa lepasin dia." Ujar Mika lagi.

"Plis jangan bego. Lo tinggalin cowok kayak gitu." Vlora berujar kesal saat mendengar ucapan Mika.

"Lo gak akan ngerti Vlo, gue gak bisa." Lirih Mika.

"Apa?" Vlora berujar keras karena tidak mendengar ucapan Mika sebelumnya.

Mika menggeleng di pundak Vlora. "Enggak kok."

"Lo jangan sedih, kalo perlu bales si Galen Gelen itu. Ceweknya sekalian." Ujar Vlora yang sudah keluar siasat balas dendamnya.

SAVAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang