Part 40

11.6K 1.6K 217
                                    

"Busett mulut Lo Vlo," ucap Kenzo.

"Eh bukannya Lo yang waktu itu di rumah sakit ya? Yang hampir jatoh dari Rooftop itu," ucap Rayen setelah mengingat siapa perempuan itu.

"Lo juga di tolongin Vlora," ungkap Renaga.

"Nah iya kan! Gue mah masih inget," ucap Rayen.

Perempuan itu adalah Valencia. Sempat akan terjatuh dari Rooftop apabila tidak ditolong oleh Vlora, Mika dan Shannon.

Valencia sontak terdiam mendengar ucapan mereka.

"Ada apa nih?" tanya Mika setelah menyerobot orang-orang yang menghalanginya.

"Lo ngapain selonjoran di lantai?" tanya Mika heran.

"Udahlah ayo ke kelas." Melvin angkatan bicara karena sudah bosan dengan semuanya.

Vlora menghela nafas kasar, lalu kembali melihat Paper bag di tangannya. "Gausah banyak drama Lo. Bangun cepet, Lo gak lagi gue siksa," ucapnya kepada Valencia.

"Udah, gausah di lanjutin." Renaga menarik tangan Vlora untuk menjauh dari sana.

"Apaan sih? Gue masih kesel sama itu cewe."

"Masalah bekal tadi? Nanti gue bilangin lagi ke Mommy buat bikinin Lo lagi," ucap Renaga.

"Gausah."

Renaga menghela nafas sabar. "Lo udah tau dia siapa kan? Gausah di ladenin. Gak penting,"

Vlora memutar bola matanya malas. Mau Perempuan itu anak pejabat atau orang berpengaruh sekalipun. Dia tidak akan takut.

Malas berdebat lagi, Vlora langsung meninggalkan Renaga begitu saja.

Setelah sampai di kelas, ternyata sudah banyak murid yang berada disana juga.

Vlora duduk di dekat Kenzo. Tidak lama setelahnya datang Renaga di susul oleh Guru di belakangnya.

Pembelajaran dimulai dengan tenang. Kali ini Guru yang mengajar memang sangat Killer. Jadi  mereka yang sering membuat masalah untuk kali ini lebih memilih diam.

Kenzo terus menguap selama pembelajaran berlangsung. Memang semalaman dia begadang karena mengerjakan sesuatu.

Vlora yang berada di sebelahnya merasa terganggu dengan gerakan laki-laki itu. Dia menendang Kaki Kenzo untuk fokus kedepan sana.

"Kenzo! Saya perhatikan dari tadi kamu terus menguap. Cepat cuci wajah kamu," ucap Pak Guru.

"Baik Pak," dengan lesu Kenzo berjalan keluar dari kelas.

Di perjalanan dia bertemu Mika yang tengah membawa buku. Perempuan itu terlihat berjalan dengan terburu-buru.

"Santai aja kali, kayak di kejar rentenir aja Lo," ucap Kenzo.

Mika menatapnya tajam. "Gausah ngomong Lo. Dasar muka badak!"

Mata Kenzo yang semula menyipit sedikit langsung terbuka lebar. Saat ingin memaki Mika, ternyata Gadis itu sudah berlari menjauhinya.

"Sial!"

Kenzo melanjutkan kembali langkahnya untuk pergi ke Toilet.

Setelah masuk ke dalam sana. Dia segera mencuci wajahnya. Lalu menatapnya di pantulan cermin.

"Gue ganteng banget ya," ucapnya pada diri sendiri.

Tersenyum seperti orang tidak waras, Laki-laki itu segera pergi keluar dari sana.

Hiks hiks

"Apaan tuh?"

Kenzo langsung mencari asal suara. Ternyata itu berasal dari toilet wanita.

SAVAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang