part 8

26K 4.2K 872
                                    

Vote komen follow 🔥

Selamat membaca guys!

***

"STM!" Teriak mereka semua, kecuali laki-laki yang tengah duduk tenang di belakang sana.

"Kenapa?" Vlora berujar datar saat menanyakannya.

"Lo anak STM BSC?" Tanya Geri. Salah satu murid di kelas itu.

Vlora mengangguk sebagai jawaban. Dia sudah menduga hal ini akan terjadi. Pasalnya, STM BSC itu sudah terkenal di kalangan sekolah.

"Kenapa bisa pindah kesini?" Tanya Geri penasaran.

"Banyak tanya lo." Ucap Vlora tidak suka.

"Geri, nanti saja nanya nya. Untuk Vlora, sekarang kamu duduk di kursi paling belakang." Ucap Pak Purwa. Karena hanya di belakang sana yang terdapat kursi kosong.

Vlora berjalan ke arah seorang Laki-Laki yang tengah melambaikan tangan ke arahnya. Dia mendengus, ternyata laki-laki itu adalah anak Latvez.

"Lo duduk bareng gue. Jangan sama cowok itu." Tunjuk Kenzo ke arah Renaga yang tengah diam memandang lurus ke depan. "Dia gak suka ada orang yang duduk di sebelahnya."

Vlora menaruh tas di atas meja. Dia Seolah-olah tidak mendengar ucapan Kenzo. Siapa juga yang ingin satu meja dengan Laki-Laki itu.

"Lo Vlora kan? gue sedikit tau tentang lo." Ucap Kenzo pelan.

"Waktu itu kita pernah ketemu. Lo gak lupa kan? Terkesan banget gue di pertemuan pertama kita pas di hutan. Lo itu menurut gue gak waras." Ucap Kenzo lagi. Bagaimana tidak waras, gadis itu yang cari masalah dengan mereka terlebih dahulu. Justru gadis itu juga yang Marah-Marah tidak terima.

"Terus beberapa hari yang lalu di cafe. Lo juga buat ulah."

"Gila lo, temen gue ampe babak belur lo hajar."

"Ya meskipun gue tau dia salah. Tapi lo jangan gitu lah, parah banget gila."

"Sial! lo bisa diem gak sih!" Ucap Vlora dengan rahang mengeras. Gendang Telinganya seperti ingin pecah mendengar laki-laki di sampingnya yang terus saja mengoceh tanpa henti.

"Gak bisa. Gue masih mau ngomong sama lo." Ujar Kenzo tidak terima.

"Eh? Kita belum kenalan kan? Gue tau nama lo, tapi lo pasti gak tau nama gue."

"Gue Kenzo." Ujar Kenzo dengan tangan terulur ke arah Vlora.

Vlora memejamkan matanya sebelum menerima jabatan tangan Kenzo. Dia meremas kuat tangan kenzo membuat Laki-Laki itu meringis.

"Shhh lepasin Vlo." Ujar Kenzo setengah berbisik.

Vlora tidak mendengarkan ringisan Kenzo. Jastru dia semakin meremas kuat tangan Laki-Laki itu sampai membuat tangannya berkeringat.

"Lo bisa tutup mulut lo gak? gue pusing." Ucap Vlora terus menekan tangannya.

"AAAAAAA." Teriak Kenzo yang sudah tidak bisa di tahan lagi. Mereka semua yang ada di kelas langsung menatap Laki-Laki berwajah korea itu.

Kenzo Menggerak-gerakkan tangan kanannya ke udara. Dia meringis ngeri, bahkan tangannya Sampai memerah. Vlora memang tidak pernah Main-Main. Dia harus lebih waspada dengan gadis satu itu.

"Kenzo, kalau kamu tidak serius belajar. Silahkan keluar dari kelas ini." Ujar Pak Purwa tegas.

"Saya serius belajar pak." Ucap Kenzo.

SAVAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang