VOTE KOMEN FOLLOW
★★★
happy reading
***
Di markas besar Latvez. Kini semua anggotanya Tengah berkumpul. Mereka menunggu kedatangan sang Pemimpin. Ada hal penting yang harus mereka bicarakan.
Geng Latvez memang sudah lama tidak turun ke jalan. Mereka semua sibuk dengan urusan masing-masing.
Pintu Tiba-Tiba di buka dengan kasar. Ternyata pelakuknya adalah Galen. Laki-Laki muncul dengan penampilan acak-acakan. Wajahnya juga terdapat banyak lebam. Dia terpaksa harus datang ke markas. Karena masih menjadi anggota Latvez.
"Lo kenapa?" tanya Rayen seraya menghampiri Galen.
Galen mendudukkan dirinya di sofa. "Gue digebukin sama si Vlora."
"Apa? gue gak salah denger kan?" Kenzo berjalan duduk disamping Galen.
Galen berdehem sebagai jawaban. Rahangnya sangat sakit akibat pukulan dari gadis itu. Terutama tubuhnya yang terasa remuk.
"Pasti lo yang duluan cari Gara-Gara kan? Ngaku Lo," tuduh Kenzo.
Galen tidak menjawabnya. Tidak mungkin dia memberitahu mereka kalau habis dari rumah Mika.
"Diem Lo gue anggep iya," kata Kenzo.
Renaga berjalan memasuki ruangan. Semua aktivitas yang mereka lakukan langsung terhenti. Aura dari Laki-Laki itu jika tengah serius akan sangat menakutkan.
Renaga mendengar kabar bahwa salah satu anggota Latvez mati karena ulah geng lain. Tentu saja dia tidak terima. Jangan karena geng yang di bawah naungannya sudah lama tidak muncul. Mereka menganggap Latvez sudah bubar.
"Siapa pelaku utamanya?" tanya Renaga.
"Anak geng Castor," jawab Melvin.
"Inti dari mereka bukannya yang sekolah di STM ya?" tanya Kenzo.
"Iya. Nama Ketuanya Dewa."
"Dewa ..." gumam Renaga. Kemudian menyeringai sinis, "Kita samperin mereka," lanjutnya.
Mereka semua mengangguk setuju. Deruman suara motor bersahut-sahutan memenuhi jalan raya. Pengendara yang memilih untuk tetap aman langsung memberi mereka jalan.
Renaga memimpin di depan dengan Melvin dan Kenzo di sisi kanan dan kirinya. Lambang naga di jaket mereka semua sudah membuat orang-orang tahu siapa mereka.
Tiba di tempat tongkrongan geng Castor. Renaga mengangkat sebelah tangannya untuk menyuruh mereka berhenti.
"Bos ada tamu terhormat."
Dewa yang tengah merokok langsung menginjak Rokok itu. Dia berjalan menghampiri Renaga. "Ada apa?" tanyanya.
"Lo buat temen gue mati," ucap Renaga.
Dewa yang mendengar itu mendengus malas, "Temen lo yang terlalu lemah," ucapannya.
Rayen yang memang mudah terpancing emosi langsung maju memberi pukulan telak kepada wajah Dewa. "Lo juga harus nyusul temen gue."
"Wehh Santai dong!" Dewa mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan darah.
"Naga, temen lo gak waras," ucap Dewa sinis. Dia memang sudah mengenal Renaga cukup lama. Semua yang dimiliki Laki-Laki itu. Dia selalu ingin memilikinya juga.
"Sialan!" Rayen kembali menerjang Laki-Laki itu.
Dewa mengangkat tangannya untuk menyuruh mereka bergerak. Kericuhan pun segera terjadi akibat dua kubu yang saling menyerang.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVAGE
FantasyVlora Allegra adalah gadis abad ke-22. Dimana teknologi dan transportasi jauh lebih baik dan berkembang pesat. Tapi tiba-tiba dia terlempar ke masa lalu, yaitu abad ke-21. Masa sekarang, yang artinya dia melompati 100 tahun ke belakang. Renaga Laza...