part 9

26.2K 4.1K 678
                                    

Selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca

***

"Rayen, lo yang bener aja." Kenzo menyenggol lengan sahabatnya agar tidak membuat masalah lagi dengan Vlora.

"Vlora. Vlora kan nama lo?" Tanya Melvin. "Maafin sahab--"

"Gue gak butuh maaf lo." Sela Vlora cepat.

"Gue juga gak butuh maaf dia." Tunjuk Vlora ke arah Rayen. "Tapi gue inget apa aja yang lo omongin waktu itu." Ucap Vlora mengandung makna yang dalam.

Mereka semua diam saat Vlora mengatakan itu. Dari ucapan yang keluar dari mulut gadis itu, semuanya tidak ada keraguan sama sekali.

Mika mendekati Vlora yang langsung di tatap sinis oleh Eliza. "Apa lo! natep gue kayak gitu?!" Ucap Mika tidak suka.

"Dih, takut lo?" Ejek Eliza.

"Halu lo ketinggian." Balas Mika.

"Ayo Vlo, kita balik. Ngapain ladenin orang kayak gitu." Ucap Mika dengan tangan menyentuh lengan Vlora.

"Kasian ya Mik, setan aja minder liat kelakuan dia." Sindir Vlora entah kepada siapa.

"Iya Vlo. Mentang-Mentang bego gratis. Di borong semua." Balas Mika tak kalah tajam. Gadis itu langsung menarik tangan Vlora meninggalkan mereka yang terdiam di tempatnya.

"Hati-hati Ray, cewek kalo udah dendam banget. Dia bakal inget itu seumur hidupnya." Ucap Melvin sebelum akhirnya menyusul Renaga yang sudah berjalan lebih dahulu meninggalkan mereka.

***

Setelah kejadian di kantin. Vlora dan Mika sekarang tengah berada di UKS. Vlora hanya diam saat Mika menariknya ke ruangan itu.

Vlora berdecak saat melihat Mika berbaring memunggunginya di brankar. Lalu, tujuannya datang ke tempat ini untuk apa?

"Lo kenapa sih? Madep sini kek." Ucap Vlora.

Mika hanya diam tanpa membalikan tubuhnya. Gadis itu membekap mulutnya sendiri dengan mata terpejam.

"Miklol!" Ucap Vlora cukup keras. Dengan Tiba-Tiba dia menyentuh bahu Mika dan menariknya.

"Lo nangis?" Tanyanya saat melihat air mata di wajah gadis itu.

"Enggak!" Jawab Mika dengan menghapus air matanya.

"Kenapa? lo nangisin si Galen setan?" Tanya Vlora sinis.

Mika hanya diam tanpa menatap Vlora. Isakan kecilnya keluar tanpa bisa di tahan lagi.

"Lo dikasih apa sih sama dia? Susah banget kayaknya lupain tu orang." Ucap Vlora tidak habis pikir. "Pas di cafe, kayaknya lo juga berat banget ninggalin dia. Ngaku sama gue, apa yang buat dia seistimewa itu di mata lo?" Cecar Vlora.

SAVAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang