Part 14

25K 4.1K 671
                                    

Vote komen follow GUYSS 🤍

Vote komen follow GUYSS 🤍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca

***

"Aaron!" Teriak Vlora.

"Shit!" umpat Gadis itu setelah melihat Aaron melaju dengan mobil Lamborghini nya menjauhi mansion.

Kalau Laki-Laki itu di biarkan, bisa saja sebentar lagi Galen hanya tinggal nama. Vlora tahu bagaimana gila nya seorang Aaron.

Vlora tidak keberatan sama sekali dengan apa yang akan di lakukan laki-laki itu. hanya saja tidak adil rasanya kalau melihat Galen mati lebih cepat. Dia ingin turun tangan sendiri.

"Ikuti Aaron." perintah Vlora melalui sambungan telepon.

Gadis itu berjalan masuk kembali kedalam mansion. Tiba-Tiba Axel datang dan langsung berhenti di depannya.

"Ada apa?" tanya Vlora datar.

"Nona, nyonya Paula saat ini tengah berada di rumah sakit yang berada di Barcelona," beritahu Axel.

Vlora yang awalnya cuek langsung menatap penuh Axel. "Kenapa dengannya?" tanya Gadis itu.

"Nyona mengalami luka tembak di bagian perutnya," jawab Axel.

Vlora mengerutkan keningnya sesaat. Dia tahu, keluarganya memang mempunyai banyak musuh. Tapi sebelumnya kejadian seperti ini juga belum pernah terjadi. Ibunya juga dari dulu tidak pernah berurusan dengan hal-hal yang bersangkutan dengan dunia bawah.

"Arthur kemana?" tanya Vlora.

"Tuan sedang berada di markas JSZ yang berada di Inggris, Nona," jawab Axel.

"Si kaparat itu!" geram Vlora. Bukannya menemani istrinya, ini malah tidak peduli sama sekali.

"Nona ingin kemana?" Axel berujar saat Vlora berjalan cepat meninggalkannya.

"Siapkan jet dalam waktu 15 menit, kita pergi ke Barcelona sekarang juga," titah Vlora.

"Baik nona," ucap Axel tegas.

Vlora langsung pergi dengan langkah lebarnya memasuki mansion.

Tidak lama setelah itu, Dia sudah siap dengan Jeans Hitam dan Hoodie putih. Gadis itu memakai masker dan kacamata Sehingga menutupi wajahnya.

Mobil Lamborghini sudah berada di halaman mansion. Vlora langsung masuk dan duduk di kursi sebelah kemudi.

Axel melirik nona nya sekilas sebelum menjalankan mobilnya menjauhi pekarangan mansion.

"Axel, urus surat izinku kesekolah," ucap Vlora dengan mata fokus dengan jalanan.

"Baik nona," jawab Axel.

SAVAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang