Vote komen follow ❤️
Selamat membaca
***
Vlora mendengus dingin. "Muka doang mulus, pikirannya gradakan," ucapnya.
"Waduh!" seru Kenzo. Tidak pernah terbayangkan olehnya kalau menjadi Eliza. Setiap bertemu Vlora pasti akan mendapatkan kata-kata pedas dari gadis itu.
Tidak seperti biasanya, Eliza sekarang hanya tersenyum mengejek. "Vlora, Vlora karena lo gak dapet kasih sayang orang tua, lo jadi gini? miris banget hidup lo," ujarnya.
Mika melotot mendengar ucapan Eliza. Kalimat itu adalah kalimat yang sangat dibenci Vlora. Apa gadis itu tidak belajar dari kejadian Bu Dewi kemarin?
Vlora mengepalkan tangannya. Dia tahu, Eliza adalah teman SMP nya. Dulu saat ada rapat orang tua, Arthur dan Paula tidak pernah datang. Hanya bi Ina yang selalu mewakilkannya. Maka dari itu Vlora yang mereka tahu adalah gadis broken home.
"Apa jangan-jangan sebenarnya nyokap lo, pembantu itu?" Eliza menutup mulutnya terkejut.
"Oh, ya ya ya! Pantesan kelakuan lo kampungan gi--"
"Bacot banget hidup lo," sela Vlora.
"Oh jelas!" ucap Eliza angkuh.
Vlora mengangkat sebelah sudut bibirnya. "Lo tau? Gue paling sensitif sama orang yang bahas keluarga gue. Gue juga gak suka ada yang nyari tau tentang hidup gue. Jadi sampe sini lo paham? Jangan buat gue jadi pembunuh cuma karena lo."
Mereka diam seolah-olah mencatat dalam ingatan mereka untuk tidak membahas keluarga gadis itu kalau ingin hidup tentram.
Berbeda dengan Eliza yang semakin Ingin merendahkan Vlora. Kalau gadis itu bisa mempermalukannya, kenapa dia tidak bisa?
"Halah, bilang aja lo di buang kan? mereka kayaknya juga gak sudi punya anak berandalan kayak lo," cerca Eliza.
"Eliza udah," ucap Galen. Dia sudah melihat sorot berbeda dari Vlora. Pasti sebentar lagi akan ada kejadian yang tidak di inginkan kalau ini terus berlanjut.
"Kamu diem!" tunjuk Eliza. "Aku bener kan, dia itu emang belagu. Mulutnya juga gak pernah di ajarin sama orangtuanya." bentak gadis itu.
"Galen, bawa cewek lo pergi!" perintah Renaga. Laki-Laki itu tengah menyender di motornya.
"Ayo," ajak Galen.
"Gak mau! Kamu kenapa sih? dia selalu permaluin aku! emang aku salah balas dia balik?" seru Eliza tidak terima.
"Salah. Lo salah banget Eliza," Vlora berjalan dengan pelan mendekati gadis itu.
Bugh!
Helm yang ada di tangan Vlora menghantam kepala Eliza. Mereka yang masih ada di parkiran terdiam shock melihat kejadian itu. Bahkan ada yang menutup mulutnya tidak percaya.
Mika saja sampai mundur beberapa langkah. Ini bukan sahabatnya! dia tahu itu. Vlora memang kejam. Tapi tidak pernah berbuat jauh seperti ini.
"Lo gak papa?" tanya Melvin yang menahan tubuh Mika.
"G-gue gak papa." ucap Mika Terbata-bata.
"Bangsat lo! Udah gue bilangin jangan ungkit keluarga gue sialan!" Teriak Vlora seraya menendang tubuh Eliza yang tergeletak di bawah sana. Kepala gadis itu sudah banyak mengeluarkan darah.
Vlora menarik kerah seragam membuat tubuh gadis itu terangkat. "Liat gue!" perintah gadis itu tajam. "Selamat lo udah masuk kehidup gue Eliza," Vlora membanting tubuh Eliza cukup keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVAGE
FantasyVlora Allegra adalah gadis abad ke-22. Dimana teknologi dan transportasi jauh lebih baik dan berkembang pesat. Tapi tiba-tiba dia terlempar ke masa lalu, yaitu abad ke-21. Masa sekarang, yang artinya dia melompati 100 tahun ke belakang. Renaga Laza...