Part 16

23.6K 4.3K 2.6K
                                    

TOLONG DI VOTE KOMEN DAN FOLLOW.

Selamat membaca

****

Vlora menatap gerbang sekolahnya dengan datar. sepertinya setelah ini dia harus membuat Eliza tahu apa itu kesakitan yang sebenarnya.

Di besi gerbang, terdapat spanduk foto dirinya yang di coret dengan tanda silang. Disamping itu ada tulisan, SEKOLAH INI TIDAK MENERIMA KEKERASAN. RIP ELIZA MEGANTARA. KELUARKAN VLORA ALLEGRA!

"Sialan lo cewek brengsek!" Geram Vlora dengan tangan terkepal erat.

Suara deruman knalpot motor mendekati Vlora. Itu adalah inti geng Latvez. Pandangan mereka juga sama melihat kearah gerbang.

Kenzo turun dari motornya. "Lo gak papa?" tanya Kenzo disamping Vlora.

Meskipun Vlora memakai helm. Dia tetap mendengar ucapan Kenzo. Bahkan dia mendengar perkataan semua murid yang berada didekatnya dengan jelas. Mereka membicarakan keburukannya terhadap Eliza.

"Hey, gue nanya. Lo gak papa?" tanya Kenzo sekali lagi. Saat ini dia mengguncang bahu Vlora.

Vlora menepis kasar tangan Kenzo. "Gue gak papa!" ucapnya sinis.

Kejadian seperti ini tidak mungkin membuat mentalnya down. Yang ada, dia akan membalas Eliza Berkali-kali lipat.

Vlora mengulas senyum setan. Dia melajukan kembali motornya masuk kedalam gerbang. Setelah memarkirkan motornya dengan benar. Dia merogoh ponsel dibalik saku jaketnya. Kemudian mengetikkan pesan singkat.

Inti Latvez masih menatap kepergian Vlora. Mereka diam dengan berbagai pikiran Masing-Masing.

"Ini pasti ulah si Eliza," ucap Kenzo.

"Gue aneh. Kenapa si Vlora gak ditangkap polisi?" tanya Rayen heran.

"Kan waktu itu dia gak masuk sekolah," jawab Kenzo. "Lagian, lo berharap banget kayaknya dia ditangkap polisi?"

"Ye gak gitu," sangkal Rayen.

"Gue denger si Mika juga udah keluar," ucap Melvin.

"Aneh ya, siapa yang bebasin dia? Bukannya Mika gak punya keluarga lagi ya?" ucap Kenzo.

"Lagian si Eliza ngapain sih, gak jelas benget bawa-bawa si Mika. Gue yang ada disana juga tau cuma Vlora yang lakuin kekerasan," ucap Rayen.

"Dia gak bakal gitu kalo si Eliza gak punya mulut," timpal Kenzo. Dia adalah tim Vlora garis keras.

Renaga menatap kembali spanduk didepannya dengan datar. Kemudian mengalihkan pandangannya kearah para sahabatnya. "Suruh Anggota Latvez Buang spanduk itu," titahnya.

***

Suara sirine polisi membuat Murid-Murid Berbondong-bondong untuk melihat kejadian dilapangan. Bertepatan juga jam istirahat sudah berbunyi 5 menit yang lalu.

Vlora yang tengah tertidur terusik karena Tiba-Tiba ada orang yang mengguncang tubuhnya.

"Apaan sih anjir!" sentak Vlora.

"Vlo, didepan lo ada TNI sama Polisi," bisik Kenzo yang ternyata orang yang mengguncang tubuhnya.

Vlora membuka matanya setelah mendengar ucapan Kenzo. Tiba-Tiba dia ditarik dengan paksa oleh pria paruh baya yang memakai baju loreng.

"Lepasin gue," ucap Vlora datar.

Cengkraman ditangannya semakin menguat. Vlora memejamkan matanya erat sebelum menendang perut Pria kolot itu.

SAVAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang