part 34

11K 1.7K 210
                                    

Vote, komen, follow guys💞

Selamat membaca!!

****

Orang itu menegang begitu mendapatkan serangan tiba-tiba dari Renaga. Tangannya bergerak memencet tombol yang berada di pinggangnya.

Setelah melakukan hal tersebut, dia langsung berbalik dengan cepat lalu menyentak pistol milik laki-laki itu. Begitu kedua orang itu lengah, dia langsung turun keluar dari mobil.

Vlora yang melihat itu segera turun mengikutinya. Kakinya yang lumayan tinggi melompat jauh, lalu menendang punggung pria itu.

Tangannya bergerak merebut alat yang berada di pinggang pria itu, lalu menghancurkannya begitu saja.

"Lo gabisa lari dari gue," ucap Vlora sebelum mengeluarkan pistol dari balik saku jaketnya.

Dor!

Dor!

Dor!

Pria itu mati di tempat begitu mendapatkan tembakan bertubi-tubi dari Vlora.

"Masuk." Renaga menghentikan mobilnya di samping Vlora.

Renaga sangat percaya kepada Vlora kalau gadis itu pasti bisa di andalkan. Dengan begitu dia bisa melihat isi mobil yang mungkin bisa membuat mereka terjebak. Dan benar saja, ada alat pelacak yang terpasang di mobil itu.

"Aman gak?" tanya Vlora begitu memasuki mobil.

Renaga mengangguk seraya menginjak pedal gas meninggalkan tempat itu. "Lo keren," ucapnya.

Vlora menepuk-nepuk tangannya seolah-olah menyingkirkan debu. "Lo baru tau? Udah dari dulu kali."

"Gue baru tau," jawab Renaga dengan seringaian kecilnya.

"Lo tau jalan disini?" tanya Vlora.

"Tau."

Setelah itu tidak ada percakapan lagi di antara mereka berdua.

Begitu tiba di sebuah gedung yang menjulang tinggi. Renaga mengendarai mobilnya ke suatu tempat, lalu terbukalah pintu di depannya. Itu  adalah lift yang bisa membawa kendaraan.

Mereka yang berjaga disana sudah tahu kalau itu adalah tuan muda. Jadi tidak ada alasan lagi untuk menghalanginya.

Setelah tiba di gedung paling atas, tepatnya di sebuah Rooftop. Laki-laki itu menghentikan mobilnya.

"Ayo," ajaknya kepada Vlora.

Vlora berjalan disamping Renaga, entah apalagi yang akan di lakukan laki-laki itu. Yang pasti mereka tengah menuju ke arah helikopter yang tidak jauh darinya.

"Kita mau ke pulau kecil, Lo bakal tau pas udah disana," ucap Renaga seraya mengulurkan tangannya kepada Gadis itu.

Vlora menerima uluran tangan Renaga tanpa menjawab perkataan laki-laki itu. Setelah mereka duduk dengan nyaman, helikopter itu langsung terbang meninggalkan Rooftop.

"Gue jadi makin penasaran. Sebenarnya ada apa sih," ucap Vlora dalam hati.

"Sebentar lagi kita sampai." Renaga berkata seraya menoleh ke arah Vlora.

Vlora yang tengah asik melihat pemandangan di bawah sana langsung mengalihkan pandangannya. Dia mengangguk kecil seraya berdehem singkat.

Mereka mendarat di sebuah pulau terpencil di Kanada. Pulau itu adalah pulau pribadi yang di miliki keluarga terkemuka. Tidak lain tidak bukan adalah milik keluarga Renaga.

SAVAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang