part 25

16.4K 2.4K 315
                                    

Halo semuanya...

Mohon maaf yang sebesar-besarnya Karena baru up lagi hari ini. Ternyata gak kerasa sudah 5 bulan saya Hiatus 😅

Oh ya, Mohon maaf lahir dan batin juga ya🙏

Terimakasih juga yang sudah kasih semangat walaupun saya belum update hihiii

Setelah Ini saya usahain buat Up yang rajin😅🙏

♡♡♡

Selamat membaca

***


Vlora termenung menatap buku bersampul unik di tangannya. Ada gambar bulan sabit di bagian paling atas dengan ukuran yang sangat kecil.

Buku itu adalah buku miliknya saat berada di kehidupan dia dulu. Entah kenapa saat membuka laci yang terdapat di kamarnya, dia menemukan buku tersebut dengan keadaan yang masih sama seperti sebelumnya.

Saat itu dia berpikir masih ada barang-barang lain lagi yang mungkin saja ikut bersamanya. Tapi ternyata tidak. Hanya buku itu saja yang di temukan nya.

"Perasaan gue dulu beli buku ini cuma buat nulis keinginan gue," gumam Vlora, lalu mendudukkan dirinya di pinggiran kasur.

Gadis itu mengalihkan pandangannya keluar jendela. Hari juga sudah sangat larut, tapi dia masih terjaga sampai saat ini.

Vlora membuka lembar pertama yang menunjukkan keinginan dia untuk memiliki mobil terbang dengan desain yang tidak ada seorangpun boleh memilikinya. Saat mengingatnya, dia tersenyum geli karena setelah memiliki mobil tersebut. Banyak orang-orang yang iri terhadapnya.

Decakan lirih keluar dari mulut gadis itu karena buku yang berada di tangannya tiba-tiba terjatuh. Tanpa sengaja Vlora langsung membuka pada halaman tengah.

"Gue pengen pergi dari dunia ini," Vlora membaca tulisan yang berada di halaman tersebut.

Setelah memikirkannya, gadis itu mengingat kembali momen dimana dia tengah dalam keadaan hancur, dan saat itu langsung menuliskan keinginan tersebut kedalam buku. Tanpa disadari ternyata akan menjadi kenyataan.

"Tapi bukan dunia kayak gini yang gue mau," gumam Vlora dengan menatap kosong kedepan. "Gue Maunya pergi ke akhirat," lanjut gadis itu.

Vlora menghela nafas kasar, lalu melempar buku tersebut secara asal. "Tau gitu gue gak perlu nulis di buku kampret ituu, arghhhh!" ucapnya frustasi. Apalagi banyak juga hal-hal aneh yang dia tulis.

Pagi harinya, Vlora bangun dengan lingkaran matanya yang berwarna hitam. Dia tidak pernah cukup tidur akhir-akhir ini. Apalagi kehidupannya lempeng-lempeng saja, tidak ada yang menarik sama sekali.

"Bikinin susu anget Bi," ucap gadis itu seraya mendudukkan tubuhnya di kursi.

Tidak lama setelahnya, bi Neta sudah mengantarkan apa yang di minta Gadis itu.

"Makasih bi," ucap Vlora.

"Sama-sama Non," jawab bi Neta tersenyum tipis. "Non Vlora tidak pergi ke sekolah?"

"Hari ini libur."

"Ya sudah, saya pamit ke belakang dulu ya non," ucap bi Neta yang hanya di balas anggukan seadanya oleh gadis itu.

Vlora bangkit dari duduknya, lalu berjalan meninggalkan ruang makan dengan segelas susu di tangannya. Setelah tiba kembali di kamarnya, gadis itu berjalan ke arah balkon.

Dari tempatnya berdiri, dia bisa melihat Mika berlari kecil dari balik gerbang. Entah apa yang akan di lakukan gadis itu datang mengunjunginya di hari libur.

SAVAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang