Part 10

26.2K 4.3K 612
                                    

Vote komen follow bestieee🤍

Vote komen follow bestieee🤍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca

***

Vlora mengepalkan tangannya kuat-kuat. "Lo liat! Ini orang emang cocok banget di taro di kandang dajjal!" Seru Vlora kepada Renaga.

Bu Zea melotot tidak terima. Tarikannya semakin menguat hingga kepala Vlora juga ikut maju ke depan.

"Fuck! Lepas setan!" Pekik Vlora dengan kaki menendang perut guru itu.

"VLORA!!" Teriak Murid-Murid yang ada di kelas karena kaget dengan tindakan gadis itu.

Vlora berjalan dengan cepat ke arah Bu Zea yang tengah meringkuk memegangi perutnya. Tangannya balik menjambak rambut guru itu.

"Akhhh"

"Di sekolah lama saya. Orang seperti ibu adalah orang yang sudah saya hafal tabiat nya." Tekan Vlora dengan terus mempererat jambakannya. "Jangan pikir saya tidak tahu apa-apa."

Setelah puas dengan jambakannya, Vlora mengangkat tangannya menampar wajah wanita itu.

Plak!

Dua Tamparan yang sangat keras. Bahkan suaranya sampai memenuhi seisi ruangan membuat semua orang terdiam membisu.

shock! Itulah yang mereka rasakan saat ini. Bu Zea memegangi pipi kirinya dengan keadaan tidak percaya. Untuk menoleh saja rasanya dia tidak bisa. Otot-Otot lehernya terasa sangat kaku.

Vlora masih setia dengan wajah datarnya. Bahkan dia tidak merasa bersalah sama sekali. Dengan santainya gadis itu mengangkat kerah baju guru tersebut. Membuat guru itu dengan susah payah berdiri.

Bugh!

Satu pukulan mendarat di rahang Bu Zea. Vlora Seolah-olah tidak melihat kesakitan yang dirasakan guru itu. Matanya yang tajam membius semua orang untuk tidak mencampuri urusannya.

"Vlora.." Lirih Kenzo.

"Ga, lama-lama itu guru bisa mati." Bisik Kenzo

Renaga mengangkat bahunya cuek. "Biarin aja."

"Gila lo! Yaudah gue aja yang tarik tu cewek." Ucap Kenzo. Dia maju mendekati Vlora. Belum sempat dia menyentuh gadis itu, Vlora terlebih dahulu menatap tajam ke arahnya.

"Lo ikut campur, gue pastiin lo abis Sekarang juga." Tekan Vlora.

"Ah i-iya iya." Ucap Kenzo gugup.

Vlora kembali menatap Bu Zea yang sudah hampir tidak sadarkan diri. Tidak! Guru itu jangan sampai mati terlebih dahulu.

Vlora mengangkat kembali kerah baju guru itu. Satu tamparan keras dia layangkan kembali.

SAVAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang