Part 21

24.4K 4.1K 591
                                    

VOTE KOMEN FOLLOW

VOTE KOMEN FOLLOW

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca

***

"Polisi woy!" teriak seseorang mengagetkan mereka.

Suara sirine polisi sudah semakin dekat. Semua yang terlibat dalam tawuran langsung membubarkan diri.

"Vlo buruan lari," ucap Wajit.

"Motor lo mana?" tanya Vlora.

"Itu di sana, buruan nanti ketangkep tau rasa lo," Wajit langsung menarik tangan Vlora.

Mereka berlari dengan sekuat tenaga. Setelah sampai didepan motornya. Wajit dan Vlora langsung melesat meninggalkan lokasi.

Tiba di warung yang biasa mereka datangi. Ternyata disana sudah ada Anak BSC.

Bogel melambaikan tangannya menyuruh mereka mendekat. "Lo berdua gak luka kan?" tanyanya.

Vlora duduk dikursi kayu. Kemudian tatapannya jatuh pada bahunya yang berdarah. "Noh kebacok," ucap gadis itu.

"Kerumah sakit Vlo, itu kudu dijahit," ucap Bogel.

Vlora menggelengkan kepalanya tidak setuju. "Ada yang ketengkep gak? Terus si Tole, Benjo sama si Tuhap kemana?"

"Yang ketangkep 5 orang. Korban gak ada yang meninggal, cuma yang parah dibawa kerumah sakit," jawab Bogel. "Si Tole sama si Benjo dirumah sakit. Mereka dapet lukanya lumayan dalem," lanjutnya.

"Lah terus Lo ngapain disini?" tanya Wajit.

"Gue nungguin kalian, lagian mereka udah ada si Tuhap," jawab Bogel.

"Dia gak luka?" tanya Wajit.

Vlora dan Bogel mendengus kesal. "Dia kan kebal Jit," jawab Vlora.

"Lah iya," ucap Wajit.

"Yaudah, sekarang lo jahit dulu tuh luka. Muka lo juga udah pucat gitu. Gue anter kerumah sakit sekarang," ucap Bogel.

Vlora mengangguk setuju. Dia dibonceng oleh Bogel diikuti Wajit yang berkendara sendiri dibelakangnya.

Setelah tiba di rumah sakit. Vlora segera mendapatkan penanganan pertama.

Bogel dan Wajit sudah pergi untuk menemui Tuhap meninggalkan Vlora Seorang Diri.

"Masih lama dok?" ucap Vlora setelah terdiam cukup lama.

"Sebentar lagi ya," jawab dokter pria itu. "Kenapa bisa luka? Ikut tawuran ya?"

"Iya," jawab Vlora santai.

"Wah, keren dong. Gimana, menang gak?" tanya dokter itu lagi.

Vlora mengerutkan keningnya heran. Tolong, siapa yang mengirim dokter ini untuk menanganinya?

SAVAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang