PART 13

6.9K 259 9
                                    

# REINA APRILLIA #

Kuparkirkan motorku di taman yang telah menjadi temanku saat ini. Taman yang telah mengukir banyak kebahagian, sedih, kesal, rindu dan segala perasaan didalam hatiku.

Taman Cinta !! Ya, nama itu yang kini kuberikan untuk taman yang telah menjadi teman ku berbagi segala hal dihatiku.

Taman yang kini telah memberikanku banyak hal baru. Teman, senyuman, kehangatan dan segala hal yang tak pernah kusadari sejak dulu.

Aku tau, aku bukan orang yang baik dalam hal memperhatikan sekitarku. Tapi setidaknya kini, aku telah bisa merubahnya walaupun sedikit.

"Woy Rei, bengong aja loe. Ayo kelapangan, anak-anak udah disana noh !!" Sapa Ardi mengagetkanku.

"Ohhh iya, nanti gue nyusul !!"

"Ya udah, gue duluan." Kata Ardi sambil berlalu dari hadapanku

Ya, inilah aku sekarang. Bukan lagi Rei yang hanya berteman dengan kesendirian dan terus tak perduli dengan apapun yang ada disekitarku.

Tapi inilah aku. Rei yang memiliki banyak teman, dan sedikit membuka diriku untuk memahami dunia sekitarku. Memahami akan segala hal yang terjadi disekitarku.

Ya walaupun kuakui, aku tak bisa sepenuhnya membuka diriku akan keadaan sekitarku. Kepergian ibu dari keluarga kecilku, menimbulkan ketakutan tersendiri akan kehilangan orang-orang disekitarku. Membuatku sedikit takut akan kehilangan mereka (lagi) dari sisiku.

Tapi aku berusaha sebisa mungkin untuk merubah semuanya itu. Ini semua kulakukan demi gadis yang telah memahat namanya dihatiku. RIANA SUHANDI !!

Aku memang merubah diriku demi Riana. Tapi bukan berarti aku berubah menjadi orang lain hanya untuk bisa kembali dekat dengan Riana.

Tapi aku melakukan ini karna memang aku menginginkannya. Merubah diriku menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Berubah demi sesuatu hal yang baik bukanlah suatu kesalahan kan !!

Kulangkahkan kakiku kearah lapangan basket yang ada ditengah Taman Cinta ini. Lapangan yang telah membantuku menghabiskan waktu agar tak terus larut dengan rasa rindu pada Riana. Rindu yang akhir-akhir ini semakin tak kuasa untuk kutahan.

"Lama amat sih loe Rei, ayo cepet sini. Loe satu tim ama si Raka ya !!" Suruh Martin

Aku hanya mengangguk tanda setuju dan segera meletakkan tasku kebangku yang ada dipinggir lapangan. Menghindari amukan Martin jika aku tak segera berada didalam lapangan.

Kami bermain dengan santai namun serius. Sesekali aku mencetak point, tapi tak jarang juga aku membuat kesalahan yang membuat Raka sedikit marah. Hahaaaa, anak itu selalu seperti ini jika timnya ketinggalan point.

Aku kembali mencoba mencetak point. Tapi bola yang kulempar malah terpental keluar lapangan karna terbentur dengan ring.

"Awwwww !!" Teriak seseorang yang kepalanya terkena bola basket yang kulempar tadi.

Aku panik, takut kalau gadis yang kepalanya terkena bola itu marah dan mengamuk padaku.

Dengan perasaan tak enak, kulangkahkan kakiku menghampiri gadis yang masih memegangi kepalanya.

"Sorry ya, gue ga seng........"

Seperti tercekat dengan udara yang kuhirup melalui hidungku. Membuatku tak melanjutkan kata-kataku. Mulutku seakan membeku dan tak bisa berkata apapun saat melihat gadis yang terkena bola tadi mengangkat wajahnya. Wajah yang aku tau pasti siapa pemiliknya.

Benarkah ini !!

Benarkah sosok dihadapanku adalah gadis yang kurindukan !! Sosok yang selama ini hanya dapat kulihat ketika aku mengulang kembali kenangan indah didalam memori otakku bagaikan VCD yang diputar ulang oleh pemiliknya.

Forbidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang