# REINA APRILLIA #
Aku ingin terbang layaknya sang burung diangkasa, membawa dirimu terbang bersamaku mengarungi indahnya dunia ini. Mengarungi beratnya dunia bersama-sama. Karna aku hanya ingin berjalan seiringan denganmu, bukan digiring atau menggiring !!
Aku ingin seperti kelinci yang terus melompat, dan membawamu melompati setiap jurang kesulitan yang selalu kau ceritakan padaku disetiap malam. Karna aku hanya ingin terus berada disampingmu dalam segala hal, dalam suka maupun duka.
Jika indahnya dunia dapat berganti seiring berjalannya waktu. Aku berharap indahnya cinta ini tak akan terganti walaupun waktu terus berjalan.
Jika raga ini tak dapat lagi memberikan rasa hangat untuk jiwamu yang dingin. Aku hanya berharap, cinta ini dapat membuat hatimu selalu merasa damai jika bersamaku.
Wahai kau gadisku. Teruslah bersamaku !! Teruslah mengarungi dunia ini dengan cinta berbeda ini !! Teruslah berpegang erat pada tangan kecilku. Hingga tangan ini tak mampu lagi menggenggam erat tanganmu.
"Reiiii, ayoo !! Aku laper." Rajuk Riana.
"Hmmm."
"Ihhh, Rei. Ayooo !!" Rajuknya lagi. Menarik tanganku kuat agar segera bangkit dari tidurku ditaman CINTA.
"Bawel ih. Bentar lagi lah !!"
"Ayooo, ayoo, ayooo !!"
Aku mendengus sebal, membuka mataku lalu menatapnya sebal. Ia hanya membalas tatapanku dengan senyuman polosnya. Seakan tak pernah ada yang terjadi sebelumnya. Selalu seperti itu !!
"Gitu dong !! Abis makan kita nonton ya, ada film bagus lohh. Oke, oke !!"
"Tadi ngajaknya makan doang ya, kenapa sekarang ngajak nonton juga sih."
"Reiiiii, kan kita ga pernah nonton berdua !!" Rajuknya lagi. Menarik tanganku layaknya anak kecil yang sedang bergelayut manja ditangan ibunya.
"Engga. Aku ga suka nonton !!"
"Ihhh, ya udahlah ga usah." Marahnya. Berjalan cepat meninggalkanku yang masih terduduk sebal dibangku taman.
Mungkin bila orang lain yang memaksaku seperti ini, mungkin aku akan marah besar dan tak mau lagi bertemu dengannya.
Tapi kini, aku layaknya orang bodoh. Yang hanya bisa merasa sebal pada gadis itu dan sedetik kemudian menuruti apa maunya.
"Ehhhh!!" Kagetnya saat diriku menarik tangannya untuk berjalan bersamaku.
Riana hanya diam sambil sedikit tersenyum padaku. Menggenggam tanganku erat tanpa memperdulikan pandangan orang-orang pada kami.
.
Suara bising ini, kegelapan didalam ruangan ini. Mengingatkanku akan hidup kelamku dulu saat ayah dan ibu masih terus bertengkar.
Tapi gadis disampingku yang duduk terpaku pada layar besar dihadapan kami, membuat aku tak lagi takut akan semua itu.
Suara bising, tempat gelap, keributan disekitarku. Semua seakan sirna begitu saja jika diri ini berada disamping gadis manja dan bawel ini.
Walau wajahnya hanya diterangi oleh cahaya dari layar dihadapan kami, namun cantiknya wajah itu tak bisa tertutupi. Wajah cantik itu, selalu akan bersinar digelapnya dunia ini. Bahkan digelapnya hati ini.
Riana mulai meremas tanganku kencanh, wajahnya meringis takut saat layar dihadapan kami menyajikan adegan horor.
"Ahhhhh" teriaknya saat layar itu menampilkan wajah seram.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Love
Teen Fiction# REINA APRILLIA # Kau hadir dan memberi cahaya walau disisi paling gelap didalam hatiku Kau hadir dan aku mulai tau apa itu artinya cinta dan mencintai Karena kau adalah sebuah kesalahan terindah yang pernah aku miliki dan yang ingin aku pertahanka...