# REINA APRILLIA #
Aku amat sangat tau rasanya kehilangan. Rasa sakit yang menghimpit dada ini hingga tak mampu untuk bernafas secara normal.
Aku bahkan telah merasakannya sejak aku sendiri tak tau arti dari kehilangan itu sendiri. Saat itu yang aku tau hanya orang yang kusayang pergi menjauh dan enggan untuk bersama ku lagi. Enggan untuk mengukir senyum dihari-hariku lagi.
Aku bahkan tau sakitnya rasa kehilangan itu saat diri ini belum genap berumur 6 tahun !!
Ingin rasanya membawa kembali orang yang kusayang itu untuk kembali mengukir bahagia bersamaku dan Ayah.
Tapi setelah aku berusaha mencari tau apa artinya itu kehilangan dan ditinggalkan. Aku mulai tersadar, bahwa membawa kembali orang yang menghilang dari kehidupan kita tak akan mengubah apapun. Rasa sakit itu akan tetap sama, malah akan lebih menyakitkan bila kita terus berusaha membawanya kembali kekehidupan ini.
Dan disinilah !! Ditempat yang aku duduki sekarang, aku kehilangan dirinya. Seorang perempuan yang wajahnya begitu mirip denganku. Seorang perempuan yang meninggalkan seorang gadis kecil dan seorang pria yang dulu pernah ia cinta.
Seorang perempuan yang meninggalkan diri ini tanpa memperdulikan berapa banyak air mata yang menetes saat mata ini menatap dirinya melangkah menjauh dariku.
Seorang perempuan yang pergi meninggalkan diri ini untuk tinggal bersama seorang pria yang bahkan tak tau bagaimana caranya menguncir rambut gadis kecilnya ini.
Seorang perempuan yang meninggalakan diri ini dengan sejuta pertanyaan yang hanya bisa kupendam didalam hatiku hingga detik ini.
Seorang perempuan yang dulu sempat mendiami ruang indah dihati ini dan namanya selalu kusebut disetiap doaku.
Memori didalam kepala ini mulai kembali memutar kenangan buruk itu. Kenangan disaat diri ini kehilangan orang yang begitu kucintai melebihi diriku sendiri. Kenangan dimana diri ini selalu merasa takut untuk tidur hanya karna kenangan itu selalu mencoba merangsek masuk kedalam mimpiku.
Dan karna semua yang pernah aku lalui itu, aku akan dengan sekuat tenaga menjaga orang yang kusayang untuk terus bersama diriku. Menjaganya agar mereka yang kusayang tak meninggalkanku seperti yang dilakukan perempuan yang kupanggil IBU itu.
Aku akan menjaga Ayah, mbah Mar, Ardi, Raka, Genta, mama Riana, bahkan Riana itu sendiri. Karna kini, hanya merekalah yang aku punya. Hanya merekalah yang selalu ada disaat diri ini terpuruk. Karna hanya merekalah yang terus memberikanku harapan bahwa dunia ini masih memiliki seseorang yang menyayangiku tanpa mengharapkan imbalan.
Karna hanya merekalah tujuan hidupku. Karna hanya merekalah aku bertahan hidup hingga hari ini.
Aku menyeruput minuman dihadapanku sambil mata ini berkeliling memperhatikan tempat yang bertahun-tahun lalu selalu aku hindari. Tempat yang selalu memberikan tekanan didada ini walau hanya menyebutkan namanya.
Tapi kini, aku berada disini. Duduk diam sambil mengingat rasa sakit ini. Duduk diam sambil menikmati sesak didada ini yang masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
Aku hanya ingin berkompromi dengan masa laluku. Masa lalu yang menyakitkan hatiku. Masa lalu yang ingin aku lupakan, tapi nyatanya terlalu sulit untuk dilakukan.
Ini adalah hal tersulit untukku. Karna dengan berkompromi dengan masa laluku, bagaikan diri ini mengizinkan perempuan itu pergi bersama pria lain. Karna dengan berkompromi dengan masa laluku, menandakan bahwa diri ini telah membuka hati ini dan membiarkan dirinya masuk kedalam kehidupanku seperti dulu.
Entahlah, aku seakan masih ragu akan hal yang sedang kulakukan sekarang ini. Seakan apa yang sedang kulakukan ini tak sejalan antara otak dan hatiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Love
Teen Fiction# REINA APRILLIA # Kau hadir dan memberi cahaya walau disisi paling gelap didalam hatiku Kau hadir dan aku mulai tau apa itu artinya cinta dan mencintai Karena kau adalah sebuah kesalahan terindah yang pernah aku miliki dan yang ingin aku pertahanka...