Aku terus melangkahkan kakiku yang mulai terasa sakit. Ingin rasanya berhenti melangkah dan beristirahat sejenak. Tapi Riana, gadis bawelku sekarang sedang membutuhkan diriku.
"Ahhh sial, dimana sih Riana sekarang !!" Kesalku.
* Flashback *
Give me love like her,
'Cause lately I've been waking up alone,
Paint splattered teardrops on my shirt,
Told you I'd let them go
Lagu Give Me Love dari Ed Sheeran mengalun lembut dari handphoneku. Alunan lagu itu telah berhasil mengganggu tidurku. Kulirik jam yang berada didepan tempat tidurku, jam telah menunjukkan pukul 23.14.
Kulihat layar handphoneku yang masih berkedip-kedip menandakan ada telpon masuk. Riana !! Kenapa gadis itu menelponku selarut ini.
"Ya" jawabku singkat dengan suara khas orang bangun tidur.
Tidak ada jawaban dari seberang telepon. Yang terdengar hanya suara isakan seseorang yang sedang manangis. Apa Riana sedang menangis ??
"Riana, halo Riana." Kataku mulai panik
"Ri, Riana, kamu denger aku ngomong kan." Teriakku semakin panik
"Rei, aku butuh kamu sekarang. Kamu, kamu bisa temuiin aku sekarang !!" Katanya dengan isak tangis yang menyayat hati
Oh Tuhan, ada apa dengan Riana. Apa yang sedang terjadi padanya.
"Kamu dimana ??"
"RIANA, KAMU DIMANA ?? KAMU DENGER AKU KAN ??" Teriakku karna tak ada satu jawaban pun yang Riana berikan padaku.
........
Aku tak tau dimana Riana berada saat ini. Berkali-kali aku menelponnya, tapi tak satu pun telponku yang ia angkat.
Aku semakin panik. Kemana lagi aku harus mencari Riana. Ini sudah terlalu larut dan ia masih berada diluar rumah.
"Ahhh Riana, kamu dimana ?? Jangan bikin aku panik Riana, kasih tau aku kamu ada dimana sekarang!!" Kataku setelah Riana mengangkat telponku.
"A aku ada di ditaman biasa Rei,...."
Aku langsung berlari menuju motorku dan melajukannya dengan kecepatan tinggi. Aku terlalu panik, dan amat sangat panik. Tak biasanya Riana seperti ini.
Sesampainya ditaman, kuparkir motorku sembarangan. Tanpa memperdulikan kakiku yang semakin terasa sakit, aku terus berlari mencari Riana. Mencari gadis yang sekarang amat sangat membutuhkan diriku.
"Riana !!" Panggilku setelah melihat Riana yang sedang duduk dibangku taman dengan kepala yang tertunduk.
Dia menatapku dengan tatapan sendu, tatapan yang tak pernah kusuka. Ia langsung berlari kearahku dan memelukku dengan begitu eratnya.
Ada apa ini, apa yang telah terjadi padanya. Kenapa ia bisa seperti ini !! Aku masih terlalu sibuk dengan fikiranku sendiri.
Aku hanya bisa mengusap rambut hitam Riana. Ia hanya terus memelukku dan menangis. Perasaan kecewa mulai menjalar dihatiku. Kecewa karna aku tak bisa melindungi Riana. Kecewa karna aku telah membiarkan Riana menangis. Kecewa karna aku hanya seperti orang bodoh yang tak bisa berbuat apa-apa melihat Riana yang menangis dihadapanku.
Setelah Riana mulai tenang, kuajak ia duduk dibangku taman. Mulutku terlalu sulit untuk bertanya apa yang sedang terjadi pada Riana. Aku hanya bisa diam sambil terus menatap tajam kearah gadis yang ada disampingku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Love
Teen Fiction# REINA APRILLIA # Kau hadir dan memberi cahaya walau disisi paling gelap didalam hatiku Kau hadir dan aku mulai tau apa itu artinya cinta dan mencintai Karena kau adalah sebuah kesalahan terindah yang pernah aku miliki dan yang ingin aku pertahanka...