# REINA APRILLIA #
"Yah, aku pamit ya !!"
"Mau kemana ??"
"Kan aku bilang Semalem, aku mau ke villa ayah yang dipuncak. Ayah lupa ??"
"Oh iya-iya. Sama Riana ?? Berdua aja ??"
"Iya yah, berdua sama Riana."
"Ya udah, hati-hati ya. Kalo udah sampe kabarin ayah."
"Siap boss !!"
Setelah mencium punggung tangan ayah, aku berjalan keluar rumah. Berpamitan dengan Mbah Mar yang sedang menyiram tanaman dan berjalan pergi menyusuri macetnya jalan siang ini dengan mobilku.
Entah perasaanku saja atau memang ada yang aneh pada ayah. Sejak semalam iya sedikit bersikap aneh dan menanyakan banyak hal tentang Riana. Tentang apa kegiatan Riana setiap harinya, apa yang kami lakukan ketika bertemu, dan banyak hal yang ayah tanyakan dan menurutku itu aneh !!
Ayah yang biasanya cuek, kini menjadi ayah yang memiliki segudang pertanyaan tentang Riana.
Entahlah, ayah selalu punya hal yang membingungkan bagiku !!
Setelah hampir setengah jam aku menyusuri kemacetan jalanan, aku sampai di depan rumah Riana. Masuk kedalam rumahnya dan sedikit berbincang dengan Mama. Wanita paruh baya yang terlihat masih begitu cantik, walau umurnya sudah tak muda lagi. Mungkin karena itu, kenapa Riana begitu mempesona.
"Aku berangkat ya Ma." Seru Riana sambil mencium punggung tangan Mama.
Aku kembali duduk dibalik kemudi dan kembali menikmati kemacetan jalanan yang tiada habisnya.
Riana yang hari ini terlihat begitu cantik dengan kaos putih dan celana jeans biru selututnya, berhasil membuatku terpesona. Walau nyatanya, apapun yang ia kenakan selalu membuatku terpesona.
Riana masih asik bernyanyi mengikuti alunan lagu yang ku play di mobil. Iya menampilkan senyum manisnya disetiap alunan lagu yang ia nyanyikan.
Entah mengapa, setiak kali ia tersenyum selalu membuatku iri dan gelisah. Iri karena bukan hanya aku yang dapat melihat senyum manis itu disetiap harinya. Dan akupun gelisah. Dan itu teramat sangat. Gelisah karena aku takut jika pria-pria diluar sana akan terpikat dengan senyum manisnya itu.
Ahhh Riana, kenapa kau terlalu mempesona walau kau hanya diam sekalipun. Dan itu selalu membuatku cemburu tak jelas.
"Yeayyy sampai !!" Teriakmu bahagia setelah kita harus menempuh jarak berjam-jam.
Dengan semangatnya, kamu berlari dan meninggalkan ku dengan barang-barangmu yang super banyak ini.
Aku hanya tersenyum dan berusaha mengangkat semua barang-barangmu. Barang-barang yang terkesan seperti akan pindah rumah karena begitu banyaknya.
"Reiiii, ini kamu ?? Ahhh lucu banget !!" Teriakmu lagi seakan kau baru pertama kali melihat foto masa kecilku.
"Kan kamu udah sering liat foto aku di rumah Ri. Alay dehhh !! Udah ahhh, Bantuin aku turunin barang-barang kamu ayooo." Kataku sambil menarik tanganmu.
Memaksamu untuk mengangkat barang-barangmu yang amat sangat banyak ini.
Kamu sesekali perotes karena harus mengangkat tas yang terlalu berat untukmu. Tapi bukannya marah, aku malah menikmati kelakuanmu yang begitu menggemaskannya di mataku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Love
Teen Fiction# REINA APRILLIA # Kau hadir dan memberi cahaya walau disisi paling gelap didalam hatiku Kau hadir dan aku mulai tau apa itu artinya cinta dan mencintai Karena kau adalah sebuah kesalahan terindah yang pernah aku miliki dan yang ingin aku pertahanka...