PART 25

3.9K 145 7
                                    

# REINA APRILLIA #

Mungkin ini adalah awal. Atau mungkin juga ini adalah akhir, akhir dari semua kisah pahit yang telah mengisi kehidupanku sejak bertahun-tahun lalu. Kisah pahit yang amat sangat ingin kulupakan, namun ingatan ini seakan enggan untuk melupakan setiap kisahnya. Semua kisah pahit yang sudah aku rasakan sejak umur ini seharusnya hanya merasakan kebahagian masa kecilku.

Semoga tak ada lagi kisah pahit itu. Tak ada lagi tangis kepedihan itu. Sehingga yang ada kini hanya kisah bahagia yang akan menghantarkan berjuta-juta gelak tawa disetiap menit bahkan detik yang kulalui.

"Inget ya Rei, jangan sampe grogi lagi kaya kemaren" Kata Raka sambil menghisap rokok ditangannya. Menikmati dinginnya malam ini dengan segelas kopi dan rokok yang entah sudah batang keberapa yang sudah ia nyalakan.

"Iya." Jawabku singkat. Masih terlalu fokus dengan handphoneku.

"Ri, nanti si Rei jangan dilitin terus. Nanti dia grogi lagi" Goda Raka pada Riana yang kebetulan hari ini aku ajak untuk menemaniku ke cafe tempatku biasa melantuntan alunan musik indah dari senar gitarku.

"Ga pake pegang-pegang juga kali !!" Kataku sambil menyeruput jus dihadapanku.

"Hahahaaaa, orang kaya loe bisa cemburu juga Rei !!" Goda Raka yang memang sebelumnya sudah kuberitahu tentang hubunganku dengan Riana.

Berbeda dengan Ardi. Raka hanya menyambut pengakuanku dengan tatapan yang sulit kumengerti. Tapi setelahnya, ia begitu banyak memberi wejangan. Wejangan yang sebenarnya menyiratkan kata penolakan akan hubungan ini.

Tapi semakin berjalannya waktu, pria dihadapanku yang masih terus menggoda Riana ini akhirnya dapat mengerti. Mengerti kelainanku ini, mengerti keberbedaanku ini, dan mengerti akan Cinta yang salah ini.

Aku tau, mungkin aku terlihat menjijikan dimata Raka. Tapi aku tau juga, ia adalah temanku. Semenjijikan apa pun diriku, ia pasti akan bisa menerima diri ini. Diri yang terlanjur jatuh dalam lubang dosa yang paling dalam.

"Rei, Raka godain aku !!" Adu Riana manja.

"Hmmm." Dehemku

"Hahahahaa, tuh liat Ri. Betah sama orang cuek kaya gitu ?? Mending ama gue, romantis, baik, ganteng, ga sombong, yang lebih penting adalah gue lebih perhatian dibanding anak cuek satu ini." Kata Raka lagi sambil menoyor kepalaku.

"Loe mau promosi tentang diri loe beribu-ribu kali juga ga mempan. Orang dia sukanya ama gue." Kataku dan masih enggan berpaling dari layar handphoneku.

"Tapi sesuka apapun dia sama loe Rei, kalo loenya cuek kaya gitu sih dia bakal kabur. Iya kan Ri !!" Kata Raka lagi.

Tapi aku hanya diam, terus bermain game dihandphoneku dan tak memperhatikan perkataan Raka sedikitpun.

"Tapi ya Ka, bener juga sih kata loe. Ngapain ya gue cape-cape suka sama orang cuek kaya dia. Mending sama loe ya !!" Kata Riana sambil menggenggam tangan Raka dihadapanku. Berusaha membuat diri ini cemburu akan kedekatannya dengan Raka.

"Tuh Rei, denger tuh denger !!" Kata Raka seakan menang dalam perlombaan memperebutkan Riana

"Dia mah ga bakal peduli Ka. Mau gue jalan sama loe sambil rangkul-rangkulan juga dia mah bakal cuek aja. Lebih seru main game dibanding peduliin gue."

"Tuh kan Ri, loe udah tau dia begitu. Mending sama gue kan !!" Kata Raka lagi dan terus menggenggam tangan Riana.

"Ohhh." Jawabku singkat.

"Ihhhh, Reiii !!" Marah Riana dan memukul tanganku pelan.

"Hahahahaaaa, sumpah ini pasangan paling kocak yang gue temuin." Tawa Raka yang membuat orang-orang disekitar kami melirik kearah meja tempat kami duduk.

Forbidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang