PART 31

2.8K 141 20
                                    

# REINA APRILLIA #

Semua orang punya kehidupannya masing-masing. Seperti mereka dihadapanku, orang-orang yang memiliki kehidupan keluarga yang mungkin tak bisa kurasakan. Kehidupan yang jauh dari bayang-bayang pertengkaran yang selalu melingkupi hidup mereka.

Aku hanya bisa memperhatikan mereka dalam diam. Seakan menikmati cerita mereka, walau sebenarnya hati ini amat sangat teriris walau hanya mendengar cerita mereka.

Mengapa seakan hidup ini tak adil. Menghadirkan mereka dengan kehidupan keluarga yang amat sangat bahagia tanpa adanya kesusahan sedikitpun. Dan aku, aku hadir didunia ini dengan keadaan yang berbanding terbalik dengan keadaan mereka.

Andai saja saat itu dapat kuulangi kembali. Aku tak akan pernah mau diajak ayah untuk mengunjungi tempat itu !!

Tapi nyatanya, aku hanya bisa berandai-andai. Mengharapkan semua yang telah terjadi dikeluargaku menghilang dan tak pernah kulalui.

"Wawwww !!" Teriakku saat tangan ini ada yang menyentuhnya.

Semua orang kaget, dan menghentikan cerita yang sedang mereka ceritakan. Satu persatu dari mereka menanyai diriku tentang teriakan tadi. Tapi aku hanya menjawab bahwa ada binatang yang menyentuh tanganku.

Aku melirik Riana sekilas, dan kembali memperhatikan cerita sepupu Riana. Memperhatikan kehidupan bahagia mereka, dengan kecemburuan yang amat sangat dihati ini.

Kata mbah Mar, semua akan indah pada akhirnya. Dan mungkin sekarang aku sudah mulai menemukannya lewat Riana.

Mungkin, kehidupan keluargaku tak akan pernah seindah mereka.

Tapi aku memiliki ayah luar biasa yang dapat merawat dan membesarkanku dengan bantuan mbah Mar.

Mungkin aku tak pernah lagi merasakan kasih sayang seorang ibu.

Tapi setidaknya, aku memiliki mbah Mar yang selalu mendengar keluh kesah dari gadis kecil yang selalu menangis karna rindu Ibunya.

Mungkin aku tak pernah merasakan indahnya berpacaran dengan lawan jenis.

Tapi setidaknya, walaupun pacarku seorang yang terlahir sebagai seorang perempuan yang sama denganku. Ia punya segala hal yang mungkin tak bisa mereka dapatkan dari pasangan normal.

.

Aku larut dalan diam. Menikmati ketakutan yang kurasakan bersamaan dengan sang angin yang berhembus kencang.

Menikmati detak jantung yang tak henti-hentinya berdetak kencang karna perkataan mas Bona tentang hubunganku dengan Riana.

Ingin rasanya aku menonjok wajah tenang mas Bona yang seakan tak mengetahui apapun tentang hubungan ini. Tapi nyatanya, sekarang ia sedang duduk bersamaku dan Riana sambil bernyayi-nyayi senang setelah mengatakan hal yang hampir membuatku mati berdiri.

Tak tau kah dia, bahwa disini ada orang yang sedang menunggu cemas akan jawaban apa yang akan ia sampaikan atas pertanyaanku sebelumnya.

"Kamu tidur gih Ri, udah hampir jam 5 pagi loh ini." Suruh mas Bona

Aku melirik kearah mas Bona yang disambut anggukan kepala darinya. Anggukan yang kuartikan bahwa aku harus mengiyakan perkataan mas Bona dan menyuruh Riana untuk segera tidur.

"Aku belum ngantuk kok." Protesnya dan menggenggam tanganku.

Ada rasa khawatir yang sama saat tangan itu menyentuh tanganku. Khawatir akan seperti apa aku dan Riana jika semua keluarga Riana tau tentang hubungan ini.

"Tapi loe tuh cewek, dan cewek ga boleh begadang !!" Kata mas Bona sambil memukul jidat Riana pelan.

"Ayo Rei !!" Ajak Riana padaku.

Forbidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang