PART 32

2.9K 155 58
                                    

# REINA APRILLIA #

"Lah, rokok gue lenyap kemana ini !!" Kata Sam saat mendapati rokoknya hanya tinggal bungkusnya saja.

"Gue hari ini lagi engga ngerokok ya." Kataku membela diri

"Ya elah, gue baru beli itu."

"Baru beli apaan loe, rokok tinggal sebatang loe bilang baru beli." Jawab Martin

"Hahhahaa, ketauan kan loe yang ngambil rokok gue. Ngaku aja loe." Kata Sam sambil memiting leher Martin.

"Hahahaaaa." Tawaku, Raka dan Genta bersamaan.

Memperhatikan kedua pria dihadapanku yang masih bercanda layaknya anak kecil.

Bahagia itu sebenarnya sederhana. Hanya dengan berkumpul bersama sambil mengeluarkan kata-kata kasar yang sebenarnya hanya candaan ala pria. Sebuah kebahagian yang sebelumnya begitu sulit untuk kutemui walau menciptakan kebahagiaan itu sebenarnya begitu sederhana.

"Loe ada rokok ga Rei ??" Tanya Sam setelah selesai memiting leher Martin.

"Engga ada gue, lagi ga ngerokok gue hari ini."

"Hahahha, lagi jadi anak baek-baek loe hari ini ??" Goda Martin.

"Gue lagi pengen jadi wanita sesungguhnya." Kataku sambil mendekati Martin dan merangkul tangannya.

"Dihhh, sono loe Rei. Sumpah, berasa kaya lagi digodain banci gue." Kata Martin sambil bergidik.

"Hahahaaaa, padahal gue udah panjangin rambut loh cuma buat loe doang." Kataku lagi sambil mengibaskan rambutku dan mengedipkan sebelah mataku.

"Rei beneran dah, gue geli beneran. Kaya lagi digodain banci gue." Kata Martin lagi dan beranjak menjauh dariku.

"Martin, aku cinta kamu sayang." Teriak Genta sambil bergaya manja.

"Gue berasa homo sumpah digodain sama loe berdua." Kata Martin beranjak menjauh dariku dan Genta.

"Hahaaaaa, ini hari sial loe kayanya Tin." Kata Raka sambil terus tertawa.

"Ya udah, kalo kamu nolak aku dan melupakan kenangan kita semalam saat kamu cium aku. Aku rela mas, aku rela." Kata Genta dan memukul dada Martin layaknya seorang gadis yang sedang marah pada kekasihnya.

"Anjirrr, loe pada gila sumpah. Pada kesurupan loe ya berdua ??" Marah Martin

"Jadi kamu semalam ga ngabarin aku, kamu jalan sama dia ?? Kamu ga inget kalo diperut aku ini ada anak kita ?? Kamu jahat mas, jahat !! Aku pulang" Kataku lagi dan beranjak pergi.

Tapi aku berhenti saat mendapati mama Genta yang sedang berdiri tak jauh dari tempat kami berkumpul. Merasa malu karna candaan tak jelas kami dilihat oleh orang tua Genta.

"Ehhh tante." Kataku. Merasa malu karna kedapatan bercanda layaknya orang gila.

"Aduhhh, kalian ini kalo bercanda aneh-aneh aja. Udah, pada makan dulu sana. Tante udah masak buat kalian."

"Ehhh iya tante." Jawabku sambil menunduk malu.

"Ya udah, pada langsung kedapur ya. Jangan bercanda gitu lagi ya." Kata mama Genta dan berjalan pergi meninggalkan kami.

"Hahhahaaa, anjir muka si Rei merah. Malu loe ya ketauan ama orang kalo loe orang gila." Kata Sam lalu tertawa terbahak.

"Taiii, gue malu banget ketauan nyokap loe Gen." Gerutu Martin.

"Yang lebih malu ya gue lah, lagi kaya orang gila. Tiba-tiba ada nyokap." Kata Genta dan menggaruk rambutnya yang tak gatal

"Hahahahaaa, gpp lah sekali-kali. Lumayan gue dikasih hiburan gratis. Hahahahahaa" kata Raka masih tertawa terbahak.

Forbidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang