Makasih banyak buat temen-temen yang udah mau baca bahkan vote cerita saia. Semoga kalian masih tetep suka part2 selanjutnya.
Maaf kalo masih ada banyak kekurangan dari cerita ini.
.
.
Aku masih memperhatikan Rei yang sedang berlari-lari kecil menghampiriku yang sedang duduk dibangku kantin kampusku. Ia terlihat lucu dengan rambutnya yang berterbangan kekanan dan kekiri.
Aku melirik kesekelilingku dan membuatku sedikit memanyunkan bibirku. Tak sedikit dari para gadis disekelilingku sedang memperhatikan Rei terpanah. Begitu besarkah pesona Rei hingga tak sedikit yang memperhatikannya tanpa berkedip !!
Ahhh, aku selalu sebal dengan hal ini. Hal ini selalu membuat hawa panas menyeruak disekelilingku terutama dipermukaan perutku.
Ku akui, dengan penampilan barunya, Rei terlihat semakin maskulin. Begitu juga dengan pesona dirinya. Tanpa ia melakukan hal apapun, pesona dirinya akan keluar begitu saja dan menarik perhatian orang-orang disekitarnya.
"Maaf ya lama nunggunya !!" Kata Rei sesampainya dihadapanku dengan nafas terengah-engah.
Keringat mulai mengalir diwajah putihnya. Membuatnya terlihat semakin tampan dengan keringat ditubuhnya.
"Nihh !!" Kataku menyodorkan tisu pada Rei yang sudah duduk dihadapanku.
Tanpa jawaban apapun, ia langsung mengambil tisu yang kuberikan. Sedangkan aku, aku hanya bisa menikmati pemandangan indah yang telah Tuhan berikan dihadapanku saat ini.
Lagi, dan lagi. Aku merasa menyesal mengapa makhaluk tampan dihadapanku ini tercipta sebagai seorang perempuan sama sepertiku. Kenapa ia tidak tercipta sebagai laki-laki !!
"Itu makanannya udah aku ambilin kenapa malah bengong, bukannya dimakan !!" Katanya membuyarkan lamunanku
"Ehh iya, kamu udah sarapan ??"
"Hmmm !!" Ia hanya berdehem sambil memperhatikan sekelilingnya.
Aku melihat raut tak suka dari wajahnya saat tersadar akan tatapan orang-orang sekelilingnya. Tapi ia tetap melemparkan senyuman pada setiap orang yang memperhatikannya.
Ahhhh, kali ini aku benar-benar tak suka dengan perubahan didirinya. Itu membuat Rei akan memberikan senyuman pada gadis-gadis lain dan bukan hanya denganku saja. Dan semua itu akan membuat hawa panas ditubuhku keluar dengan jelasnya.
"Mau ga ??" Kataku ketus sambil menyodorkan sepotong roti bakar dengan ceres coklat dicampur dengan selai kacang kesukaannya.
Lagi-lagi tanpa merespon kata-kataku, ia hanya memajukan wajahnya dan melahap roti yang ada ditanganku.
Manja !! Kenapa ia bisa bersikap seperti ini setelah memberikan senyuman penuh pesona pada para gadis yang memperhatikannya. Tak taukah dia bahwa kelakuannya ini telah menghancurkan hati para gadis disini.
Ahhh, Rei berhasil membuatku uring-uringan dengan segala sikapnya.
"Aku kangen banget liat kamu manyunin bibir kaya gitu !!" Kata Rei sambil mengacak-ngacak rambutku, membuat gadis-gadis yang memperhatikan Rei sejak tadi sedikit iri.
"Genit !! Tadi tebar-tebar pesona sama cewek-cewek disini, sekarang malah ngacak-ngacak rambut aku kaya gini !!" Kataku sebal
"Maaf-maaf, lagian itu kan cuma sebatas kesopanan aja sama orang-orang yang senyum sama aku. Masa ada orang senyum sama kita, kitanya jutek aja." Katanya lagi sambil mencubit kedua pipiku pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Love
Teen Fiction# REINA APRILLIA # Kau hadir dan memberi cahaya walau disisi paling gelap didalam hatiku Kau hadir dan aku mulai tau apa itu artinya cinta dan mencintai Karena kau adalah sebuah kesalahan terindah yang pernah aku miliki dan yang ingin aku pertahanka...