PART 41

2.3K 134 11
                                    

Haii, haiii semuanya.
Selamat natal dan tahun baru semuanya. Maaf baru update setelah sekian lama menghilang. Semoga part ini bisa mengobati rindu kalian sama author, ehhh sama ReiRiana.

Terima kasih buat yg setia nunggu lanjutan cerita ini, ngevote cerita ini dan komen disetiap partnya. Terima kasih semuanya :)

.

.

# REINA APARILLIA #

Aku masih menikmati setiap inci sentuhan tangannya ditubuhku. Menikmati hangatnya pelukannya disetiap kulitku.

Rindu ini telah terobati.

Rindu ini kini telah berganti oleh rasa cinta yang sebelumnya ragu.

Aku ingin terus memeluk tubuhnya. Tubuh langsing yang selalu aku rindukan untuk selalu kupeluk. Tubuh langsing yang selalu membawa rasa hangat untuk tubuhku yang selalu dingin.

Aku melepaskan pelukanku padanya. Memperhatikan wajahnya yang amat sangat kurindukan. Mengikuti setiap lekuk wajahnya dengan jariku. Menikmati senyuman manis itu yang selalu hadir disetiap mimpiku.

Dalam diam aku terus menikmati memandang wajah Riana. Wajah yang entah telah berapa hari lamanya tak pernah kulihat sedekat ini.

"Love you." katanya sambil mengecup singkat pipi kananku.

"Love you." katanya sekali lagi sambil mengecup sebelah pipiku yang lain.

"Gue juga sayang loe !!" kataku sambil mengecup bibirnya singkat.

"Apasih ngomongnya loe gue lagi !!" katanya sambil memukul pundakku pelan.

Aku hanya tertawa sambil memperhatikan dirinya yang kini sedang memanyunkan bibirnya. Ia terlihat begitu menggemaskan ketika sedang ngambek seperti saat ini. Dan hal inilah yang selalu aku rindukan darinya. Sifat manja yang terkadang membuat hati ini begitu rindu dibuatnya.

"Iya maaf, love you Riana !! Aku sayang kamu." kataku sambil mengusap puncak kepalanya.

Ia kembali tersenyum dengan rona merah dipipinya. Membuat dirinya lagi-lagi terlihat begitu menggemaskan dimataku.

"Jangan pernah tinggalin aku kaya kemaren lagi ya." kataku sambil menggenggam tangannya.

"Dan bibir ini, jangan kamu pake buat cium orang lain lagi ya !!" kata Riana sambil mengusap bibirku dengan jari tangannya.

"Pasti." jawabku singkat.

Mendekatkan wajahku pada Riana lalu kemudian mencium bibirnya lembut. Terdiam beberapa saat dan menunggu Riana membalas ciumanku. Dalam diamnya ia mulai membalas ciumanku, saling memberikan rasa sayang yang sebelumnya sempat terhianati oleh cinta yang lain.

Aku bahagia, karna setidaknya Riana telah memilih diriku dibanding Nino. Walaupun masih terasa menyakitkan karna didalam hatinya ternyata bukan hanya ada namaku saja, tapi ada nama lain yang masih tersimpan jauh disudut hatinya.

Tapi dengan itu aku tau, bahwa aku harus lebih berusaha untuk membuat hanya ada namaku saja didalam hatinya. Aku harus lebih berusaha dan tak membiarkan nama Nino terus berada dihati Riana.

"Love you Riana." kataku beberapa saat setelah aku menyudahi ciumanku.

Riana hanya menanggapi perkataanku dengan senyumannya, lalu kemudian kembali menciumku lembut.

Ada rasa nyaman dari setiap ciumannya dibibirku. Tak ada nafsu atau terburu-buru seperti yang sebelumnya Riana lakukan padaku. Yang terasa sekarang, hanya rasa lembut dan bahagia yang tercipta dari sana.

Forbidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang