Kata-kata mbah Mar masih terus terngiang di gendang telingaku. Kata-kata yang telah membuat dada ini terasa berat untuk bernafas. Oksigen yang seharusnya dapat dengan mudah kudapatkan diudara, malah terasa sulit untuk kuhirup. Yang ada, hanya rasa sesak karna kekurangan oksigen untuk bernafas.
Ini terasa amat sangat sulit. Masalah keluargaku masih belum juga terselesaikan. Dan kini, timbul masalah baru yang telah aku ciptakan sendiri. Masalah yang satu sisi terasa membahagiakan dan disisi lain terasa menyakitkan !!
Aku bahagia karna akhirnya aku memiliki seorang teman untuk menemani hari-hariku. Seorang teman yang kini malah telah mengisi ruang kosong dihatiku. Ruang kosong yang dulu telah ku kunci rapat-rapat, dan kini malah telah terbuka lebar untuk dapat dilewati oleh seorang yang bernama RIANA !!
Tapi kebahagiaan ini telah berubah menjadi sebuah masalah. Masalah yang timbul karna perasaan aneh yang mulai tumbuh didalam hatiku. Bagaikan ilalang, perasaan ini pun tumbuh secara liar didalam ruang kosong dihatiku.
Bau tanah mulai menyeruak masuk kedalam kamarku. Membuat aku sedikit tersadar bahwa diluar ruangan ini sedang turun hujan dengan begitu lebatnya. Menimbulkan angin yang cukup kencang dan mengayun-ayunkan dahan pohon mangga yang berada tepat didepan kamarku dengan begitu kencangnya.
Aku berjalan pelan menuju balkon kamarku. Memperhatikan setiap titik-titik air yang turun tanpa henti. Air yang turun dengan tanda gelap sebelum iya datang dan membasahi bumi.
Andai rasa Cinta yang timbul dihatiku ini datang layaknya air hujan yang sekarang sedang turun dengan lebatnya. Mungkin aku akan membuat bangunan yang amat kokoh, agar tak ada satu rasa pun yang bisa masuk dan mengoyakkan hati dan pikiranku.
Apakah rasa cintaku ini akan seperti air hujan yang bisa menibulkan kesenangan karna hawa sejuk yang ia timbulkan disekitarnya, dan juga dapat menimbulkan kekesalan karna telah membuat seorang terjebak didalamnya. Terjebak layaknya diriku yang meringkuk pasrah didalam keadaan ini.
"Ante ganteng !!" Panggil seorang anak laki-laki dengan pipi tembemnya yang membuat ia terlihat begitu menggemaskan
Sambil berlari kecil, ia menghampiri seorang gadis yang sedang duduk dibangku taman bersama gadis lainnya. Pantas saja anak itu memanggilnya dengan sebutan "tante ganteng" karna memang ia terlihat begitu ganteng untuk seorang gadis. Rambut hitam sebahu, dengan sedikit poni menyamping, ditambah lagi dengan balutan kemeja warna biru, dan celana yang warnanya senada dengan kemeja yang ia kenakan, semakin mempertegas bahwa gadis itu memang ganteng seperti yang dikatakan anak tadi.
"Ante ganteng !!" Panggilnya lagi dengan nafas terengah-engah
"Aska !! Jangan lari-lari, hei Aska !!" Panggil seorang wanita dengan umur berkisar 25 tahunan sedang berlari mengikuti anak laki-lakinya.
"Aska !!" Kata gadis yang dipanggil tante ganteng tadi seraya memeluk anak laki-laki yang sedikit kelelahan akibat berlari tadi
"Aduhhh Aska, mama bilang kan jangan lari-lari." Marah mama dari anak laki-laki yang bernama Aska tadi
"Ante ganteng, aku mau minta permen !!" Katanya sambil mengulurkan kedua tangannya.
"Hahahaa, tante ga bawa permen sayang. Es krim aja mau ??"
"Aduhh Rei, Askanya jangan dimanjain gitu. Liat tuh, setiap ketemu kamu pasti dia nuntut sesuatu dari kamu !!" Marah mama Aska pada gadis bernama Rei.
"Hahahaa, ga apa-apa lah kak. Jarang-jarang juga kan Rei ketemu Aska. Ayo Aska, kita beli es krim" katanya seraya berlari untuk menghindari omelan dari mama Aska.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Love
Teen Fiction# REINA APRILLIA # Kau hadir dan memberi cahaya walau disisi paling gelap didalam hatiku Kau hadir dan aku mulai tau apa itu artinya cinta dan mencintai Karena kau adalah sebuah kesalahan terindah yang pernah aku miliki dan yang ingin aku pertahanka...