24. "kamu tega!" 🌻

1.9K 260 98
                                    

Mata Alesya sembab akibat semalaman ia menangisi nasib mie samyang dengan toping Mozarella diatasnya, sungguh hatinya begitu hancur berkeping-keping setiap mengingat adegan mangkuknya terjatuh dilantai.

Prang!!!

Suara pecahan mangkuk selalu terngiang-ngiang diotaknya, hari ini Alesya sama sekali belum menegur Gus Achmed. Gus Achmed terus saja mengikuti kemana arah jalan Alesya, sungguh ingin sekali Alesya mencakar muka tampan yang ada disampingnya ini. Benar-benar membuat kesal saja untung suami kalau bukan sudah Alesya seret lelaki tampan ini ke aspal.

"Gus,,,"

"Iya syaa" jawab Gus Achmed berbinar berharap Alesya sudah memaafkannya.

"Bisa tidak jangan ikutin saya kayak anak itik gitu,,,"

"Saya risih Gus" sambung Alesya.

Gus Achmed terdiam, yah Gus Achmed juga sadar diri telah melakukan kesalahan yang amat sangat fatal. Gus Achmed tak menyangka sesulit ini untuk meminta maaf dari seorang Alesya, sepertinya hanya Zulaikha seorang yang memiliki hati bak malaikat.

"Saya tau, saya ini iblis Gus,,, bukan malaikat seperti Mbak Zulaikha..."

Degh,,, dari mana Alesya tau jika Gus Achmed tengah berbincang dalam hatinya seperti itu! Apakah Alesya memiliki telepati? Atau koneksi hati?

"Diam berarti ia?!"

"Sebaiknya Gus temanin Ustadz Yusril, kasihan beliau sudah menunggu lama sedari tadi"

Tanpa memperdulikan jawaban Gus Achmed Alesya berjalan menuju kamarnya.

"kalo mau bucin nanti aja, sekarang ada urusan penting yang mau aku omongin" tegur Ustadz Yusril membuyarkan lamunan Gus Achmed.

Gus Achmed berjalan menuju sofa diikuti Ustadz Yusril, "aku merasa Kalau Alesya mirip dia...".

"Mirip Zulaikha?" Tukas Ustadz Yusril.

"Humaira,,,," lirih Gus Achmed. Ustadz Yusril yang mendengar itupun menoleh kearah Gus Achmed, bagaimana bisa selama 12 tahun Gus Achmed tak bisa melupakan gadis itu, gadis yang membuat mereka seperti rival.

"Lupakan, dia sudah tenang dialam sana... Lagian kau harus melupakannya Achmed, kau sudah memiliki Zulaikha dan juga Alesya sekarang"

Gus Achmed menyugarkan rambutnya kebelakang, sungguh dirinya sudah mencoba melupakannya. Saat dirinya sudah mulai lupa, kenapa kedatangan Alesya membuat dia terus mengingat gadis itu.

"Sudah,,sudah,, gak usah mikirin apa yang sudah terjadi. Sekarang yah sekarang"

Gus Achmed melirik Ustdadz Yusril sekilas, Gus Achmed tau sahabatnya sedang tidak baik-baik saja buktinya setelah kepergian sang istri 7 tahun lalu membuat Ustdadz Yusril menutup diri.

"Apa kau gak berniat cari pasangan lagi, Yus?"

"Pertanyaan macam apa itu wahai saudaraku,,,". Gus Achmed melirik sinis Ustadz Yusril "saudaraku" musuhku yah iya.

"Maunya sih gitu, tapi situ udah terobos dia duluan" ketus Ustadz Yusril.

"Maksud kamu, Alesya"

Ustadz Yusril memutar bola matanya malas, selalu menjadi rival Gus Achmed membuatnya tau bahwa Gus Achmed ini kurang memperdulikan sekitarnya.

"Yus,,, ini gak benerkan"

"....."

Gus Achmed merasa bahwa dirinya adalah manusia paling berdosa di dunia ini, ternyata bukan cuma satu hati yang ia sakiti melainkan dua tidak! Bisa jadi tiga atau lebih,,,,

TAKDIR MENUNTUNKU [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang