52. Mengejar Cintamu 🌻

4.9K 413 74
                                    

Allah SWT. Telah menciptakan setiap manusia dengan berpasangan. Mau manusia, tumbuhan, bahkan hewanpun memiliki pasangan.

Hari ini dimana hari paling membahagiakan bagi Ajeng dan juga Gus Adhan, yang dipertemukan dengan ikatan kerja berakhir dengan ikatan resmi antara dunia dan akhirat kelak. Ajeng nampak sangat cantik dengan gaun putih yang menghiasi badannya, Alesya dengan senang hati membantu Ajeng menyiapkan semua keperluannya.

"Mbak" lirih Ajeng

"Iya,,, ada yang mau mbak ambilin atau adek mau sesuatu?" Tanya Alesya.

Ajeng menggeleng lemah dapat Alesya lihat wajah Ajeng yang nampak sedih dihari bahagianya sekarang. Alesya langsung memeluk Ajeng dengan tulus dan hangat, walaupun bukan sedarah Alesya akan selalu menyayangi Ajeng seperti adiknya sendiri.

"Mbak,,a-aku,,,"

"Ssstt, gak boleh nangis kan ini hari bahagia adek,, kasihan nanti kalau bedaknya luntur, bukannya takjub Gus Adhan bisa kaget loh,,, hahahaha" goda Alesya agar Ajeng tak larut dalam kesedihannya.

"Mbaaakk,,," rengeknya.

"Ssstt, kalian berdua awas aja yah sampai anak gue bangun gue tonjok lu bedua" ancam ibu muda yang baru melahirkan seminggu yang lalu.

"Cie cie, mama muda nih yeh"

"Diem lu, Ca. Lu mah enak ada Karan yang bantuin jagain si Al, lah gue boro-boro bapaknya aja kagak berani gendong anaknya,,, hedeh iri gue sama lu" celoteh Tiara membuat Alesya tertawa geli.

"Hehehe, makanya punya sugar Daddy dong,," ucap Ajeng sambil menaik-naikkan alisnya.

"Gue gampar yah lo,,,"

"Oeekk, hoeek,,, ooeekk,,,"

"Astaghfirullah hal'adzim,, dede utun jangan nangis terus uminya laper nih" rengek Tiara membuat Alesya geleng kepala.

"Makan sana, biar aku yang gendongin Yusuf" ucap Alesya membuat Tiara berbinar.

"Ingat jangan makan terasi, jahitanmu belom kering loh ti" peringat Alesya yang dibalas jempol oleh Tiara.

Suasana diluar nampak sangat ramai karena mempelai pria telah tiba beserta rombongan, tangan Ajeng mulai keringat dingin akibat gugup. Bahkan disaat genting begini bisa-bisanya Ajeng ingin buang air besar hingga MUA dibuat kelimpungan dengan sikap Ajeng.

"MasyaAllah, calon suaminya ganteng banget mbak" puji salah satu perias.

Ajeng ikut mengintip dari balik jendela, dapat dilihat Gus Adhan nampak sangat gagah dengan pakaian thawb putih dan tak lupa sorban menghiasi kepalanya.

"MasyaAllah, calon suami" puji Ajeng.

Dapat Ajeng dengar bahwa Gus Adhan membaca sebuah surah yang sangat ia sukai, yakni Surah As-sajadah. Air mata Ajeng tak mampu ia bendung lagi dirinya begitu bersyukur akan hidup yang telah diberikan oleh Allah SWT. Mendapatkan seorang kakak yang senantiasa selalu menyayanginya.

"Pak, Buk,,, Ajeng dikit lagi sudah berganti status jadi istri orang.."

"SAAAAHHH"

suara sorakkan Sah membuat Ajeng tersadar, Sah? Hah?! Sejak kapan bahkan dirinya tak mendengar saat Gus Adhan mengucapkan ijab kabul untuknya.

"Adek" panggil Alesya

"Ayok turun, Gus Adhan sudah nunggin dibawah" ujar Alesya membuat Ajeng bertambah gugup, ini adalah pertama kali bagi Ajeng untuk bertemu dengan Gus Adhan sebagai suami bukan sebagai bosnya lagi.

Alesya menggandeng Ajeng untuk menuruni tangga dan menghampiri Gus Adhan yang tak henti-hentinya tersenyum sambil mencari keberadaan istrinya.

"Bismillahirrahmanirrahim" lirih Ajeng.

🕊️🕊️🕊️

Alesya duduk tersenyum sambil memandangi kearah pelaminan dimana Ajeng dan juga Gus Adhan duduk sambil menyambut para tamu yang terus berdatangan.

"Ca,,,"

Alesya menoleh kearah Karan yang sedang menggendong baby Al yang nampak sangat lelap digendongan Karan.

"Om,,"

"Kapan kita bisa kayak gitu Al?"

Pertanyaan Karan membuat Alesya terdiam, Karan menoleh saat tak mendengar sedikit sahutan dari Alesya.

"Ca,,"

"Maafkan aku om, tapi kita tidak bisa bersama"

"Kenapa?"

"Om,, om bisa mendapatkan gadis muda diluar sana. Aku gak pantas buat om, aku hanyalah seorang janda beranak satu, a-aku,,,"

"Ca, listen to me.. aku gak peduli statusmu, why not? Kita bisa bersama Ca,, you and me together.. bersama dengan Baby Al kita besarin dia, bersama Ca,,," belum sempat Karan menyelesaikan ucapannya Alesya sudah mengambil Baby Al dalam gendongan Karan.

"Afwan, om tapi saya tidak ingin ada luka yang kedua" lirih Alesya kemudian meninggalkan Karan yang diam mematung.

Karan memandangi kepergian Alesya, rasa kecewa marah dan kesal menyelimuti dirinya tidak bisakah Alesya memberinya sedikit waktu untuk membuktikan bahwa dirinya ini berbeda dari Gus Achmed.

"Gue gak akan nyerah gitu aja Ca, gue bakal buktiin gue beda dari manusia sialan itu"

Season 1 [END]

===========================================

Jeng jeng jeng....

Akhirnya cerita ini selesai juga, oke mungkin gantung banget bagi kalian kan.. bukannya aku PHP nih tapi emang kelanjutan ceritanya ada di cerita selanjutnya,, cerita perjuangan Karan mendapatkan hati seorang Alesya uwu gak tuh >_<

Maaf jika endingnya tak sesuai dengan harapan kalian tapi, aku sudah menyiapkan cerita yang super uwu+kiyowo untuk kalian baca..

See you All😘

TAKDIR MENUNTUNKU [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang