14. Madu??🌺

1.9K 235 30
                                    

Terima kasih banyak untuk semua yang sudah mampir meluangkan waktu untuk membaca cerita pertamaku ini,, yang tadinya pembacanya hanya 90an bisa sampai ribuan... Thanks you so much😘 and love you all, semoga kalian diberikan kesehatan dan umur panjang yah🤗

🕊️🕊️🕊️

Alesya tak percaya dengan kehadiran seorang pria yang berdiri dengan tegak dan gagah itu. Entah ini adalah sesuatu keberuntungan untuknya atau malah membuatnya terjun kedalam sebuah masalah yang lebih besar dari ini.

Kehadiran seseorang yang bahkan tidak pernah sekalipun Alesya bayangkan akan hadir didalam hidupnya, dan dengan tiba-tiba pria itu mengatakan telah melamarnya? Sejak kapan? Apa bapak dan ibuk yang telah merencanakannya?

Alesya menatap lekat kearah Bapak dan Ibuk meminta penjelasan, namun yang Alesya dapatkan adalah tatapan kaget mereka.

"Walaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh"

"Maksud anda apa? Tiba-tiba datang dan mengatakan bahwa anda telah lebih dulu melamar Alesya? Sejak kapan dan kenapa saya tidak mengetahuinya" ujar Pak Katno dengan nada tinggi bahkan Pak Katno sampai bangkit dari kursinya dan menunjuk kearah pria yang dengan tenang menatap Pak Katno.

"Apakah saya harus meminta izin anda dulu untuk melamar Alesya?"

"Sepenting apa anda, sampai saya harus meminta persetujuan dari anda" sambung pria itu tenang namun dingin.

"Tentu saya berhak, karena orang tuanya memiliki banyak utang di saya,,,"

"Berapa?"

Pak Katno dibuat ketar ketir saat melihat aura tak bersahabat dari pria itu bahkan tatapan pria itu sangat dingin hingga membuat kaki Pak Katno gemetar.

"Du...dua..puluh juta" ucap Pak Katno dengan nada bergetar.

Bukannya menjawab pria itu malah tersenyum kemudian mengeluarkan sebuah dompetnya mengeluarkan sebuah cek yang selalu ia sediakan di dompetnya..

"Bisa pinjam penanya?"

Dengan gugup Pak Katno mengeluarkan pena dari saku bajunya. Pak Katno hanya melihat pria itu yang dengan lihai menuliskan sejumlah angka didalam kertas sepanggal itu.

"Ini" pria itu menyerahkan cek itu kepada Pak Katno.

"Saya harap dengan begini anda tidak lagi mengganggu mertua sekaligus calon istri saya" sambung pria itu dengan tatapan dingin.

Lihatlah, senyuman merekah di wajah Pak Katno saat melihat kertas berisikan jumlah uang yang entah berapa nilainya tanpa basa basi pak Katno langsung berjabatan tangan dengan pria itu lalu berjalan pergi meninggalkan rumah Alesya tanpa berpamitan dengan pemilik rumah.

Alesya masih tak percaya dengan apa yang terjadi padanya? Syok tentu saja setelah dengan tiba-tiba pria itu mengatakan sebagai orang yang telah melamarnya bahkan sekarang pria itu dengan royalnya melunaskan semua utang bapak.

"Mari duduk dulu, silahkan" tawar bapak mempersilahkan pria itu duduk.

"Terima kasih pak" sahut pria itu ramah.

"Permisi"

Degh

Alesya menoleh kearah suara yang sangat tak asing lagi ditelinganya. Dia?!

TAKDIR MENUNTUNKU [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang