2. Rumah Sakit🌺

2K 265 11
                                    

Dengan langkah tergesa-gesa seorang pria berperawakan tinggi memasuki rumah sakit. Matanya sibuk mengotak atik ponselnya hingga membuatnya tak fokus.

Bugh..

"Astaghfirullah" pekik seseorang bersamaan
"Ya Allah, maafkan saya mbak. Saya tidak sengaja" ucap pria itu meminta maaf.

"Ohh, gak pa.."
"Kalo jalan tuh pake mata dong" sarkas teman wanita yang ditabrak pria itu.

"Sekali lagi maaf mbak, permisi" ujar pria itu melenggang pergi meninggalkan dua gadis itu.

"Ihh, kurang ajar banget tuh sugar daddy" dengus tiara

"Halah, bilang aja kamu mau lama lamakan dengan cowok tadi. Pakai acara marah marah segala, tapi sayangnya gak digubris. Upss!" Ucapan Alesya membuat hati tiara mak Jleb banget. Alesya itu tau kebiasaan tiara memodusin cowok ganteng dengan cara pura-pura marah, berujung ganti rugi, meminta nomor HP, dan berakhir PDKT.

Alesya menggelengkan kepalanya, terlalu pusing memikirkan tingkah tiara yang tidak berubah.

"Untung ganteng jadi aku lolosin" ujar tiara angkuh.

"Idihh, kecementelan banget kamu ti" cibir Alesya, kemudian beranjak pergi meninggalkan tiara yang mengoceh sendiri.

"Isshh, tunggu ca" teriak tiara saat menyadari Alesya sudah tidak disampingnya.

Alesya yang dikejar pun menghindari tiara, akhirnya terjadilah aksi kejar-kejaran ala india untung tidak slowmo.

***

Ditempat lain pria yang sedari tadi sibuk mencari keberadaan istrinya itu nampak sangat frustasi karna panggilan telepon tak kunjung diangkat. Pria itu berjalan menuju meja resepsionis untuk menanyakan keberadaan istrinya.

"Permisi"

"I-iya, ada yang bisa kami bantu?" Ujar seorang suster yang nampak kagum dengan sosok dihadapannya itu.

"Pasien kecelakaan hari ini, berada diruangan mana?" Tanya pria itu to the point.

"Maaf pak, ada 3 pasien kecelakaan hari ini mungkin bapak bisa sebutkan ciri-cirinya" jelas suster itu sambil mesam mesem, mencari muka.

"Istri saya memakai cadar" seketika pundak suster itu merosot lemas saat mendengar kata "istri".

"Pasien bercadar?"
"Memangnya ada pasien bercadar?" Tanya suster itu kepada temannya.

"Gak tau, perasaan sih gak ada" jawab temannya.
"Maaf pak, disini tidak ada pasien bercadar yang bapak maksud" ucap suster itu sopan dengan senyuman yang tak luntur.

"Ck" pria itu berdecak sebal, kemudian memegangi kepalanya frustasi. Ia nampak sangat khawatir dengan istrinya.

"Eh ada apa nih?" Tanya salah satu suster.
"Balik lagi!"
"Ho'oh komik BL gue ketinggalan" ucapnya jujur.
"Idih sesat banget lu, beli mahal mahal cuma bisa liat cahaya doang" cibir temannya.
"Sirik aja lu"

"Lu tau gak pasien bercadar yang baru masuk hari ini?". Suster satunya yang bername tag Siska, mencoba mengingat.

"Oh, pasien yang dibawa sama mbak mbak bercadar? Pasiennya masih ada diUGD belum dipindah keruangan".

Pria yang mendengar itu dengan cepat berjalan ke UGD.

"Gila! ganteng banget"

"Oh Tuhan ini sih kang Mamat versi nyata"

"Hot daddy banget gak sih"

"Sabilah"

"Aahhhkk"

Pria itu berjalan tanpa menghiraukan bisikan orang yang menatapnya kagum, bahkan sampai ada yang mendesah karna melihatnya. Astaghfirullah, inilah yang membuatnya tidak suka dengan wajahnya.

Pria itu menelisik setiap sudut mencari keberadaan istrinya.

Drrt...drrtt

Sayang❤️ nama yang tertera dilayar ponselnya, dengan cepat pria itu mengangkat telepon itu.

"Assalamualaikum, sayang kamu dimana?" Tanya pria itu panik.

"Walaikumsalam, coba baba balik kebelakang"
Dengan cepat pria itu membalikkan badannya mata elangnya menangkap keberadaan istrinya yang tersenyum kearahnya. Dengan cepat pria itu menghampiri istrinya

"Sayang" panggil pria itu langsung memeluk tubuh mungil istrinya.

"Cup cup cup, udah ba. bubu gak papa kok" ucap wanita itu menenangkan suami manjanya.

"Gimana gak khawatir coba! Kamu udah dibilangin gak usah bawa motor masih aja ngeyel kepala kamu ini terbuat dari apa sih?" Omelnya tanpa memperdulikan sekelilingnya.

"Maafkan aku suamiku" ucap wanita itu mengelus rahang tegas suaminya.

"Zulaikha!" Teriak wanita paruh baya
"Ya Allah, menantu umi gak papakan?"
"Kenapa bisa begini sih?" Oceh wanita paruh baya itu menghampiri menantunya Zulaikha.

"Maafin Zulaikha umi" ucapnya dengan mata berkaca-kaca, dirinya merasa sangat bersalah karna membuat suami dan mertuanya khawatir.

Dengan cepat wanita itu menyingkirkan tubuh anaknya dan memeluk menantunya erat.

"Gini nih, kalo sudah ketemu menantunya anak sendiri gak di anggep"

"Umi marah sama kamu yah. Masa jagain istri satu aja gak bisa apalagi dua" ucapnya ketus

"Mas Achmed gak salah umi, Zulaikha yang salah karna gak dengerin omongan mas Achmed" tutur Zulaikha mencoba menengahi perdebatan ibu dan anak dihadapannya.

"Tuh umi denger sendiri Zulaikha ngomong apa! Masa Achmed yang disalahin. Achmed ini suami Zulaikha umiku" ucap Achmed tak terima dituduh ibu kandungnya sendiri.

"Saya mertuanya" ketus Umi Rahma

"Achmed suaminya"

"Heleh, ngomong doang kamu itu med"

"Astaghfirullah" sontak keduanya menoleh kearah Zulaikha. Membuat Zulaikha menghembus nafas berat.

***


_________________________________________

Gimana untuk part ini mincu, kalian suka gak. Kalo suka jangan lupa vote dan comment yah❤️

Happy reading 🌺

TAKDIR MENUNTUNKU [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang