39. Kebenaran baru 🌹

2.6K 383 240
                                    

Bugh

Bugh

Bugh

Gus Adhan beberapa kali melayangkan tinjuan kepada Gus Achmed hingga darah segar terus mengalir dari pelipis dan juga hidungnya. Tak kenal ampun, bahkan Gus Adhan tak lagi memandang bahwa yang ia pukuli adalah kakak kandungnya sendiri.

"BODOH, BODOH KAU ACHMED BODOH,,, CUIHH" geram Gus Adhan dengan tangan masih terkepal.

"TALAK TIGA! DASAR GAK PUNYA OTAK. DIMANA AKAL SEHATMU BODOH?! DIMANA?, DIA HANYA GADIS KECIL YANG KAU PAKSA UNTUK MENIKAHIMU DAN DENGAN SEENAKNYA KAU MENCERAIKANNYA HANYA KARENA DIRINYA MEMBELA DIRI,,, BODOH KAU BODOH"

lagi dan lagi Gus Adhan menendang perut Gus Achmed tiada ampun, membuat Umi Rahma berteriak histeris karena melihat kedua putranya bertengkar hebat seperti ini.

"Adhan Umi mohon nak, sudah nak" lerai Umi Rahma.

"Abi, hentikan Adhan Abi. Dia bisa membunuh abangnya jika begini teruss,," bujuk Umi Rahma kepada Abi Adam. Abi Adam hanya diam tanpa menanggapi istrinya,,,

"Abi,,," lirih Umi Rahma lagi.

"Itu konsekuensi yang harus dia terima," sahut Abi Adam kemudian pergi meninggalkan mereka semua disana.

Umi Rahma terduduk lemas, kenapa semua bisa serumit ini Ya Allah?...

Gus Adhan berjalan mengambil kunci mobilnya, dan berlari untuk mengejar Alesya. Mungkin sudah terlambat tapi dirinya berharap masih bisa menemukan Alesya.

Saat Gus Adhan hendak keluar pintu dirinya bertabrakan dengan Aida yang baru saja pulang dari mengurus kepindahan tugasnya.

"Abang mau kemana?"

Gus Adhan tak menjawab, melainkan memeluk Aida dengan erat dan mengecup kening Aida singkat.

"Tunggu abang dirumah. saat kau masuk Abang mohon jangan bertanya apapun, hmmm..."

"Memangnya ada apa sih?"

" Saat abang pulang nanti akan abang ceritakan semuanya,,,"

Aida menatap bingung kearah Gus Adhan, tak biasanya kakaknya ini berbicara seserius ini. Jika sudah begini berarti ada masalah serius dirumah ini.

"Hati-hati bang" ucap Aida yang dibalas anggukan Gus Adhan.

Gus Adhan melajukan mobilnya diatas kecepatan rata-rata, sangat sulit untuk mencari dimana keberadaan Alesya ditempat luas dan juga besar ini. Namun Gus Adhan tak ingin menyerah dirinya akan terus berusaha agar dapar menemukan Alesya.

Ting

Satu notifikasi pesan membuat Gus Adhan mengalihkan pandangannya kearah benda pipih disampingnya. Gus Adhan bernafas lega saat tahu isi pesan itu yang mengatakan bahwa Alesya baik-baik saja.

***

Aida memasuki rumah dan betapa terkejutnya dia saat melihat pemandangan dimana Gus Achmed babak belur, Umi Rahma yang terduduk lemas dengan mata yang sembab. Zulaikha yang sibuk mengompres wajah suaminya.

Rumah nampak sangat kacau sekali, banyak pecahan guci yang berserakan dilantai.

"Umi,,," lirih Aida.

Umi Rahma menatap kearah Aida dengan tatapan sendu, apa yang harus ia katakan pada putrinya? Umi Rahma tak sanggup mengatakan apapun sekarang, jika Aida tahu bahwa kejadian yang menimpa Alesya pasti Aida akan semakin marah dan entahlah apa yang akan dilakukan oleh Aida nanti.

"Aida antar kekamar yah, Umi?" Ucap Aida lembut.

Umi Rahma mengangguk, dan mengikuti langkah kaki Aida yang menuntunnya menuju kamar.

TAKDIR MENUNTUNKU [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang