Bagaimana bisa aku meragukan ketetapan Allah SWT. Padahal Allah hanya sedang mengujiku. Tapi bagaimana bisa aku memilih! Ini terlalu berat bagiku Ya Allah. Jika memang ini semua takdir yang Engkau berikan maka Ridhoilah setiap keputusan hamba Ya Allah~ Alesya Maharani.
🕊️🕊️🕊️
Alesya menatap langit-langit malam melalui jendela kamarnya, tak ada Bulan tak ada Bintang, Langit begitu gelap seakan ikut merasakan keresahan hati Alesya. Tak terasa air mata Alesya terjun bebas membasahi cadarnya, tak ada suara isakan Alesya menangis dalam keheningan malam ini.
"Saya ingin Alesya menjadi madu saya"
"Lalu apakah kau bisa melunasi utang keluargamu? Bagiamana dengan biaya kuliah adikmu? Apa kau sanggup?"
Alesya memegang dadanya yang berdenyut nyeri, apa yang harus Alesya lakukan? Kenapa mereka dengan seenaknya menghakimi Alesya seperti ini? Tentu Alesya bisa melunasi utang keluarganya tapi semua itu butuh proses, biaya kuliah Ajeng? Tentu Alesya bisa apa yang tidak bisa dilakukan didunia ini! Sanggup tidaknya bukankah itu tergantung dirinya, lalu kenapa mereka menganggap Alesya tidak mampu. Sakit sekali Ya Allah, apa yang harus Alesya lakukan sekarang. Memang hutang yang di Pak Katno sudah lunas tapi di Gus Achmed! Demi Allah bahkan Alesya sama sekali tak menginginkan hal seperti ini.
"Kenapa!,,,kenapa,,,semua menjadi serumit ini Ya Allah,, hiks hiks,, Ya Allah,,huuu,,hhhuuu" lirih Alesya memegangi dadanya.
Ini keputusan yang sangat berat untuknya, ia takut jika salah mengambil keputusan maka semua akan berakibat fatal kedepannya.
"Nduk..." Panggil Ibuk.
Alesya menyeka air matanya, dan berusaha menetralkan ekspresinya setenang mungkin. Ibuk menghampiri Alesya ikut duduk disamping putri sulungnya, mambawa Alesya kedalam pelukannya, pelukan seorang ibu yang menyalurkan semua kekuatan melalui pelukan itu.
"Menangislah Nak, menangislah jika memang itu dapat membuatmu lega,,,,".
Badan Alesya bergetar hebat berusaha sekuat tenaga menahan isak tangisnya, air matanya terus saja membasahi mata sayunya.
"Maafkan kami nak, karena kesalahan bapak dan ibu kau menanggung semua derita ini sendirian. Maafkan ibu nak,,,, maafkan ibuk, putri ibuk harus menanggung semua beban ini,, maafkan ibuk,,," ucap Ibuk semakin mengeratkan pelukannya pada Alesya.
"Huuuaaaaa, huu huuu,, Ibuukk, huuu" pecah sudah tangisan Alesya.
"Iya nak, ibuk disini, menangislah. Ibuk akan selalu berada disini nak,, ibuk akan selalu disini bersama dengan Alesya putri ibuk,,,".
Suasana haru meliputi kamar itu, bapak melihat pemandangan yang sangat menyayat hatinya. Begitu berat beban yang dipikul Alesya seharusnya dialah yang memikul itu tapi malah semua Alesya putri sulungnya yang menanggungnya.
"Ya Allah, kuatkanlah hati putri Hamba Ya Allah"
***
Disinilah mereka berada semenjak kepulangan mereka dari rumah Alesya, sama sekali tak ada percakapan dari keduanya. Gus Achmed selalu memasang wajah datarnya tak ada sedikitpun senyuman yang pria itu tunjukkan. Sedangkan Zulaikha wanita itu hanya diam saja seperti ada raut penyesalan dalam wajahnya yang cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR MENUNTUNKU [TERBIT]
Romance#1 Muslimstories #1 Al-Azhar #1 kakakberadik #12 Poligami #2 Poligami #2 Muslim NO COPAS❌ HASIL PEMIKIRAN SENDIRI TANPA CAMPUR TANGAN ORANG LAIN🙏 ~~~~ Alesya seorang gadis dengan sejuta kemisteriusannya, seorang gadis yang rela berkorban untuk menj...