31. Desas Desus 🌹

1.7K 299 133
                                    

Berita hangat mulai menyerbu area pesantren khususnya asrama santriwati yang menjadi topik hangat pagi ini.

Hari Minggu seperti biasa para santi/wati akan bergotong royong membersihkan kawasan pesantren.

"Astaghfirullah hal'adzim, masa sih?"

"Ihh, Demi Allah. Kemarin sore aku liat Ning Zulaikha jalan di belakang Gus Achmed, terus si pelakor digendong sama Gus Achmed."

"Ya Allah, kok tega banget sih."

"Hiihh, mit amit deh sok sokan suci padahal nyatanya,,, Naudzubillah min dzalik" deliknya.

Tak di sangka perbincangan mereka ternyata diawasi oleh seseorang yang sedaritadi sengaja menguping pembicaraan mereka, tangan terkepal hingga kuku tangannya memutih.

"Gak nyangka aja,,, soalnya kan dia tuh keliatan baik banget apalagi dulu sering bantu ibukku bikin kue loh"

"Halah, sok sokan baik aja sih menurutku dia tuh cari muka. Buktinya sekarang terbuktikan, untung kakakku gak jadi nikah sama dia,,, dih mit amit deh"

Salah satu dari mereka tersentak saat melihat sosok wanita berjilbab hazelnut panjang sedang menatap mereka tajam.

"Nai,,," lirih temannya berusaha memberikan isyarat untuk diam. Namun santriwati ini bukannya diam malah semakin melaju ghibahnya.

"Bagus" sentaknya.

Semua santriwati yang berada disana terkejut karena kehadiran Ning Aida yang tanpa mereka sangka.

"Manusia parasit macam kalian ini enaknya di enyahkan saja dari muka bumi,,,"

"Ning,,," lirih mereka sambil menundukkan pandangan mereka takut.

"Kenapa nunduk? Takut? Seandainya menjahit mulut orang tidak berdosa sudah kujahit mulut kalian pakai mata kail pancing.." ancam Ning Aida.

Kemudian Ning Aida pergi meninggalkan mereka yang ketakutan, yah jika sudah berhadapan dengan Ning Aida yang notabene cewek super judes apalagi jika berbicara sangatlah menusuk hati tak peduli jika lawan bicaranya sakit hati atau tidak.

"Dia Ning, tapi cara bicaranya kayak bukan Ning"

"Ngeri banget,,, gak lagi-lagi deh."

Sedangkan Ning Aida jalan tergesa-gesa menuju Ndalem ditempat kediaman Gus Achmed. Dari raut wajahnya dapat terlihat bahwa Ning Aida sedang sangat emosi, bahkan tidak ada yang berani menegur gadis yang seperti singa betina ini.

Brak

Aida membuka paksa pintu rumah membuat Zulaikha terjingkat kaget,

"Aida"

Aida tak memperdulikan sapaan Zulaikha dengan langkah lebar Aida berjalan dan melayangkan tangannya tepat dipipi kanan Zulaikha.

Plak

Zulaikha terjatuh dilantai sambil memegangi pipinya yang perih akibat bekas tamparan Aida yang cukup keras. Bahkan meninggalkan jejak tangan Aida disana.

"AIDA" bentak Gus Achmed yang baru saja tiba.

"APA-APAAN KAMU" Bentak Gus Achmed.

Namun Aida yang digelapkan dengan kemarahan tak bisa mengontrol lagi emosinya. Bahkan dengan berani Aida juga ikut menampar Abangnya.

"AIDA!" Bentak Gus Achmed lagi.

Alesya yang mendengar keributan langsung pergi keruang tengah dimana Gus Achmed, Aida yang bercekcok sedang Zulaikha yang berusaha melerai keduanya.

TAKDIR MENUNTUNKU [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang